Korea Utara mengatakan akan "mempertimbangkan kembali" pertemuan bulan depan dengan Presiden AS Trump. Komentar itu datang sehari setelah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.
Iklan
Korea Utara akan mempertimbangkan kembali menghadiri pertemuan puncak dengan Amerika Serikat jika pembicaraan tentang denuklirisasi terlihat bersifat hanya "satu pihak", demikian ditegaskan wakil menteri luar negeri Korea Utara Kim Kye Gwan, dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita KCNA, hari Rabu (16/05).
Ditegaskan oleh Kim: "Kami tidak lagi tertarik pada negosiasi yang akan membuat kami terpojok dan mendesak permintaan sepihak pada kami untuk melepaskan nuklir dan ini akan memaksa kami untuk mempertimbangkan kembali apakah kami akan mewujudkan pertemuan KTT Korea Utara-AS."
Ia melanjutkan: "Kami telah menyatakan kesediaan kami untuk mendenuklirisasi semenanjung Korea dan berulang kali menyatakan bahwa AS harus mengakhiri kebijakan dan ancaman yang bermusuhan sebagai prasyarat."
"Kami akan menanggapi pemerintahan Trump jika mendekati pertemuan puncak Korea Utara-AS, diniatkan dengan maksud yang jujur untuk meningkatkan hubungan," demikian ditambahkannya.
Korea Utara: Donald Trump dan Saga Nuklir Kim Jong-Un
Pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat dulu saling ancam serangan dengan senjata nuklir. Sekarang mereka berniat rujuk. Berikut peristiwa besar dalam 'drama' hubungan mereka.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Ahn Young-joon
2 Januari 2017: Percobaan Misil Sukses
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un katakan awal tahun ini, negaranya memasuki "tahap final" untuk peluncuran Misil Balistik Interkontinental (ICBM). Presiden Donald Trump yang dilantik 20 Januari 2017 mengatakan di Twitter: "Korea Utara baru menyatakan sudah sampai tahap final kembangkan senjata nuklir yang bisa capai AS. Itu tidak akan terjadi!"
Foto: Getty Images/AFP/KNCA
4 July 2017: "Paket Hadiah" Korea Utara
Korea Utara menguji rudal ICBM pertama, Hwasong-14 pada Hari Kemerdekaan AS. Menurut laporan, Kim Jong Un katakan kepada ilmuwannya, "AS tidak akan senang" dengan keberhasilan ini. Kim sebut percobaan ini "paket hadiah" di Hari Kemerdekaan AS. Sebagai reaksi Trump menulis di Twitter, "Korea Utara baru meluncurkan rudal lagi. Apa pria ini tak punya kesibukan lain daripada menyia-nyiakan hidupnya?"
Foto: Reuters/KCNA
28 July 2017: Dataran AS Terancam
Pyongyang ujicoba rudal Hwasong-14 yang kedua beberapa pekan setelahnya. Pakar memperkirakan, roket baru bisa mencapai dataran AS. Trump kritik sekutu Korea Utara, yaitu Cina, lewat ciutan: "Saya sangat kecewa dengan Cina. Para pemimpin tolol kita di masa lalu memperbolehkan mereka mendapat untung milyaran per tahun lewat perdagangan, tapi tidak melakukan APAPUN bagi kita dalam hal Korea Utara."
Foto: picture-alliance/AP Photo/Korean Central News Agency
8 Agustus 2017: Kemurkaan
Trump sepertinya mengancam dengan serangan kilat terhadap Pyongyang ketika ia mengatakan di depan wartawan: "Korea Utara sebaiknya tidak ancam AS lagi. Kerena mereka akan hadapi "api dan kemarahan" yang belum pernah mereka lihat. Korea Utara menjawab dengan ancaman akan menembakkan misil balistik jarak menengah ke dekat Guam, daerah AS yang berada di Pasifik. Tapi tidak terjadi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Anderson
29 Agustus 2017: Tes Roket Jepang
Pyongyang sulut kecaman internasional ketika menguji coba misil balistik jarak menengah, Hwasong-12, melewati kawasan udara Jepang. Dewan Keamanan PBB kecam uji coba tersebut. Trump mengatakan dalam pernyataan Gedung Putih, "Aksi ancaman dan destabilisasi hanya meningkatkan isolasi rezim Korea Utara di kawasan itu dan di seluruh dunia."
Foto: picture-alliance/dpa/kyodo
3 September 2017: Uji Coba Bom Hidrogen
Korea Utara umumkan sukses menguji senjata nuklir ke enamnya. Pyongyang mengatakan, ini senjata nuklir kuat yang disebut bom hidrogen, dan bisa ditempatkan jadi kepala misil balistik. Trump menulis lewat Twitter: "AS mempertimbangkan untuk menghentikan semua perdagangan dengan negara manapun yang berbisnis dengan Korea Utara, di samping opsi lainnya."
Foto: Reuters/KCNA
19 September 2017: Ancaman bagi "Rocket Man"
Dalam pidato pertamanya di PBB, Trump sebut Korea Utara "negara penipu" dan menandaskan, Washington "tidak punya pilihan lain selain menghancurkan seluruh Korea Utara" jika Pyongyang tidak hentikan program nuklirnya. Kim Jong Un disebutnya: "Rocket man" yang dalam misi bunuh diri dan membunuh rezimnya sendiri. Dua hari kemudian Kim menyebut Trump "pria pikun yang menderita gangguan mental".
Foto: Getty Images/S. Platt
29 November 2017: Tes ICBM Ke Tiga
Akhir 2017 Korea Utara menguji ICBM untuk terakhirkalinya. Pyongyang menyebutnya misil baru, yaitu Hwasong-15, yang lebih unggul daripada Hwasong-14, dan bisa ditembakkan ke target manapun di dataran AS. AS desak sekutunya, termasuk Jerman untuk hentikan hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Jerman tidak bereaksi. Trump sebut Kim Jong Un "anak anjing yang sakit".
Foto: Reuters/KCNA
3 Januari 2018: Siapa Punya Tombol Lebih Besar?
Kim mengatakan di awal 2018, Korea Utara sudah menyelesaikan program nuklirnya dan sebuah "tombol nuklir " kini ada di mejanya. Dua hari kemudian Trump menulis ciutan: "Apakah seseorang dari rezimnya yang miskin dan kekurangan pangan mengatakan kepadanya, saya juga punya tombol nuklir, tapi lebih besar dan lebih ampuh daripada miliknya, dan tombol saya berfungsi!"
Foto: Reuters/KCNA
10 February 2018: Ketegangan Surut?
Presiden Korea Selatan Moon Jae In menyambut saudara perempuan Kim Jong Un, yaitu Kim Yo Jong di Seoul. Ia menyerahkan undangan kepada Moon Jae In, untuk bertemu saudara laki-lakinya di Pyongyang. Seoul dan Pyongyang setuju mengirimkan tim hoki bersama ke Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Ju-sung
6 Maret 2018: Langkah Selanjutnya
Penasehat Keamanan Korea Selatan Chung Eui Yong pimpin delegasi ke Pyongyang tanggal 5 Maret untuk bicarakan perdamaian. Sehari setelahnya Chung katakan, kedua belah pihak setuju adakan KTT April mendatang. Ia mengatakan, Pyongyang setuju hentikan program nuklir dan tes rudal jika AS setuju untuk berbicara dengan Korea Utara.
Foto: Reuters/Yonhap/Reuters/Yonhap/South Korean Presidential Blue House
9 Maret 2018: Trump Setuju
Chung ke Washington, untuk berunding dengan Trump. Setelah pertemuan, Chung katakan, Trump setuju bertemu Kim Jong Un bulan Mei. Trump kemudian menulis di Twitter: "Sekarang tidak ada tes rudal Korea Utara. Kemajuan besar tercapai, tapi sanksi tetap ada hingga kesepakatan tercapai. Pertemuan sudah direncanakan!" Para pemimpin negara lain sambut terobosan bersejarah ini. Penulis: Alexander Pearson
Foto: picture-alliance/AP/dpa/Wong Maye-E
12 foto1 | 12
Dia mengritik komentar baru-baru ini dari penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, John Bolton, tentang bagaimana kebijakan atas denuklirisasi di Korea Utara harus mengikuti "model Libya" dalam hal perlucutan senjata nuklir dan melakukan "pembongkaran lengkap fasilitas nuklirnya, dapat diverifikasi dan tak dapat ditarik kembali."
Dia juga mengkritik komentar AS yang mendesak Korea Utara tidak hanya harus meninggalkan senjata nuklirnya tetapi juga senjata biologi dan kimia.
Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa Kim Jong Un sebelumnya memahami perlunya latihan bersama yang telah lama direncanakan untuk tetap dilanjutkan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan: "Kami akan terus melanjutkan dan merencanakan pertemuan antara Presiden Trump dan Kim Jong Un."
Menteri Pertahanan Korea Selatan mengatakan, manuver militer bersama akan berlanjut seperti yang direncanakan untuk dua minggu ke depan.
Zona Waktu Lain Daripada Yang Lain
Korea Utara menggeser zona waktunya sehingga sesuai dengan Korea Selatan. Ini langkah untuk lebih mempersatukan Korea. Korea Utara bukan negara pertama yang mengubah zona waktunya demi kepentingan politik.
Dalam upaya mempersatukan seluruh Cina, tahun 1949 Partai Komunis menyatukan seluruh zona waktu di negara itu, menjadi Waktu Beijing, yaitu GMT/UTC+ 8 jam. Itu berarti, warga di kawasan barat Cina, misalnya provinsi Xinjiang, harus bangun lebih dini daripada waktu tubuh mereka. Ada yang mengubah jam mereka menjadi 2 jam di belakang waktu Beijing. Itu pernah dianggap langkah mengkhianati negara.
Foto: Reuters/China Daily
Gaya hidup burung hantu
Gaya hidup malam di Spanyol mungkin lebih berlatarbelakang keputusan bersejarah, daripada tempramen Latin. Diktator Francisco Franco bersikap netral (setidaknya di atas kertas) selama Pereang Dunia II. Tapi untuk tunjukkan solidaritas dengan Hitler, tahun 1940 ia mengubah zona waktu Spanyol sehingga sesuai dengan Jerman di bawah NAZI.
Foto: picture-alliance/UPI
Melupakan masa lalu
Pemerintah Korea Utara mengubah waktu yang berlaku tahun 2015. Ketika itu ketegangan politik sangat tinggi di kawasan semenanjung Korea. Tetapi alasan yang dipakai, sangat spektakuler. Katanya, Pyongyang ingin menghilangkan sisa-sisa kolonialisme Jepang. Kedua Korea sebelumnya menggunakan zona waktu sama, seperti ketika dikuasai Jepang, antara 1910 dan 1945.
Foto: picture-alliance/MAXPPP
Hemat energi, dapat "'masa depan"' lebih banyak
2016, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyerukan agar semua jam dimajukan 30 menit, sehingga empat jam setelah GMT. Langkah itu meniadakan perubahan waktu yang ditetapkan pendahulunya, Hugo Chavez di tahun 2007. Idenya, masa terang yang lebih panjang akan mengurangi jumlah listrik yang dibutuhkan di seluruh negara. Moto yang digunakan: "setengah jam lebih banyak dari masa depan."
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gutierrez
Lompatan jauh
Lompatan paling jauh dalam hal waktu diambil Samoa di samudera Pasifik. Negara pulau itu "lompat" sehari penuh ke sisi lain garis penanggalan international tahun 2011. Dengan langkah itu Samoa 3 jam di depan waktu Sydney. Sebelumnya, 21 jam di belakang Sydney. Itu langkah penghapusan warisan raja dari abad 19, yang ingin negaranya lebih berhubungan erat dengan AS, Australia dan New Zealand.
Foto: picture-alliance/dpa
Berani tampil beda
Nepal juga agak aneh dalam hal zona waktu. Waktu di negara pegunungan Himalaya itu 15 menit lebih dini dari negara tetangga India, dan 5 jam 45 menit lebih dini deraipada GMT. Idenya adalah untuk membedakan negara yang berukuran kecil itu terhadap Idnia. Itu mendorong kebanggaan nasional. Penulis: Richard Connor (ml/ap)
Foto: picture-alliance/blickwinkel/F. Neukirchen
6 foto1 | 6
Juru bicara kementerian Unifikasi Korsel Seoul Baek Tae-hyun mengatakan keputusan Korea Utara bertentangan dengan semangat pertemuan antar-Korea bulan lalu, di mana para pemimpin kedua Korea bersumpah untuk bekerja sama menuju "denuklirisasi sepenuhnya" di Semenanjung Korea dan menjanjikan perdamaian yang bersifat permanen.
Beberapa analis melihat peringatan terbaru Korea Utara ini sebagai unjuk gigi kekuatan Korut terhadap Trump. Negara ini memiliki sejarah panjang perilaku provokatif dan sebelumnya telah membatalkan kesepakatan dengan Seoul dan Washington pada menit terakhir, termasuk reuni yang direncanakan untuk keluarga yang terpisah akibat Perang Korea 1950-1953 dan janji untuk menangguhkan tes senjata pada tahun 2012 dengan imbalan bantuan pangan.
ap/vlz (AP, AFP, Reuters)
Peristiwa Yang Menjadi Kepala Berita Tahun 2017
Selama tahun 2017, berita dunia ddominasi oleh krisis nuklir di Semenanjung Korea dan "pembersihan etnis" Rohingya di Myanmar. Berikut peristiwa-peristiwa di berbagai bagian dunia yang jadi sorotan media internasional:
Foto: Reuters/KCNA
Tahun berita palsu (fake news)
Foto di sebelah kiri dibuat saat pelantikan Presiden Donald Trump (2017), foto kanan saat pelantikan Presiden Barack Obama (2009). Media menyandingkan kedua foto ini untuk membantah klaim Gedung Putih, yang mengatakan bahwa pelantikan Trump adalah pelantikan yang paling banyak dihadiri massa sepanjang sejarah. Jurubicara Trump menyebut gejala ini sebagai "kebenaran alternatif".
Foto: Reuters/L. Jackson (L) & S. Varias
Ambisi nuklir yang membahayakan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat menyaksikan ujicoba rudal Hwasong-12 dari meja kerjanya. Sepanjang tahun 2017, pemerintah Korea Utara terus mengembangkan kemampuan rudal dan senjata nuklirnya, meluncurkan beberapa uji coba rudal balistik, meski mendapat kecaman dan sanksi internasional.
Foto: Reuters/KCNA
Berakhirnya sebuah era
Anggota parlemen Simbabwe merayakan pengunduran diri Robert Mugabe setelah berkuasa selama 37 tahun. Sebelumnya, Robert Mugabe, 93 tahun, memecat wakil presiden, walaupun kalangan partainya sendiri sudah meminta dia meletakkan jabatan. Pihak militer akhirnya melakukan kudeta dan menetapkan Mugabe sebagai tahanan rumah. Bekas orang kuat Simbabwe itu akhirnya setuju mengundurkan diri.
Foto: Getty Images/AFP/J. Njikizana
Keadilan setelah 22 tahun
Perempuan di Srebrenica bersorak saat menonton siaran televisi proses pengadilan mantan jenderal Serbia Bosnia Ratko Mladic. Di Srebrenica, Mladić dan pasukannya membunuh 8.000 warga Bosnia pada tahun 1995. Setelah bersembunyi selama enam belas tahun, dia akhirnya tertangkap dan dihadapkan ke Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag. Mladic kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: Reuters/D. Ruvic
Pembersihan etnis Rohingya
Seorang perempuan pengungsi Rohingya yang kelelahan di pantai Bangladesh. Lebih dari 600.000 orang, kebanyakan Muslim Rohingya, telah menngungsi dari Myanmar sejak Agustus lalu untuk menghindari kekerasan di negara bagian Rakhine. PBB menyebut aksi kekerasan militer Myanmar terhadap Rohingya sebagai sebagai pembersihan etnis.
Foto: Reuters/D. Siddiqui
#metoo
Aktris AS Rose McGowan mengepalkan tangannya saat mengucapkan selamat datang kepada para peserta Women's March / Women's Convention di Detroit. McGowan adalah salah satu perempuan pertama menggugat produser terkenal Harvey Weinstein soal pelecehan seksual yang dilakukannya. Skandal Weinstein memprakarsai gelombang perempuan di media sosial yang menceritakan kisah pelecehan mereka sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/R. Laverty
Sengketa referendum Catalonia
Peserta aksi Pro-Persatuan berbaris di Barcelona tanggal 1 Oktober sebagai protes atas referendum kemerdekaan Catalonia. Beberapa hari sebelumnya, jalan-jalan di Barcelona dibanjiri demonstran pro-kemerdekaan. Pihak berwenang Spanyol menganggap referendum itu sebagai aksi makar dan kemudian membekukan pemerintahan regional.
Foto: Getty Images/J. J. Mitchell
Pembebasan kota Mosul di Irak dari tangan ISIS
Pria ini menggendong putrinya dan melarikan diri dari perang antara pasukan Irak dan militan ISIS di Mosul, Irak. Sepanjang tahun 2017, ISIS mengalami kekalahan di berbagai front pertempuran di Irak dan Suriah. Kota Mosul dibebaskan pasukan Irak pada bulan Juli.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Lukisan termahal sepanjang sejarah
Lukisan "Salvator Mundi" karya Leonardo Da Vinci terjual seharga 450 juta Dollar Amerika Serikat dalam pelelangan di rumah lelang Christie's di New York. Inilah harga tertinggi yang pernah dibayar untuk sebuah lukisan. Pembelinya adalah seorang petinggi Arab. Lukisan tersebut akan dipamerkan dimuseum baru Louvre, Abu Dhabi.
Foto: Getty Images/AFP/T. Akmen
Menghormati sang legenda
Setelah memenangkan final 100 Meter di Kejuaraan Atletik Dunia di London, Agustus 2017, pelari AS Justin Gatlin berlutut di depan bintang Jamaika Usain Bolt, yang mengakhiri karirnya di tahun 2017. Usain Bolt menjadi pelari legendaris setelah memenangkan delapan turnamen Olimpiade dan sebelas medali emas. Dia mendominasi nomor lari cepat selama bertahun-tahun.