Jika Marcos Menang, Filipina akan Hidupkan Kembali PLTN?
5 Mei 2022
PLTN yang dibangun di dekat garis patahan dan gunung berapi di Filipina selama kediktatoran Ferdinand Marcos bisa dihidupkan kembali jika putranya, Ferdinand Marcos Jr., memenangkan pemilihan presiden pada 9 Mei 2022.
Iklan
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bataan senilai $2,2 miliar itu menjadi monumen keserakahan dan korupsi era Ferdinand Marcos dan dibiarkan terbengkalai setelah diktator itu digulingkan pada tahun 1986.
PLTN itu terletak di pantai, 18 meter di atas permukaan laut, dan dekat beberapa gunung berapi di wilayah yang sering diguncang gempa bumi. Namun, Ferdinand Marcos Jr. bersumpah untuk mempercepat adopsi tenaga nuklir jika dia terpilih dan membuka kemungkinan menghidupkan kembali usaha ayahnya yang gagal.
"Kami benar-benar harus membangun tenaga nuklir,” kata Marcos Jr. pada Maret lalu, yang bersikeras setidaknya akan mengoperasikan satu PLTN untuk memangkas tarif listrik yang terlalu tinggi di negara itu.
Marcos Jr. yang juga merupakan penggemar teknologi angin, matahari, dan panas bumi, mengatakan proposal Korea Selatan untuk merehabilitasi PLTN Bataan harus ditinjau kembali.
"Mari kita lihat lagi,” katanya.
Sekretaris Energi Filipina Alfonso Cusi pada sidang Senat tahun 2020 mengatakan, studi para ahli Korea Selatan menunjukkan kemungkinan membuat pembangkit 620 megawatt beroperasi kembali. Hanya saja, perlu peningkatan fasilitas yang bisa memakan waktu empat tahun dan menelan biaya $1 miliar (Rp14,5 triliun).
Laboratorium Langit Pantau Perubahan Iklim Hingga Radiasi Nuklir
Pusat penelitian lingkungan Schneefernerhaus di puncak gunung Zugspitze jadi laboratorium pemantau iklim paling tua dan paling tinggi di Jerman. Dari sini semua perubahan parameter lingkungan di Bumi bisa dipantau.
Foto: DW/A. Setiawan
Stasiun riset ilmiah di atas awan
Stasiun riset iklim, cuaca dan lingkungan terpenting dan tertua di Jerman berlokasi di puncak Zugspitze di ketinggian sekitar 2.800 meter, mulai beroperasi tahun 1900. Berbagai peralatan pengukur ditempatkan di puncak gunung kawasan Alpina itu, untuk mengukur beragam parameter iklim, atmosfer, dinamika awan, hidrologi hingga pancaran kosmis dan radioaktivitas.
Foto: DW/A. Setiawan
Pantau data lingkungan di seluruh dunia
Dari stasiun ini dipantau semua data lingkungan serta perubahannya di seluruh dunia. Sejumlah lembaga riset ilmiah terkemuka di Jerman melakukan penelitian dari laboratorim di atas awan ini. Termasuk Global Atmosphere Watch serta monitoring satelit yang terus menerus memantau dinamika atmosfer global.
Foto: DW/A. Setiawan
Bekas hotel jadi pusat riset lingkungan
Pusat riset lingkungan yang sebenarnya, berada 100 meter di bawah puncak gunung Zugspitze yakni di Schnefernerhaus. Bekas hotel dan restoran di ketinggian 2656 meter yang dibangun tahun 1931 ini resmi dialihfungsikan jadi stasiun pusat riset lingkungan pada tahun 1999. Sejak saat itu, 10 organisasi dan lembaga riset Jerman secara permanen melakukan penelitiannya.
Foto: DW/A. Setiawan
Paling mudah gunakan kereta gantung
Mengingat lokasinya yang berada di puncak gunung nan terjal yang sulit didaki, untuk mencapai puncak Zugspitze yang juga kawasan wisata unggulan di negara bagian Bayern, pengunjung paling mudah mencapainya dengan menggunakan kereta gantung yang beroperasi sejak tahun 1931.....
Foto: DW/A. Setiawan
Kereta bergigi hingga stasiun Zugsiptze
....atau dengan menggunakan kereta bergigi yang berangkat dari kota terdekat Garmisch Partenkirchen. Pembangunan jalur kereta ini harus menembus batuan gunung dengan membuat beberapa terowongan. Pengoperasian kereta bergigi dengan jalur menuju puncak gunung Zugspitzte ini dibuka tahun 1930. Dari stasiun ini, untuk menuju puncak 100 meter di atasnya, harus sekali lagi naik kereta gantung.
Foto: DW/A. Setiawan
Program riset unggulan
Tim peneliti di Zugspitze melakukan riset global dalam berbagai spektrum dan disiplin keilmuan. Ada delapan tema riset utama yang dilakukan dan dikoordinasikan di sini. Yakni, monitoring satelit dan mitigasi, iklim dan atmosfer regional, radiasi kosmis dan nuklir, hidrologi, lingkungan dan kedokteran kawasan tinggi, monitoring atmosfer global, biosfer dan geosfer dan dinamika awan.
Foto: DW/A. Setiawan
Peralatan pengukur paling peka dan canggih
Peralatan pengukur di Zugspitze adalah salah satu yang paling peka dan paling canggih di dunia. Selain bisa mendata perubahan cuaca di belahan bumi utara, peralatan di sini juga bisa mendeteksi kebakaran hutan di belahan selatan di Amazona atau Sumatera. Bahkan cemaran radioaktif dalam kadar rendah di Laut Tengah akibat kapal selam nuklir Rusia bocor, juga bisa terlacak.
Foto: DW/A. Setiawan
Didukung peneliti dan analis data kelas dunia
Ilmuwan terus menerus memantau data pengukuran di stasiun Schneefernerhaus, bahkan dalam interval setiap satu jam. Pakar analisis data Jürgen Keil (foto) mengambil data dan menganalisisnya di laboratorium. Dari laboratorium langit secara rutin juga ditembakkan laser ke atmosfer untuk mengukur komposisi serta perubahan kondisinya.
Foto: DW/A. Setiawan
Gletser di Alpina menciut cepat
Indikator dari fenomena pemanasan global makin kentara dan terasa. Para ilmuwan mengukur dalam 30 tahun terakhir ini, luas tutupan gletser di puncak Zugspitze terus menciut. Walau terdapat fluktuasi, tapi secara umum terdata bahwa gletser mencair lebih cepat.
Foto: DW/A. Setiawan
9 foto1 | 9
Butuh banyak biaya
Berjarak 80 kilometer dari barat Manila, pabrik beton dikelilingi pagar keamanan di semenanjung yang menghadap ke Laut Cina Selatan. Filipina adalah negara yang secara geologis bergejolak dan tanahnya berada di wilayah rentan aktivitas seismik.
Iklan
Seismolog mengatakan gunung berapi Natib dan Mariveles di dekat PLTN Bataan "berpotensi aktif”. Dibangun sebagai respons atas permintaan energi yang meningkat dan fluktuasi harga minyak dunia tinggi pada 1970-an, pembangkit listrik Bataan tidak pernah menghasilkan listrik satu watt pun. Namun, dibutuhkan 25 hingga 35 juta peso (Rp6,9 hingga 9,7 miliar) per tahun untuk mempertahankannya.
Peninggalan tersebut berfungsi sebagai tujuan bagi wisatawan dan pelajar, sebagai bagian dari upaya Perusahaan Tenaga Nasional milik negara untuk mendidik masyarakat tentang tenaga nuklir. Pengunjung dibawa menaiki tangga logam dan melalui lorong seperti kapal selam untuk melihat reaktor yang tidak aktif dan pipa bahan bakar yang masih terbungkus plastik.
"Museum korupsi"
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan perintah eksekutif pada awal tahun 2022, yang menjadikan tenaga nuklir sebagai bagian dari bauran energi yang direncanakan negara itu. Hanya saja para kritikus berpendapat bahwa sumber terbarukan, seperti angin dan matahari, lebih murah dan lebih aman untuk diproduksi di negara yang sering dilanda gempa bumi topan dan letusan gunung berapi.
"Jika ditambah dengan efek perubahan iklim, (pengoperasian Bataan) itu akan menjadi perhatian besar bagi masyarakat lokal,” kata Roland Simbulan, seorang aktivis anti nuklir.
Gagasan mengubah pembangkit listrik menjadi fasilitas batu bara atau gas alam sudah lama ditinggalkan.
Ronald Mendoza, Dekan Sekolah Pemerintahan Areneo Manila mengatakan akan lebih murah untuk membangun pabrik baru dan mengubah Bataan menjadi "museum korupsi” terbesar di Asia sebagai pengingat kesalahan masa lalu.
Kepala Preservasi dan Pemeliharaan di PLTN Bataan, Joe Manalo mengatakan, skeptis tentang pembangkit listrik itu pernah menghasilkan.
"Itu tergantung pada pemerintah dan presiden baru,” kata Manalo saat dia memandu AFP melewati lorong labirin dan ruangan.