Kandidat Partai Demokrat Joe Biden diproyeksikan telah mendapatkan cukup suara elektoral untuk merebut kursi kepresidenan AS. Donald Trump diperkirakan akan menantang hasil tersebut.
Iklan
Kandidat dari Partai Demokrat Amerika Serikat, Joe Biden, diproyeksikan akan memenangkan pemilihan presiden mengalahkan calon petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Mantan wakil presiden di bawah pemerintahan Barack Obama ini mendapatkan lebih dari 270 suara elektoral setelah memenangkan negara bagian Pennsylvania, demikian laporan kantor berita Associated Press.
Negara bagian Michigan dan Wisconsin yang juga diperebutkan ikut berperan penting dalam kemenangan tipis Biden. Kedua negara bagian itu, bersama dengan Pennsylvania, membentuk apa yang disebut "tembok biru" - tiga negara bagian yang diandalkan oleh kandidat Demokrat untuk memenangkan tiket ke Gedung Putih.
Jumlah suara terbanyak dalam sejarah Amerika
Lebih dari 70 juta orang Amerika memilih Biden, yang merupakan jumlah suara terbesar untuk calon presiden dalam sejarah Amerika. Dia mengalahkan Donald Trump dengan selisih lebih dari 4 juta dalam pemungutan suara.
Ada lebih dari 150 pemilih memberikan suara dalam pemilu 2020, yang merupakan jumlah pemilih tertinggi dari generasi ke generasi.
Riuh Rendah Suasana Pesta Demokrasi di AS
Antusiasme yang catatkan rekor, hingga keprihatinan akan krisis kesehatan dan ekonomi. Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 pada Selasa (03/11) disebut sebagai pemilu dengan jurang perbedaan terdalam.
Foto: Jeff Swensen/Getty Images
Kampanye hingga momen terakhir
Baik Donald Trump dari Partai Republik maupun Joe Biden dari Demokrat memanfaatkan waktu hingga jam-jam terakhir sebelum tempat pemilihan dibuka. Biden mendatangi rumah masa kecilnya di Scranton, sedangkan Trump terlihat masih berkampanye di Michigan pada Selasa (03/11) dini hari. Trump juga mengunjungi markas kampanyenya di Arlington, Virginia, untuk berterima kasih kepada puluhan timnya.
Foto: Carlos Barria/REUTERS
Antrean panjang sebelum matahari terbit
Warga yang berhak memberikan suara berbondong datangi tempat pemungutan suara di seluruh negeri. Bahkan sebelum matahari terbit, para pemilih ini mengantre dengan jarak aman dalam barisan yang mengular di sekitar sekolah, stadion, dan gereja. Beberapa dari mereka bahkan ada yang rela berkendara selama 5 jam untuk bisa memilih.
Foto: Joel Lerner/Xinhua News Agency/picture-alliance
Jumlah pemilih catatkan rekor
Sebelum hari H pada Selasa (03/11), lebih dari 100 juta pemilih telah memberikan suara sejak awal baik melalui surat atau secara langsung, menurut U.S. Elections Project dari Universitas Florida. Jumlah ini pecahkan rekor, para ahli memprediksi ini adalah tingkat keterlibatan tertinggi sejak 1908 dan total suara dapat mencapai 160 juta, lebih banyak 138 juta suara dibandingkan pemilu 2016.
Foto: Rebecca Cook/REUTERS
Prihatin krisis corona dan ekonomi
Krisis kesehatan akibat wabah corona dan keadaan ekonomi jadi prioritas utama bagi sekitar setengah pemilih AS dalam memberikan suara, demikian menurut jajak pendapat Edison Research, Selasa (03/11). Dalam 4 tahun, pemerintahan Trump berhasil menggenjot ekonomi AS dan catatkan rekor angka pengangguran paling rendah. Namun keberhasilan ini seolah tersapu wabah corona mulai Maret 2020.
Foto: Jacquelyn Martin/AP/dpa/picture alliance
Diwarnai disinformasi
Twitter Inc dan Facebook Inc pada Selasa (03/11) menangguhkan beberapa akun berita baru yang dinilai melanggar kebijakan mereka. Salah satu akun yang ditangguhkan adalah SVNewsAlerts, yang memiliki lebih dari 78.000 pengikut di Twitter. Akun ini berhasil menambahkan lebih dari 10.000 pengikut dalam sepekan terakhir.
Foto: Erin Scott/REUTERS
Trump klaim kemenangan
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (04/11) tidak ragu mengklaim kemenangan atas rivalnya Joe Biden. Klaim kemenangan dari Trump muncul tak lama setelah Biden menyapa pendukungnya di Delaware dan menyatakan keyakinan akan menang pemilu. Hingga tulisan ini dipublikasi, masih ada jutaan suara yang belum dihitung. (ae/vlz, AP, Reuters, AFP)
Foto: Carlos Barria/REUTERS
6 foto1 | 6
Rekor jumlah suara kampanye Biden sebagian besar datang melalui pos karena banyak orang berusaha menghindari tempat pemungutan suara yang ramai selama pandemi virus corona. Lebih dari 65 juta suara diberikan melalui surat pada tahun ini.
Volume surat suara yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah memperpanjang penghitungan suara selama berhari-hari, dan menjadikan berbagai pihak seolah menahan napasnya.
Apa yang terjadi selanjutnya
Trump mencoba berulang kali menyerukan untuk menghentikan penghitungan selama pemilihan di Pennsylvania, Georgia, dan Michigan, dan menuduh telah terjadinya kecurangan.
Pengacara dari kampanye Trump dan Biden telah mulai mempersiapkan pertarungan hukum yang dapat berlangsung selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Negara bagian harus mengumumkan hasil akhir mereka paling lambat 8 Desember, juga dikenal sebagai tenggat waktu "pelabuhan aman".