Joey Alexander kembali memberi kejutan. Bersama para musisi jazz papan atas dunia, pianis 12 tahun itu tampil memukau di hadapan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di Gedung Putih, Washington.
Iklan
Bersama para musisi jazz terbaik di dunia, Joey Alexander ambil bagian dalam pagelaran International Jazz Day All-Star Global Concert.
Dilansir dari New York Times, bocah ajaib asal Indonesia ini tampil ‘bareng ‘ pemain saksofon, Wayne Shorter dan pemain bass, Esperanza Spalding. Bertiga, mereka mempersembahkan komposisi Shorter bertajuk "Footprints".
Kombinasi ketiga musisi ini cukup unik mengingat Shorter telah menginjak usia 82 tahun, Esperenza Spalding berusia 31 tahun, sementara Joey masih berusia 12 tahun. Namun musik yang mereka bawakan demikian memukau.
Dalam video ini, Joey yang mungil tertutup grand piano. Namun dentingan jemarinya tak menutup keberadaanya dalam mengimbangi dua musisi senior tersebut.
Beberapa lagu tampil dalam International Jazz Day All-Star Global Concert di, Jumat (29/04) malam itu. Chucho Valdés pada piano dan Paquito D'Rivera memainkan klarinetnya mewakili Kuba.
India hadir lewar ‘master' tabla, Zakir Hussain. Afrika Barat diwakili gitaris Benin, Lionel Loueke, sementara peniup trompet James Morrison membawa nama Australia.
Musisi lainnya, Aretha Franklin, Al Jarreau, Jamie Cullum, Chick Corea, Buddy Guy juga ikut ambil bagiaan dalam acara ini.
International Jazz Day All-Star Global Concert digelar oleh badan PBB urusan pendidikan dan kebudayaan, UNESCO. Pegelaran ini merupakan yang kelima.
Acara semacam itu digelar di kota berbeda setiap tahunnya. Tahun lalu ynag mendapat kehormatan sebagi tuan rumah adalah kota Paris, Perancis.
ap/rzn(newyorktimes/kompas)
ä
Inspiratif, Musisi Cilik Indonesia di Ajang Grammy
Untuk pertama kalinya musisi Indonesia masuk ajang penghargaan bergengsi musik dunia, Grammy Awards 2016. Dan dia baru berusia 12 tahun.
Foto: Getty Images/AFP/P. Pavani
2 Nominasi Grammy
Pianis cilik asal Bali, Joey Alexander, masuk dalam dua nominasi Grammy, dalam kategori Best Improvised Jazz Solo untuk lagu Giant Step dan Best Jazz Insturmental Album untuk album My Favourite Things. Ia pun menjadi musisi termuda yang masuk dalam nominasi itu.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Invision/M. Von Holden
Unjuk Kepiawaian di Grammy
Tak hanya itu, di usianya yang baru 12 tahun, putra kebanggaan Indonesia ini tampil dalam ajang Grammy dan menunjukkan kepiawaiannya bermain piano di dunia internasional. Karena kepiawaiannya bermain piano, banyak media internasional menyebut Joey Alexander sebagai anak ajaib.
Foto: Getty Images/R. Pudyanto
Berlatih Sejak Kecil
Joey mengenal music sejak usia 6 tahun dan belajar bermusik secara otodidak. Dalam kompetisi musik jazz Master Jam Fest di Odessa, Ukraina, ia memenangkan Grand Prix Award. Sementara konser perdananya berlangsung Desember 2011.
Foto: Getty Images/T. Wargo
Menyedot Perhatian Media Internasional
Setelah kepiawaian bermain pianonya dilirik banyak musisi jazz kondang, Joey banyak diundang tampil di berbagai ajang bergengsi, termasuk Montreal Intenational Jazz Festival. Kepiawaian bocah bernama lengkap Joey Alexander Sila ini telah diulas di berbagai media Amerika Serikat seperti The New York Times, Daily Telegraph, CNN, WCBS, NBC, majalah musik Down Beat, dan lain-lain.
Foto: Getty Images/AFP/P. Pavani
Mengepakkan Sayap di AS
Joey Alexander mulai menulis komposisi nada sejak usia masih 10 tahun, untuk lagunya yang berjudul "Ma Blues", yang terdapat dalam album perdananya "My Favorite Things". Mengembangkan karier bermusiknya, kini Joey tinggal di New York, Amerika Serikat. Joey kerap tampil di berbagai ajang festival dan konser musik jazz bergengsi, seperti Rochester Jazz Festival dan Newport Jazz Festival.