1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Johannes Marliem Sempat Minta Perlindungan LPSK

15 Agustus 2017

Saksi kunci kasus e-KTP Johannes Marliem dikabarkan sempat setuju mengikuti program perlindungan saksi LPSK. Namun hingga kematiannya, ia belum mengajukan permohonan secara resmi.

Jakarta Poster im Flughafen
Foto: Jack Epstein

Teka teki seputar kematian saksi kunci kasus korupsi e-KTP, Johannes Marliem, di Amerika Serikat belum mendapat titik terang. Sejauh ini kepolisian Los Angeles masih berpegang pada versi awal, bahwa Johannes tewas akibat luka tembak yang diduga dilakukan sendiri. Ia tercatat sempat menyandera seorang perempuan dan anak-anak sebelum bunuh diri.

Awal pekan sebelum kematiannya, Biro Investigasi Federal AS sempat menerbitkan surat perintah penggeledahan di lingkungan tempat tinggal Johannes. Namun FBI menolak mengkonfirmasi apakah penggeledahan berhubungan dengan saksi kunci e-KTP tersebut.

Johannes diklaim telah berulangkali berhubungan dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK. "Dia bilang dia takut karena punya barang bukti sebesar 500 gigabytes," kata Hasto Atmojo Suroyo, Wakil Direktur LPSK. Akhir Juli silam Johannes mendapat tawaran perlindungan saksi dari LPSK. "Dia meminta penjelasan tentang bagaimana cara mendaftar," kata Hasto. "Tapi kemudian dia tiba-tiba meninggal."

Wakil Direktur LPSK lain, Lili Pantauli, mengatakan pihaknya siap membantu Johannes jika dia mengajukan permohonan. Namun dia sebaliknya malah mengirimkan tautan halaman sumbangan yang meminta donasi senilai lima juta Dollar AS. "Saya mengira dia meminta sumbangan untuk bertahan hidup," ujar Lili.

Keterlibatan Johannes Marliem dalam kasus e-KTP bermula dari kemenangan perusahaannya, PT Biomorf Lone Indonesia dalam tender pengadaan peralatan identifikasi sidik jari, 2009 silam. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat Johannes mendapat keuntungan senilai hampir 15 juta Dollar AS dan 25 milyar Rupiah dari proyek e-KTP.

Inilah Kediaman Saksi Kunci e-KTP yang Bunuh Diri di LA

01:23

This browser does not support the video element.

Jurubicara Kepolisian Los Angeles, Liliana Preciado, mengatakan satuan khusus SWAT diturunkan karena Johannes membarikade diri di kediamannya. Menjelang tengah malam, polisi kemudian memaksa masuk dan menemukan Johhanes telah tewas oleh tembakan senjata api yang diduga dilakukan sendiri. Hingga kini kepolisian masih menyelidiki motif korban.

rzn/yf (rtr,ap)