Presiden Joko Widodo ancam copot jajaran Panglima TNI dan Kapolri jika tidak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Ia juga mengaku malu kunjungi Malaysia, yang mulai mengeluhkan dampak asap akibat kebakaran di Riau.
Iklan
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Panglima TNI, Kapolri, gubernur, pangdam, danrem, dan sejumlah pihak yang terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi meminta penanganan karhutla dilakukan sebelum api membesar.
"Saya minta gubernur, pangdam, kapolda, kerja, berkolaborasi kerja sama dibantu pemerintah pusat, Panglima TNI, Kapolri, BNPB, BPBD, usahakan jangan sampai kejadian kita baru gerak. Api sekecil apa pun segera padamkan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (06/08).
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla. Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hadir dalam rapat tersebut.
Jokowi awalnya berbicara tentang aturan penanganan karhutla. Dia menegaskan aturan tersebut masih berlaku. "Dan aturan main kita tetap, masih sama. Saya ingatkan pangdam, danrem, kapolda, kapolres, aturan main yang saya sampaikan 2015 masih berlaku," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (06/08).
Setelah itu barulah Jokowi menegaskan aturan yang dibicarakan. Dia meminta Panglima TNI dan Kapolri mencopot jajarannya yang tidak bisa mengatasi karhutla. "Yang tidak bisa mengatasi dengan perintah yang sama, copot kalau tidak bisa mengatasi yang namanya kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.
Jokowi juga meminta TNI dan Polri membantu pemerintah daerah. Eks Gubernur DKI lalu kembali mengingatkan soal aturan penanganan karhutla. "Tolong pemda, gubernur, bupati, wali kota di-back up. Karena kerugian ekonomi besar sekali. Jadi Pak Panglima, Pak Kapolri, saya ingatkan lagi, masih berlaku aturan main kita," jelasnya.
Jokowi malu, Jerebu masuk ke tetangga
Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan Singapura pekan ini. Namun Jokowi mengaku malu untuk melakukan kunjungan ke sana karena kebakaran hutan dan lahan berimbas buruk terhadap kedua negara tersebut.
"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, jerubu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerubu ini apa, ternyata asap (kabut)," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (06/08).
Pencegahan adalah langkah utama
Dalam penanganan karhutla, Jokowi menekankan soal upaya pencegahan. Dia tak ingin kejadian seperti pada 2015 terulang.
"Dibanding 2015, tahun ini memang turun (titik apinya). Tapi dibandingkan 2018 naik lagi. Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, dan yang paling penting pencegahan. Jangan sampai api sudah membesar kemudian kita bingung," jelasnya.
Jokowi menegaskan penanganan karhutla harus lebih baik setiap tahunnya. "Tetapi, kalau dibandingkan dengan 2018, tahun ini naik lagi. Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit, tetapi harus tekan turun," ucap Jokowi.
Tanah Hutan Butuh Puluhan Tahun Untuk Pulih dari Si Jago Merah
Kebakaran dan penebangan hutan adalah perusakan hutan yang sistematis. Peneliti memperingatkan tanah hutanlah yang menanggung beban terberat untuk benar-benar teregenerasi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Suslin
Tertimbun di bawah permukaan yang hitam
Ketika Yunani tengah bersedih atas kebakaran hutan yang menelan sebanyak 80 korban jiwa musim panas lalu, para peneliti dari Australian National University (ANU) menemukan bahwa tanah hutanlah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk pulih dari keganasan api. Para ilmuan hanyalah awal untuk mengerti bagaimana dan sejauh mana api berdampak pada kehidupan di bawah permukaan hutan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Karmaniolas
Tanah butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk pulih
Ilmuwan Australia dalam studi terakhirnya menemukan bahwa pemulihan tanah hutan akibat kebakaran membutuhkan waktu 80 tahun dan 30 tahun akibat pembabatan pohon. Meneliti di lebih 80 lokasi area perhutanan di tenggara Australia, para peneliti menguji lebih dari 700 sampel tanah yang mengalami sembilan tipe kerusakan berbeda – termasuk kebakaran, pembabatan, dan penebangan pasca kebakaran.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Enam bulan berlangsung
Enam bulan pasca kebakaran hutan mengepung area di barat daya Berlin pada musim panas 2018, sebagian besar dari tanah yang terdampak telah dibersihkan. Banyak dari pepohonan yang tersisa menjadi hitam. Para ilmuan percaya selain kebakaran hutan itu sendiri, pascakebakaran bisa mengakibatkan hilangnya nutrisi tanah dan berdampak panjang pada tanah hutan.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Intervensi manusia menggangu siklus alam
Di banyak tempat, kebakaran hutan adalah bagian penting dari siklus alam. Beberapa pohon, seperti eucalyptus, membutuhkan api untuk melepas bibitnya. Peneliti mengatakan bahwa api akibat kebarakaran yang baru saja terjadi sebetulnya bisa menyuntikkan nutrisi dalam jumlah banyak ke dalam tanah. Tetapi, kekeringan yang berkepanjangan, penebangan dan pemadaman api bisa merusak siklus alami ini.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Suslin
Ekosistem kuno memusnahan sampai ke dasar
Pinhal de Leiria, hutan di Portugal berusia 700 tahun ini musnah ketika kebakaran menghantam sepenjuru Eropa pada musim panas 2018 lalu. Delapan puluh persen dari area hutan – rumah bagi serangga, burung dan mamalia – hancur mengenaskan. Terlepas dari bantuan relawan lokal, tetap saja untuk regenerasi tanah butuh waktu setengah abad.
Foto: picture-alliance
Hilangnya nutrisi penting
Selama kebakaran berlangsung, suhu tanah bisa mencapai 500 derajat celcius, memicu hilangnya nutrisi pertumbuhan, seperti fosforus, karbon organic dan nitrat. Tanah hutan jauh lebih sulit untuk pulih jika kebakaran terus terjadi di lokasi yang sama. Tanpa nutrisi tersebut, tanah tidak akan mampu untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan menyimpan karbon.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Lehti
Hilang tanah, hilang kehidupan
Tanah adalah hal yang esensial untuk ekologi hutan. Tanah adalah fondasi bagi kehidupan bawah tanah . Ilmuwan menyatakan manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman, menutrisi komunitas seperti jamur dan bakteri. Mereka menyimpan karbon dalam jumlah banyak.
Foto: picture-alliance/F. Herrmann
Bukan hanya api
Bukan hanya api yang merusak komposisi tanah. Pembabatan hutan dengan mesin dan pembakaran puing-puing sisa penebangan juga berdampak. Penebangan berdampak pada terpaparnya permukaan tanah hutan, pemadatan tanah, pelepasan nutrisi tanah dan karbon dioksida ke atmosfer.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Tahun-tahun panas menanti
Hutan Treuenbritzen di Jerman hanyalah bayangan dari kejayaan terdahulu. Hampir seluruh pohon yang ada adalah batang yang berabu dan tanah hutan menjadi hitam. Hutan ini tengah menghadapi masalah serius untuk bisa regenerasi. Kekeringan menjadi ancaman bagi kebakaran hutan selanjutnya dan menjadikannya sebagai siklus lain dari hutan untuk bisa tumbuh kembali.