Presiden Jokowi mengatakan 79 juta orang akan mudik Lebaran tahun 2022. Pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran tahun ini, salah satu syaratnya adalah mendapatkan vaksinasi booster.
Iklan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan 79 juta orang akan melakukan mudik Lebaran tahun ini. Jokowi meminta agar jumlah calon pemudik tidak dibandingkan dengan penonton MotoGP.
"Data yang saya terima, setidaknya 79 juta orang menyatakan hendak mudik Lebaran tahun ini. Jadi, janganlah dibandingkan dengan MotoGP yang penontonnya 60 ribu orang," kata Jokowi, dikutip dari akun Twitter resminya @jokowi, Kamis (31/03).
Diketahui, ada syarat wajib vaksin booster bagi warga yang ingin tetap mudik sehingga tidak perlu lagi tes antigen atau PCR. Sedangkan bagi warga yang ingin mudik, tetapi belum vaksin booster, warga tersebut tetap diminta menunjukkan hasil tes negatif COVID-19.
Jokowi menyebut penanganan pemudik harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, mobilitas penduduk sangat tinggi saat musim Lebaran ke daerah masing-masing.
"Penanganan pemudik ini harus hati-hati. Calon pemudik sudah harus menerima vaksinasi yang lengkap dan booster," kata Jokowi.
Mudik Terbesar di Dunia
Setiap tahunnya ratusan juta penduduk Cina kembali ke kampung halaman untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga. Masa penuh perjuangan dan kesemerawutan.
Foto: Reuters
Siap Pulang Kampung
Jika ratusan juta orang pulang kampung, sistem lalu lintas ambruk. Selambatnya malam menjelang tahun baru, semua orang ingin berada di kampung halamannya. Tetapi sepekan sebelum hari besar, hiruk pikuk perayaan paling penting bagi keluarga di Cina itu sudah terasa. Banyak orang meninggalkan kota-kota metropolitan menuju daerah asal mereka.
Foto: Reuters
Sarana Transportasi Tidak Cukup
Setiap harinya lebih dari 4,6 juta bus antar kota/provinsi beroperasi. Dan meski armada telah ditambah menjelang tahun baru, tetap saja tidak mampu menampung calon penumpang yang membanjir. Sejumlah besar lainnya naik kereta, sementara pesawat terbang hanya bisa dibayar warga kaya.
Foto: picture alliance / dpa
Menunggu dalam Ketidakpastian
Suasana yang semerawut juga tampak di stasiun-stasiun kereta api. Ratusan juta pemudik harus rela menunggu berjam-jam untuk berjuang mendapatkan tiket. Dan merekapun tidak tahu apakah akan berhasil mendapatkannya atau tidak.
Foto: Reuters
Bertemu Keluarga
Terutama bagi kelompok pekerja yang miskin di kota metropolitan, perayaan tahun baru sering jadi satu-satunya kesempatan untuk bertemu keluarga. Sebagian besar dari sekitar 200 juta pekerja pendatang tinggal di kota besar tanpa keluarga.
Foto: Reuters
Pesawat Tidak Berarti Lebih Cepat
Di lapangan terbang situasi juga sulit. Setiap harinya sekitar 10.000 pesawat domestik dioperasikan. Tetapi cuaca, seperti kabut tebal, kadang melumpuhkan lalu lintas udara. Apapun sarana transportasi yang dipilih, orang harus membawa kesabaran lebih.
Foto: picture alliance/dpa/Daniel Kalker
Menghindari Hiruk Pikuk
Para keluarga kaya memanfaatkan libur panjang tahun baru sebagai untuk pergi berlibur ke pantai atau bahkan ke luar negeri. Tujuan favorit: Phuket, Sydney, Vancouver, New York, dan Paris. Dan kesempatan berlibur di luar negeri ini juga terutama diamnfaatkan untuk berbelanja.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
Setahun Dua Kali
Jika lentera sudah bergantungan, perayaan tahun baru selesai. Pada hari ke-15 di tahun yang baru, yaitu dengan pesta lentera, pesta musim semi berakhir. Setelah pesta lentera selesai, imigrasi besar ke-dua dimulai, saat warga kembali ke kota-kota tempat mereka tinggal.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Wong
7 foto1 | 7
Sebelumnya, pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran 2022. Salah satu syaratnya adalah mendapatkan vaksinasi booster. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan booster tersebut salah satunya bertujuan untuk melindungi dan memproteksi pelaku perjalanan mudik maupun lansia yang dikunjungi.
"Tentunya itu edukasi terus-menerus, kemudian imbauan termasuk kalau-kalau kita mau mudik, kita sampaikan sebagai bagian tentunya edukasi untuk melindungi orang yang akan kita kunjungi. Dan biasanya, kalau mudik Lebaran kan kita kumpul dengan orang yang lebih dituakan atau orang yang lebih tua," kata juru bicara vaksin COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual bertajuk 'Mudik, Booster, dan Masker' yang disiarkan dari YouTube MNC Trijaya, Sabtu (26/03).
"Justru kita ingin memberikan proteksi lebih, proteksi mungkin cukup saat ini, tapi kita ingin lebih karena risiko tadi mobilitas yang besar," kata Nadia.
Nadia mengingatkan, lansia ataupun pihak yang memiliki komorbid memiliki risiko mengalami tingkat keparahan dan kematian. Oleh karena itu, dengan melakukan vaksinasi atau vaksinasi booster, risiko perburukan COVID-19 dapat dicegah. (pkp/ha)