Dengan membawa misi penyelesaian konflik, Presiden Indonesia akan bertolak ke Rusia dan Ukraina. Jokowi menjadi pimpinan Asia pertama yang melakukan misi diplomatik ini.
Iklan
Presiden Joko Widodo akan bertolak ke Ukrania dan Rusia pekan depan, dengan membawa misi penyelesaian konflik antar kedua negara. Misi ini merupakan bagian dari tugas Presidensi G20 yang diemban Indonesia saat ini.
Dengan begitu, Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan diplomatik tersebut. Rencana Jokowi ini sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri pada Rabu (22/06).
Lawatan dalam kondisi ‘tidak normal'
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan Jokowi, ke Kyiv dan Moskow akan dilakukan dalam situasi "tidak normal". Indonesia akan melakukan advokasi untuk perdamaian dan meringankan krisis pangan global.
"Presiden menunjukkan kepeduliannya pada krisis kemanusiaan, dan akan mencoba berkontribusi mengatasi krisis pangan yang disebabkan oleh perang, yang dampaknya terasa di semua negara, terutama negara berkembang dan berpenghasilan rendah," ungkap Menlu dalam konferensi pers.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Jokowi direncakan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah sebelumnya mengundang keduanya untuk menghadiri KTT G20 di pulau Bali. Kemlu menyebut Indonesia "akan terus mendorong semangat perdamaian."
Kantor berita Rusia TASS melaporkan, Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan dengan presiden Valdimir Putin di Moskow tanggal 30 Juni mendatang.
Meski demikian, Kemlu dan sekretariat Presiden tidak merinci apa yang akan disampaikan Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Kunjungi KTT G7
Dalam lawatannya ke Eropa, Jokowi mula-mula diagendakan untuk menghadiri KTT G7 di Jerman. Ajang ini diharapkan mampu menjadi jembatan untuk menghubungkan negara-negara maju dalam kelompok G7 dengan negara-negara berkembang yang berada di G20.
Kunjungan Jokowi ke KTT G7 akan membahas isu-isu ketahanan pangan, termasuk pembahasan tentang kepentingan global pada produk Rusia dan Ukraina yakni gas alam, minyak bumi, gandum dan barley. Indonesia tercatat sbagai importir besar gandum dar Ukraina, dengan volume sekitar 3 juta ton pada 2021.
"Situasinya sangat kompleks saat ini. Perang yang terus berlanjut akan berdampak pada kemanusiaan termasuk krisis pangan, energi, dan keuangan," ungkap Retno Marsudi.
Menlu juga mengatakan, sebagai ketua G20 saat ini, presiden Jokowi telah berkomunikasi dengan pimpinan PBB, Jerman, dan Turki terkait impak perang dan untuk mencari jalan keluar dari krisis yang terjadi.