Presiden Jokowi akan bertolak ke Ukraina setelah menghadiri KTT G7. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sudah berkomunikasi langsung dengan Ukraina, Rusia, Palang Merah Indonesia, UNOCHA, hingga Sekjen PBB.
Iklan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertolak ke Ukraina setelah menghadiri KTT G7. Jokowi berangkat dari Jerman kemudian melintasi Polandia untuk menuju ke Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Menlu RI Retno LP Marsudi dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/06). Retno telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak mengenai rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Selanjutnya Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Sebagai informasi teman-teman dalam beberapa hari ini saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan Rusia," kata Retno.
Retno menyampaikan pihaknya berkomunikasi langsung dengan Ukraina dan Rusia. Komunikasi juga dijalin Retno dengan Presiden Palang Merah Indonesia, UNOCHA, Menlu Turki, hingga Sekjen PBB.
"Tentunya komunikasi juga terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," imbuh Retno.
Kastil Negeri Dongeng: KTT G7 di Schloss Elmau
KTT G7 digelar di Schloss Elmau, kastil di pegunungan Alpen Jerman Selatan. Ini untuk kedua kalinya hotel mewah bintang lima ini dipilih jadi lokasi KTT G7. Apa yang membuatnya begitu istimewa?
Foto: Marco Müller/DW
Lokasi, lokasi, lokasi!
Aspek ini sangat penting! Schloss Elmau sudah pasti memenuhi kriteria ini. Kastil ini terletak di Jerman selatan, di dekat perbatasan Austria, sekitar 100 kilometer selatan München. Salah satu wilayah terindah di Pegunungan Alpen. Lokasinya sangat sempurna bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan, seperti para pemimpin negara maju G-7.
Foto: Marco Müller/DW
Sinar matahari tidak penting
Walaupun matahari tidak selalu bersinar, pemandangannya tetaplah memukau. Di lahan yang luas, para tamu dapat menemukan kursi berjemur dan payung, di mana mereka dapat menikmati alam dengan damai. Rumah utama diberi nama “The Hideaway”, karena kualitasnya bak tempat peristirahatan. Dan masih banyak lagi tempat untuk menyendiri di sana.
Foto: Marco Müller/DW
Jauh dari keramaian
“The Hideaway”, nama itu begitu cocok untuk hotel ini karena hanya ada sekitar 35% dari ruangannya yang bisa disewakan, hal yang tak lazim bagi hotel sebesar itu. Sebagian besar ruangannya merupakan ruang publik, itulah sebabnya Schloss Elmau tidak pernah terlihat padat. Lounge ini (foto) adalah salah satu area publik, dan ada juga perpustakaan, toko buku, toko pakaian, dan banyak lagi.
Foto: Marco Müller/DW
Tampil untuk menginap
Schloss Elmau juga memiliki aula konser di mana musisi menggelar lebih dari 200 konser setahun, yang membuat hotel ini menjadi salah satu penyelenggara konser terbesar di Jerman. Uniknya, para musisi yang tampil di sini tidak dibayar, melainkan dapat tinggal di kastil secara gratis. Inilah yang disebut hotel "tampil untuk menginap". Para tamu juga dapat menikmati konser secara gratis.
Foto: Marco Müller/DW
Bangku kayu bersejarah
Gambar ini menjadi viral selama KTT G7 terakhir di Schloss Elmau pada tahun 2015. Foto menunjukkan Presiden AS saat itu Barack Obama duduk di bangku sementara Kanselir Jerman saat itu, Angela Merkel tampaknya menunjukkan betapa luasnya dunia atau mungkin menunjukkan besarnya bangku itu. Belakangan, bangku tersebut menjadi spot foto populer.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Gajah di mana-mana
Satu hal yang tak akan pernah habis di Schloss Elmau adalah motif gajah yang dapat ditemukan pada setiap kain, tatakan gelas, dan lainnya. Pemilik kastil Dietmar Müller-Elmau menemukan kain dari India dengan motif gajah di sebuah toko dan terpikat olehnya. Setelah tinggal di India, dia tahu gajah adalah simbol penilaian dan ingatan yang baik dan mulai memasukkannya ke dalam desain hotelnya.
Foto: Marco Müller/DW
Ada apa dengan meja kecil ini?
Dengan total sembilan restoran, Schloss Elmau akan memuaskan setiap selera. Permata mahkota hotel ini adalah Luce d'Oro berbintang Michelin dengan koki Christoph Rainer. Restoran ini menyajikan menu 12 rangkaian hidangan makanan, dengan memperhatikan setiap detailnya. Setiap meja bahkan memiliki meja yang lebih kecil di dekatnya, hanya untuk meletakkan tas.
Foto: Marco Müller/DW
Pilihan spa terbaik
Ruangan berkubah di Oriental Hammam ini terlihat sederhana, padahal sejatinya seluruh area spa ini sangat berbeda. Ini adalah ruang utama spa ini seluas 500 meter persegi, dengan empat kamar pelayanan, tiga kamar berkubah, dua pemandian uap, ruang bersantai untuk minum teh dan pelayanan pijat. Diksusi seru dalam G7 pasti mendorong beberapa pemimpin dunia untuk menikmati jeda sejenak.
Foto: Marco Müller/DW
Hotel ideal untuk G7
Pada tahun 2015, Schloss Elmau membangun hotel khusus untuk pertemuan G7, yang disebut ”The Retreat.” Hotel ini terletak 100 meter dari The Hideaway, dengan 47 kamar suite dan menawarkan ruang privat bagi para pemimpin dunia. Di G7, setiap kepala negara mendapatkan beberapa ruang untuk diri mereka sendiri dan pendampingnya. Sisanya dapat menginap di The Hideaway.
Foto: Marco Müller/DW
Siapa yang masih butuh TV?
Dengan pemandangan pegunungan dan lembah Wetterstein yang mengesankan dan indah dari jendela di tiga sisi setiap kamar tidur, tamu The Retreat, hampir tak perlu lagi menonton TV, meskipun disediakan satu unit di setiap kamar. Ruangan Summit Suites juga dilengkapi dengan ruang tamu dan lorong penyimpanan. Meskipun hotel ini memiliki berbagai fitur unik, letaknya di alam membuatnya istimewa. (kp/as)
Foto: Marco Müller/DW
10 foto1 | 10
Situasi perang di Ukraina juga sebelumnya menjadi bahasan Jokowi saat bertemu sejumlah pemimpin negara saat KTT G7. Jokowi menyoroti dampaknya terhadap rantai pasok pangan dunia.
"Selain menghadiri dua sesi dalam KTT G7 and partner countries tersebut bapak presiden juga melakukan sekitar 9 pertemuan bilateral. Yaitu dengan PM India, Presiden Perancis, PM Kanada, Kanselir Jerman, PM Inggris, PM Jepang, Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Managing Director IMF. Selain membahas isu penguatan kerja sama bilateral, isu terkait perang di Ukraina dan dampaknya terhadap rantai pasok pangan dunia dibahas hampir di semua pertemuan bilateral tersebut," ujar Retno.
Menurut Retno, Jokowi menekankan mengenai pentingnya untuk segera menyelesaikan gangguan rantai pasok pangan. Ratusan juta bahkan miliaran penduduk di dunia bakal merasakan dampaknya jika dunia tidak bersatu mengatasi masalah tersebut.
"Di sini sangat jelas presiden membawa suara negara berkembang yang memang sangat terdampak dari terjadinya perang di Ukraina. Kekhawatiran terhadap rantai pasok pangan memang sangat mengemuka di dalam diskusi-diskusi bilateral," imbuh Retno. (pkp/ha)