Jokowi Akhirnya Beberkan Kebijakan
15 Mei 2014 Janji ini ia lontarkan di hadapan sepuluh penasehat investasi paling dicari di Indonesia. Jokowi sedikit memberi bocoran terkait kebijakannya yang belum ia kemukakan di hadapan publik menjelang pemilihan presiden tanggal 9 Juli mendatang.
"Platform kuncinya untuk pemilu adalah ramah pasar dengan fokus pada peningkatan kemampuan tenaga kerja melalui pendidikan, reformasi birokrasi, konstruksi infrastruktur dan mendorong investasi energi," ungkap firma investasi CLSA, yang menyelenggarakan pertemuan para penasehat investasi.
Namun CLSA menolak untuk memberi tahu siapa saja yang hadir pada pertemuan itu.
Mengintip kebijakan
Jokowi masih dianggap sebagai kandidat unggulan untuk menghuni istana presiden. Gayanya yang populis berhasil memenangkan dukungan. Namun apakah Jokowi mampu memajukan Indonesia yang belakangan mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi? Terutama menutup jurang antara kaum kaya dan miskin yang terus membesar.
Meski Jokowi masih 15 poin lebih unggul dari para pesaingnya dalam jajak pendapat terbaru, kandidat lainnya telah berhasil secara perlahan mengikis poin tersebut.
Satu-satunya kebijakan ekonomi yang telah dipaparkan Jokowi adalah pengurangan subsidi bahan bakar dalam jangka waktu empat hingga lima tahun ke depan.
Ia memberi lebih banyak detail terkait kebijakan ekonominya di depan para penasehat investasi, sembari mengatakan bahwa mengakhiri subsidi bahan bakar dapat menghemat anggaran pemerintah sebesar 30 miliar Dolar. Dana tersebut kemudian akan dialokasikan untuk membangun jalan, pelabuhan dan bandara, CLSA lanjut membeberkan.
Memberi janji
Jokowi, yang dijadwalkan mengumumkan calon wakilnya tanggal 20 Mei nanti, juga mengatakan dirinya menarget pemotongan biaya energi sebesar 7 miliar Dolar per tahun dengan menutup hingga 90 persen pembangkit listrik tenaga diesel.
Apabila terpilih, Jokowi juga berjanji akan mengeluarkan sedikitnya empat dekrit presiden terkait reformasi birokrasi dalam 100 hari pertamanya menjabat.
CLSA mengatakan kebijakan Jokowi terutama akan menguntungkan operator jalan tol PT Jasa Marga, perusahaan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa, dan perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya.
Perusahaan energi PT Perusahaan Gas Negara, PT Elnusa, dan penyedia layanan lepas pantai PT Wintermar Offshore Marine juga akan ikut kecipratan proyek.
Menggandeng veteran
Banyak yang telah menyerukan kepada Jokowi, yang bisa dibilang wajah baru di tingkat nasional, untuk memilih wakil presiden berbekal pengalaman bisnis dan politik.
Awak media di Indonesia kerap menyebut nama sosok yang sudah tidak asing lagi, yakni mantan wakil presiden Jusuf Kalla, yang saat ini juga mengepalai Palang Merah Indonesia.
Survei terbaru menunjukkan bahwa perpaduan Jokowi-Kalla akan memenangkan 46 persen suara, jauh di depan duo kandidat lainnya seperti mantan jenderal Prabowo Subianto dan bekas menteri perekonomian Hatta Rajasa.
Namun survei juga memperlihatkan bahwa banyak pemberi suara yang belum menentukan pilihan.
cp/rzn (rtr, ap)