Bagaimana pendapat Anda dengan rencana pemindahan ibu kota? Kota mana yang menurut Anda paling tepat untuk dijadikan ibu kota?
Iklan
Pemerintah berencana memindahkan ibu kota ke luar Jawa. Dikutip dari detik.com, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro untuk mengkaji rencana itu.
Bambang menjelaskan, beban Jakarta sebagai ibu kota sudah terlalu berat. Pembangunan dan permukiman penduduk yang terus berjalan membuat Jakarta semakin padat. "Jakarta pusat segalanya, keuangan, industri, bisnis dan pusat pemerintahan. Melihat kemacetan yang semakin parah, penurunan muka tanah semakin parah, maka perlu ada upaya untuk memecah konsentrasi pembangunan wilayah ini."
Ibukota Buatan: Dari Brasilia Hingga Naypyidaw
Mesir berniat memindahkan pusat pemerintahan ke kota baru di timur Kairo. Negeri para nabi itu bukan yang pertama. Beberapa negara lain sudah mencoba membangun ibukota baru. Sebagian berhasil. Yang lain terbentur realita
Foto: AP
Wajah Baru Mesir
Pemerintah Mesir berniat membangun ibukota baru buat menggantikan Kairo yang dibanjiri masalah populasi, polusi dan kebersihan. Kota baru itu belum bernama. Diperkirakan biaya pembangunannya akan menelan dana sebesar 90 miliar Dolar AS. Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait masing-masing siap menyediakan dana lima miliar Dolar AS buat membiayai rencana Abdul Fattah al-Sisi
Foto: picture-alliance/dpa/Gintenreiter
Brasilia di Tangan Oscar Niemeyer
Mesir menginginkan apa yang telah berhasil diwujudkan Brasil. Ibukota Brasilia adalah contoh terbaik bagaimana pembangunan ibukota baru seharusnya dilaksanakan. Kota yang dibangun tahun 1960 ini menampung lusinan karya arsitek Oscar Niemeyer.
Foto: AP
Tumbuh Alami
Didesain oleh Niemeyer dan ditata oleh rekannya, Lúcio Costa, Brasilia kini menikmati pertumbuhan pesat dengan sektor jasa yang mendominasi struktur perekonomian ibukota. Berkat infrastruktur modern dan tingginya kualitas hidup, Brasilia ditahbiskan sebagai salah satu kota terbaik di Amerika Selatan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Sa
Astana, Jantung Baru Kazakhstan
Berpindah dari Almaty tahun 1998, ibukota baru Kazakhstan, Astana, dipoles lewat tangan arsitek Jepang, Kisho Kurokawa. Kota berpenduduk 800.000 jiwa ini adalah simbol ambisi tak berbatas milik Presiden Nursultan Nazarbayev yang berkuasa sejak 1989
Foto: AFP/Getty Images/S. Filippov
Ibukota Terdingin Kedua di Dunia
Usianya yang tergolong muda membuat paras Astana dipenuhi bangunan modern yang dibuat arsitek-arsitek ternama. Tapi ada karakter unik lain yang membuat Astana menjadi spesial. Kota yang dulunya bernama Akmoly itu tercatat sebagai ibukota paling dingin kedua di dunia setelah Ulaanbataar, Mongol, dengan rata-rata temperatur musim dingin yang mencapai -35 derajat Celcius.
Foto: AFP/Getty Images/S. Filippov
Abuja Yang Tak Kunjung Rampung
Dibangun sejak dekade 1980-an, Abuja adalah proyek kostruksi yang tak kunjung usai. Kota ini awalnya dipilih lantaran dianggap netral karena tidak termasuk wilayah kesukuan atau didiami oleh pemeluk agama tertentu. Tapi Abuja belum tuntas. Hingga kini pemerintah Nigeria masih berupaya mewujudkan rencana awal
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
Lagos, Ditinggal lalu Berkembang
Serupa dengan Mesir, Nigeria memindahkan pusat pemerintahan ke Abuja buat melarikan diri dari Lagos yang semakin sesak. Tapi berbeda dengan ibukota, Lagos tumbuh berkembang sejak kehilangan statusnya sebagai jantung negara. Kota di tepi singai Ogun ini tercatat sebagai kota dengan pertumbuhan ketujuh tercepat di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Islamabad Hadiah Kemerdekaan
Sejak 1966, setelah merdeka dari penjajahan Inggris, Pakistan memiliki ibukota baru di kaki gunung Himalaya. Bernama Islamabad alias Kota Islam, kota ini banyak dipuji karena tata kelola yang baik. Saat ini Islamabad menampung sekitar dua juta penduduk.
Foto: imago
Karachi, Jantung Ekonomi Pakistan
Serupa dengan Brasil, jantung perekonomian Pakistan tetap berdetak di bekas ibukota Karachi. Kota ini mencatat tingkat produk domestik brutto yang termasuk salah satu tertinggi di Asia Selatan. Pada dekade 1960-an Karachi tumbuh pesat sehingga mendorong pemerintah Korea Selatan untuk mencontek tata kelolanya buat pembangunan Seoul.
Foto: Asif Hassan/AFP/Getty Images
Naypyidaw, Dari Junta Militer buat Myanmar
Kepindahan ibukota Myanmar dari Yangoon ke Naypyidaw yang digagas junta militer berlangsung cepat. Setelah gedung pemerintahan selesai dibangun, junta mengirimkan 1100 truk buat mengangkut semua pegawai negeri. Mereka awalnya harus hidup terpisah dari keluarga karena belum selesainya fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit. Kota ini juga memiliki jalan protokol paling lebar di dunia
Foto: DW
10 foto1 | 10
Pusat perekonomian tetap di Jakarta
Namun, Bambang menegaskan yang akan dipindahkan adalah pusat pemerintahan, sementara pusat perekonomian tetap di Jakarta.
Dikatakannya lebih lanjut: "Tidak mungkin kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak pasar. Jadi kita yang bisa kita lakukan adalah kontrol. Satu-satunya yang bisa dikontrol adalah pusat pemerintahan," imbuhnya. Diharapkan, pemindahan pusat pemerintahan ini bakal rampung pada tahun 2019 mendatang.
Manusia Di Balik Tembok Laut
Bagaimana rasanya terus hidup dalam ancaman? Inilah nasib yang dialami sebagian warga di Jakarta Utara yang hidup di balik tembok laut dan tergerus ombak. Kecemasan itu terekam dalam gambar.
Foto: C. Boll
Mengabadikan keseharian
Inilah kisah sejumlah warga Jakarta Utara yang hidup dalam kegelisahan karena menghadapi ancaman permanen. Seperti misalnya yang dialami nelayan ini. Fotografer Cynthia Boll mengikuti kehidupan penduduk di Jakarta Utara dan merekam keseharian mereka mereka, untuk menunjukkan kepada pengguna Facebook yang aktif dan berusia produktif tentang kehidupan para nelayan ini.
Foto: C. Boll
Perjuangan anak manusia
Banjir tak menyurutkan langkah si kecil untuk menuntut ilmu. Dalam proyek fotonya bertajuk: ‘The People Behind The Seawall’, Boll menunjukkan bagaimana warga di utara Jakarta berjuang menghadapi banjir, naiknya permukaan laut, rumah yang tenggelam, harus ke sekolah saat banjir dan kekurangan air bersih. Inilah keseharian yang mereka hadapi.
Foto: C. Boll
Ancaman tenggelam
Jakarta dihuni sekitar 20 juta jiwa. Salah satu dari 5 kota terpadat di dunia ini berada di delta 13 sungai dan 40% daratannya di bawah permukaan laut, hingga rentan kebanjiran. Diperkirakan 1/3 kota bisa tenggelam dalam kurun waktu 30 tahun mendatang. Saat ini, Jakarta bergantung pada tembok laut berusia 40 tahun yang seharusnya dapat menjaga ibukota dari luapan air Laut Jawa.
Foto: C. Boll
Kampanye publik
Proyek Utarakan Jakarta "The People Behind The Seawall’ diluncurkan Boll dkk. di Facebook 1 Oktober 2015. Setelah proyek foto dipamerkan, selanjutnya seluruh instalasi pameran Utarakan Jakarta dihibahkan pada Konsorsium Kota Tua yang meneruskan kampanye ini pada publik Jakarta khususnya warga di kawasan itu. Kota Tua adalah bagian dari sejarah Jakarta yang harus dijaga agar tidak tenggelam.
Foto: C. Boll
Menanti partisipasi masyarakat
Masyarakat diajak untuk membagikan pengalaman mereka, memberikan komentar, berpartisipasi lewat angket dan bertindak aktif. Untuk informasi lebih lanjut hubungi C.Boll, inisiator proyek di Cynthia@cynthiaboll.nl. Editor: ap/as (foto:Cynthia Boll)
Foto: C. Boll
5 foto1 | 5
Perluasan pertumbuhan
Diharapkan, perpindahan pusat pemerintahan tersebut dapat memicu laju pertumbuhan baru di wilayah sekitar lokasi ibu kota."Kita berharap nantinya pembangunan wilayah lebih tersebar, karena mau tidak mau pusat pemerintahan akan menjadi magnet. Dia tidak akan menjadi pusat bisnis atau keuangan, tapi pusat pemerintahan ini akan menciptakan pusat pertumbuhan baru di seputar wilayah yang akan menjadi lokasi ibu kota yang baru," tambah Bambang.
Meski sudah menentukan lokasi ibu kota di luar Jawa, pemerintah belum mengungkapkan lokasi pastinya. "Pokoknya di luar pulau Jawa, saya belum bisa sebutkan nama kotanya," tandas Bambang. Sebelumnya beredar kabar Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjadi salah satu pilihan, sebagaimana yang pernah diimpikan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Metamorfosis Sungai Ciliwung
Sungai Ciliwung adalah nadi kehidupan sejak era Tarumanegara hingga Jakarta. Setelah dijadikan lubang sampah ibukota, sungai bersejarah itu mulai berubah. Kini Ciliwung menjadi ladang perseteruan demi identitas kota
Foto: Getty Images/AFP/G. Chai Hin
Nadi Peradaban
Tanpa Ciliwung Jakarta mungkin tidak pernah ada. Sungai sepanjang 120 kilometer itu ikut melahirkan peradaban awal berupa Kerajaan Tarumanegara. Kesultanan Banten, pemerintahan kolonial Portugal dan Belanda menggunakan Ciliwung sebagai jalur transportasi utama dan sumber air minum. Namun sejarah panjang sungai tersebut kini nyaris dilupakan.
Foto: public domain
Pelarian Kaum Terbuang
Sejak 40 tahun terakhir wajah bantaran Ciliwung dipenuhi pemukiman kumuh buat kaum terpinggirkan. Ketiadaan ruang hidup yang terjangkau memaksa mereka menempati lahan milik negara tersebut. Buruknya perencanaan tata kota dan infrastruktur untuk mendukung pemukiman penduduk membuat Ciliwung menjadi daerah kotor dan berpolusi.
Foto: Getty Images/AFP/G. Chai Hin
Polusi demi Uang
Namun begitu penduduk bukan satu-satunya sumber polusi Ciliwung. Studi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama empat tahun yang dipublikasikan 2014 silam menyebut 17 perusahaan rajin membuang limbahnya di sungai tersebut. Pada 2011 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Jakarta telah memperingatkan, air resapan tanah di Ciliwung telah terkontaminasi bakteri E Coli lebih dari 90 persen.
Foto: Getty Images/AFP/G. Chai Hin
Proyek Masa Depan
Bahkan sejak 1995 perusahaan air minum Jakarta, PT Palyja dan PT Aetra, tidak lagi mengambil air dari Ciliwung, melainkan Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Seharusnya harga air buat sekitar 5 juta konsumen di Jakarta bisa berkurang drastis jika kejernihan air Ciliwung bisa dikembalikan. Dengan kebutuhan air yang kian melonjak, normalisasi Ciliwung menjadi proyek masa depan yang tak bisa diabaikan
Foto: Getty Images/AFP/G. Chai Hin
Polemik di Bantaran Sungai
Rencana itu kemudian dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2012. Normalisasi Ciliwung melibatkan pelebaran bibir sungai hingga mencapai 50 meter, seperti pada era kolonial Belanda. Namun hal tersebut berarti menggusur penduduk yang tinggal di bantaran sungai. Ujung-ujungnya proyek pemprov DKI itu mengundang polemik dan kritik karena dianggap mengorbankan penduduk miskin.
Foto: picture-alliance/dpa
Perang Identitas Kota
Arus balik animo publik berkutat pada masalah penggusuran. Sejumlah aktivis menilai normalisasi Ciliwung mengebiri identitas kota dan mengubur predikat Jakarta yang inklusif buat semua. Membangun tanpa menggusur menjadi moto yang dirapal oleh sebagian pakar tata kota. Pemerintah Provinsi sebaliknya terkesan ingin mempercepat normalisasi karena khawatir kehilangan momentum politik jelang Pilkada
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Penggusuran atau Relokasi?
Penggusuran sebagai bagian dari normalisasi sungai adalah ganjalan terbesar. Menurut Pemprov DKI, sebanyak 75.000 keluarga harus direlokasi untuk membebaskan bantaran sungai dari pemukiman kumuh. Kondisi tersebut menambah rumit masalah Ciliwung. Tidak heran jika rencana awal menyebut proyek normalisasi akan memakan waktu hingga 20 tahun.
Foto: Getty Images/AFP/G. Chai Hin
Jernih Sungai Ciliwung
Perlahan wajah Ciliwung mulai berubah. Sungai yang dulunya dipenuhi sampah dan berbau busuk, kini bersih dan terkesan asri. Pemerintah dan penduduk berharap normalisasi bisa menghadang banjir yang tiap tahun menggenangi bantaran sungai. Namun proyek raksasa ini belum akan selesai dalam waktu dekat. Prahara yang menyertai penggusuran pun akan terus berlanjut selama belum ada model pendekatan lain