Menlu RI Retno Marsudi mengungkap isi pertemuan Presiden Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia David Hurley, salah satunya adalah memperkuat kerja sama komunitas kedua negara.
Iklan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Pertemuan ini membahas sejumlah hal, salah satunya memperkuat kerja sama komunitaskedua negara.
"Pak Presiden terima kunjungan Gubernur Jenderal Australia David Hurley yang juga akan mengakhiri masa tugasnya akhir Juni nanti. Beliau kan sebagai Gubernur Jenderal sehingga dalam pembicaraan bilateral lebih kepada memperkuat people to people compact (kerja sama komunitas)," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Kompleks Istana Bogor, Jumat (17/05).
Kerja sama yang konkret, katanya, ialah pengajaran bahasa di masing-masing negara. Retno meyakini kerja sama itu menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan kedua negara.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Yang dibahas antara lain bagaimana giatkan pengajaran bahasa, misalnya di Indonesia bahasa Inggris dan di Australia bahasa Indonesia. Karena di Australia, bahasa Indonesia diajarkan tetapi perlu penguatan karena kita yakin bahasa dapat menjadi jembatan untuk kita memperkuat people to people compact," ujarnya.
Referendum di Australia tentang Hak Penduduk Asli
Haruskah penduduk asli di Australia mempunyai suara dalam pengambilan keputusan politik dan sosial di parlemen? Australia bersiap menggelar referendum The Voice pada hari Sabtu (14/10).
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Hasilnya belum jelas
Tarna Andrews, guru dan mantan kepala sekolah, telah mengajar di pemukiman penduduk Abrorigin selama 38 tahun. Pada 14 Oktober 2023, warga Australia akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan mengakui masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres dalam konstitusi mereka. “Jika saya memilih, apakah pemerintah akan mendengarkan saya?” tanya Tama Andrews.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Perspektif masa depan yang suram
Penduduk asli tinggal tersebar luas di sekitar Kota Alice Springs di Australia tengah. Para anggotanya mengeluhkan kurangnya lapangan kerja, layanan kesehatan yang tidak memadai, dan internet yang tidak merata. Banyak warga masyarakat adat yang tidak bisa membaca. Kesempatan pendidikan sangat terbatas.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Apakah hasil “Ya” akan membawa perubahan?
Referendum ini adalah tentang perubahan konstitusi yang dimaksudkan untuk memberikan masyarakat adat lebih banyak suara. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah lembaga baru, The Voice, akan dibentuk dan akan memberikan masukan tidak mengikat kepada para pembuat undang-undang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penduduk asli Australia.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Masih banyak yang belum jelas
Pensiunan Patrick Oliver, yang tinggal serumah dengan 15 kerabatnya, merasa skeptis dengan hal ini. Ia baru mendengar konsep tersebut dua bulan lalu dan ingin tahu bagaimana konsep tersebut dapat membantu komunitasnya sekitar 600 warga. Ia bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan hak masyarakat adat untuk memiliki tanah.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Banyak kaum muda menganggur
Alice Springs menjadi berita utama tahun lalu setelah melonjaknya angka kejahatan dan beberapa penduduk menyalahkan pemuda Aborigin atas kerusakan properti dan penyerangan yang dipicu oleh konsumsi narkoba dan alkohol. Pihak berwenang kemudian memberlakukan kembali pembatasan alkohol. Sampai sekarang banyak generasi muda yang belum mendapat pekerjaan.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Tidak ada aturan yang jelas
Berbeda dengan Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat, Australia tidak memiliki perjanjian dengan masyarakat penduduk asli, yang berjumlah sekitar 3,8 persen dari total populasi. Mereka mengalami perampasan tanah hingga abad ke-20. Banyak di antara mereka yang hidup dalam kemiskinan dan memiliki harapan hidup yang lebih rendah, tingkat penahanan yang tinggi, dan hasil pendidikan yang buruk.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Kampanye untuk opsi "Ya"
Pemerintah mengatakan The Voice akan membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan berkonsultasi dengan masyarakat untuk mencari solusi. Unjuk rasa pendukung "Ya" dekat Sungai Todd pada 17 September lalu menarik beberapa ratus pendukung yang sebagian besar berkulit putih.
Foto: JAIMI JOY/Reuters
Menurut jajak pendapat, mayoritas pemilih menolak
Kathy Coulthard, seniman Aborigin di Alice Springs, duduk di beranda rumahnya bersama kelinci putihnya. Dia cenderung memilih opsi "Tidak". Dia yakin proyek The Voice hanya akan mengakibatkan "warga Eropa dan pribumi Australia saling bertarung untuk menyampaikan pendapat mereka". Menurut jajak pendapat, mayoritas pemilih akan memilih opsi "Tidak”. (hp/as)
Foto: JAIMI JOY/Reuters
8 foto1 | 8
Retno mengatakan David Hurley juga aktif dalam organisasi yang terkait dengan hubungan Indonesia dengan Australia. Dia mengatakan kunjungan David juga sekaligus merayakan hubungan 75 tahun Indonesia dengan Australia.
"Gubernur Jenderal aktif dalam bidang upaya mendekatkan hubungan antara kedua negara. Misalnya, beliau merupakan salah satu pendiri ikatan alumni Pertahanan Indonesia Australia, kemudian aktif di youth exchange, beliau juga aktif di interfate dialogue. Kita siapkan dialog kedua di Australia di tahun ini juga," ujarnya.
"Intinya itu yang dibahas, lebih kepada perkuat people to people compact. Di sana sini dibahas masalah ekonomi tentunya tapi secara general dan sebagaimana diketahui kita peringati 75 tahun hubungan diplomatik," ujarnya. (ha)