Indonesia-Jepang Tingkatkan Kerjsama Ekonomi dan Pertahanan
Hendra Pasuhuk24 Maret 2015
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan keamanan kedua negara. Mitsubishi akan bangun pabrik mobil senilai 600 juta Dolar AS di Indonesia.
Iklan
Presiden Jokowi berada di Jepang sejak hari Minggu (22/03/15) dalam rangka kunjungan empat hari. Selain kerjasama ekonomi, Indonesia dan Jepang juga sepakat mempererat kerjasama dalam bidang pertahanan.
Kedua negara antara lain sepakat bekerjasama dalam misi-misi perdamaian PBB dan pengembangan perlengkapan dan peralatan militer. Jepang juga akan memberi bantuan asitensi untuk militer Indonesia, demikian dikatakan pejabat pemerintahan negeri Sakura itu.
Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe menerangkan, mereka ingin meningkatkan konsultasi tingkat menteri di bidang ekonomi dan pertahanan, untuk melanjutkan kerjasama yang sudah dirintis pendahulu Jokowi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2013.
Cina tak berhak mengklaim
Jokowi dan Shinzo Abe juga mendendesak Cina dan para anggota ASEAN yang terlibat sengketa, seperti Filipina dan Vietnam, untuk mengatasi persoalan teritorial di Laut Cina Selatan.
Dalam wawancara dengan sebuah harian Jepang, Jokowi mengatakan, klaim Cina atas beberapa kawasan di Laut Cina Selatan "tidak punya dasar dalam hukum internasional". Indonesia ingin menjadi "penengah yang jujur" dalam sengketa ini.
Kekuatan Militer Terbesar 2015
Amerika Serikat masih menempatkan diri sebagai kekuatan militer terbesar sejagad. Jauh di belakangnya menguntit Cina dan Arab Saudi. Secara umum negara-negara di Asia mencuat berkat kenaikan anggaran sebesar 40 persen.
Foto: Reuters
1. Amerika Serikat - 581 Milyar USD
Anggaran pertahanan AS tahun ini menyumbang sekitar 39 persen dari total anggaran semua negara di dunia untuk militer, menurut studi International Institute for Strategic Studies di London. Tercatat AS memiliki sekitar 1,3 juta personil, lebih dari 30.000 kendaraan lapis baja, 13.000 pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal perang lain.
Foto: Reuters/Jason Reed
2. Cina - 129 Milyar USD
Beijing aktif meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun. Proyek terbesar militer Cina saat ini adalah peremajaan kapal induk milik Rusia yang diberi nama Liaoning dan pengembangan pesawat tempur siluman Shenyang J-31 yang bentuknya menyerupai F35 Lightning II milik militer AS. Secara umum Cina memiliki lebih dari 9000 tank, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta 70 kapal perang
Foto: picture alliance/ZUMA Press
3. Arab Saudi - 81 Milyar USD
Kekuatan terbesar militer Arab Saudi berada di udara. Negeri para Emir itu saat ini tercatat memiliki 500 pesawat tempur modern yang dibeli dari Amerika Serikat dan Eropa. Belakangan Arab Saudi juga sedang mengupayakan pembelian 800 tank Leopard 2 dari Jerman. Saat ini negara kaya minyak itu sudah memiliki lebih dari 7000 kendaraan lapis baja dan sekitar 230 ribu tentara.
Foto: AFP/Getty Images
4. Rusia - 70 Milyar USD
Sejak beberapa tahun terakhir, Moskow aktif meningkatkan anggaran pertahanannya. Rusia saat ini fokus pada peremajaan alutista, antara lain untuk pesawat tempur modern, kapal perang dan peluru kendali berdaya jelajah tinggi. Militer Rusia saat ini memiliki 800 ribu tentara, sekitar 45 ribu kendaraan lapis baja, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta sebuah kapal induk dari tipe Admiral Kuznetsov
Foto: AP
5. Inggris - 62 Milyar USD
Inggris adalah satu-satunya negara di Eropa barat yang meningkatkan anggaran pertahanannya. Konflik di Ukraina dan Rusia adalah faktor utama yang mendorong negara kepulauan itu untuk melakukan ekspansi. Secara umum kekuatan militer Inggris tergolong moderat, dengan sekitar 200 ribu serdadu, 330 pesawat dan helikopter tempur serta dua kapal induk dari kelas Queen Elizabeth.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
6. Perancis - 53 Milyar USD
Sejak Francois Hollande berkuasa, Perancis menghentikan tren pemotongan anggaran pertahanannya sejak krisis ekonomi 2007. Kekuatan utama militer Perancis terletak di udara dan darat, dengan 600 pesawat dan helikopter tempur, 228 ribu tentara dan lebih dari 8000 kendaraan lapis baja. Sementara di laut negeri di jantung Eropa ini memiliki sebuah kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle (R91).
Foto: dapd
7. Jepang - 48 Milyar USD
Sejak 1945, Jepang hanya memiliki angkatan bersenjata yang bersifat pasif dan cuma diturunkan untuk misi damai. Namun menyusul konflik dengan Cina, Jepang memperkuat diri dengan membeli selusin pesawat pengintai dan enam pesawat tempur siluman F-35 dari AS. Selain itu Jepang sejak 2013 memiliki kapal induk Izumo. Angkatan laut Jepang disebut sebagai yang paling canggih dan terlatih di Asia
Foto: Reuters
8. India - 45 Milyar USD
Senjata nuklir adalah kekuatan terbesar India yang tidak jengah berkonflik dengan jirannya, Pakistan. Layaknya Cina, India mencuat lewat jumlah alutista yang tinggi, tapi berteknologi lawas. Tercatat India memiliki lebih dari 1000 pesawat dan helikopter tempur, 15 ribu kendaraan lapis baja dan dua kapal induk, antara lain bekas Uni Sovyet kelas Kiev, INS Vikramaditya yang baru selesai diremajakan
Foto: Getty Images
9. Jerman - 44 Milyar USD
Jerman adalah negara terbesar Eropa yang secara perlahan mengurangi anggaran pertahanannya dari tahun ke tahun. Saat ini Bundeswehr mendapat sekitar 44 milyar USD. Kekuatan terbesar militer Jerman terletak di darat dengan lebih dari 5000 kendaraan lapis baja, antara lain Leopard 2 yang berteknologi modern. Namun militer Jerman dinilai berdaya gempur rendah dibandingkan Inggris atau Perancis.
Foto: imago
10. Korea Selatan - 34 Milyar USD
Musuh utama Korea Selatan adalah jirannya di utara yang diperkuat dengan senjata nuklir. Sebab itu Seoul tidak tanggung-tanggung berbelanja alutista, terutama untuk angkatan darat dan udara. Tercatat Korea Selatan memiliki lebih dari 5000 tank, 650 ribu pasukan, serta 750 pesawat dan helikopter tempur. Kebanyakan persenjataan Korsel berteknologi teranyar yang dibeli dari Eropa dan Amerika Serikat
Foto: Reuters
10 foto1 | 10
Cina mengklaim hampir 90 persen kawasan Laut Cina Selatan yang kaya minyak sebagai teritorialnya, dan bersengketa dengan Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia dan Brunei.
Dongkrak investasi
Dalam kunjungan ke Jepang, Presiden Jokowi menegaskan, ia ingin menarik investasi dari Jepang, terutama dalam bidang pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan, konstruksi jalan dan pembangunan kawasan industri.
Jepang menawarkan pinjaman lunak senilai 140 miliar Yen, atau sekitar 1,17 miliar Dolar AS, untuk pembangunan sistem transportasi massal di Jakarta.
Sebelum bertolak menuju Jepang dan Cina, Jokowi menerangkan bahwa kedua negara termasuk investor terbesar di Indonesia, yang masih punya potensi meningkatkan lagi jumlah investasinya. Sedangkan Jepang adalah pasar ekspor terbesar Indonesia.
Di Jakarta, perusahaan otomotif Jepang Mitsubishi Motors Corp mengumumkan akan membangun pabrik mobil dengan nilai investasi sekitar 600 juta Dolar AS. Pabrik itu akan punya kapasitas produksi sampai 240.000 mobil per tahun.