1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Ungkap Kapan Tokoh Politik Harus Dekat Rakyat

21 Oktober 2018

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal kedekatan antara tokoh politik dengan masyarakat. Dia menyinggung, jangan hanya pada momentum tertentu, tokoh politik baru mendekat ke masyarakat.

Indonesien Präsident Joko Widodo in Einkaufszentrum in Jakarta
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres

Jokowi mengatakan, tantangan partai politik saat ini adalah  mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik sendiri. Karenanya, partai politik haru bekerja keras untuk itu.

"Saya ingatkan tantangan partai politik, terutama tugas mengembalikan kepercayaan ke partai politik, keluhuran politik. Ini kerjaan kita ke depan. Dan ini tidak terjadi kalau tokoh politik adu hoax, saling mencaci," kata Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke-54 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/10/2018).

Meski demikian, dia menegaskan, tokoh politik jangan mendekati rakyat saat ada momentum pesta politik saja. "Jangan hanya pas mau Pilpres, pas mau Pileg dekat-dekat dengan rakyat. Hati-hati, masyarakat sekarang melihat itu," kata Jokowi.

Baca juga: Kembali ke Palu, Jokowi Kawal Proses Penyaluran Bantuan

Dia juga mengatakan, sebaiknya tokoh politik jangan hanya berdiri dengan rakyat, tetapi juga harus duduk bersama melakukan karya dengan masyarakat.

"Kita juga hanya jangan berdiri di depan rakyat, melainkan juga benar-benar duduk dan berkarya dengan rakyat. Kita juga harus menunjukkan karya dan kekaryaan," katanya.

Jokowi yakin, partai Golkar merupakan partai senior di kancah perpolitikan Indonesia. Sehingga partai berlambang pohon beringin itu bisa menjadi panutan bagi perpolitikan Indonesia.

"Saya percaya partai Golkar sebagai partai senior dapat menjadi partai panutan dalam kerja politik yang baik. Saya percaya partai Golkar dapat menjadi panutan partai politik bagi rakyat," katanya.

 

Sumber: Detik.com

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait