1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Kerja Sama dengan Korsel Bantu Hadapi Perekonomian Sulit

26 November 2019

Presiden Joko Widodo menyatakan niat untuk menjalin kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan Korea Selatan di tengah situasi perekonomian dunia yang dinilai tengah menghadapi kondisi sulit.

Südkorea | Joko Widodo auf Staatsbesuch in Südkorea
Foto: Office President of Indonesia/L. Rachev

"Di tengah situasi sulit seperti ini, upaya memperkuat kerja sama di antara kita menjadi lebih penting,” kata Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Busan, Korea Selatan, Senin (25/11).

Pertemuan bilateral ini dilakukan di sela-sela pelaksanaan ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit. Jokowi juga menyambut selesainya perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

"Saya harap dokumen ini ditandatangani pada awal 2020. IK-CEPA adalah simbol komitmen kedua negara bagi keterbukaan ekonomi,” ujar Presiden Jokowi. 

Presiden Moon juga merasa optimistis bahwa kerja sama kedua negara akan meningkat dengan adanya perjanjian ini. Selain itu, Presiden Moon juga menawarkan kerja sama dalam pemindahan ibu kota negara. "Saya mengerti pemindahan ibu kota merupakan tugas dan fokus pemerintahan di periode kedua ini,” tutur Presiden Moon.

"Saya harapkan kerja sama tersebut dapat mengembangkan ibu kota Indonesia baru yang smart, green, safe, inclusive dan resilient,” tutur Presiden Jokowi.

Potensi kerja sama industri kreatif

Dalam forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit ini, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa ASEAN dan Korea memiliki potensi besar dalam industri kreatif. Ia mengutip Bloomberg Innovation Index pada tahun 2014-2017 yang menempatkan Korea Selatan pada peringkat teratas di sektor industri kreatif.

"Ekspor industri kreatif ROK menyumbang USD 5,79 miliar ke perekonomian nasionalnya. ASEAN dengan lebih dari 647 juta penduduk merupakan aset bagi pengembangan industri kreatif,” kata Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyebutkan bahwa penguatan kerja sama ekonomi kreatif ASEAN dan Korea akan menjadi lompatan besar di kawasan.

Dalam konteks tersebut, Indonesia telah mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk membangun industri yang berdaya saing global di era digital.

"Industri kreatif dan digital adalah salah satu 'The Next Big Thing' Indonesia. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah perusahaan-perusahaan Decacorn, Unicorn dan Startups,” ucap Jokowi yang juga mengundang partisipasi pelaku usaha Korea Selatan dalam mendukung tumbuh kembang Startups di Indonesia, yang potensinya masih sangat besar.

ae/hp (setneg)