Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan banyak negara khawatir dengan kemunculan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Kekhawatiran itu banyak sekali diperbincangkan di ajang bergengsi macam KTT G7, KTT G20, hingga KTT ASEAN.

Menurutnya, semua negara takut dengan kehadiran AI. Pasalnya, sejauh ini sebagai barang baru, teknologi AI belum ada aturan mainnya. Sementara itu, pengembangan AI terus menerus berubah dari hari ke hari dengan cepat.

"Kemarin di G7, G20, Asean Summit, semuanya bicara AI, takut sekali semua negara mengenai AI, regulasi belum ada, aturan main belum ada, AI-nya lari terus berubah-ubah terus," ungkap Jokowi dalam pidatonya pada Dies Natalis IPB ke 60, Jumat (15/09).

Kendati demikian, Jokowi meminta agar semua pihak di Indonesia jangan takut dengan kehadiran AI. Menurutnya, jangan sampai orang-orang di Indonesia alergi dengan pengembangan teknologi.

Daripada khawatir, lebih baik semua pihak mencari cara mempersiapkan diri dengan kehadiran AI, kalau perlu bisa memaksimalkan penggunaan AI.

"Saya minta jangan alergi dengan teknologi, jangan hindari perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas dan AI. Artinya memang kita harus antisipasi dan siap diri. Sekali lagi jangan takut dengan mesin cerdas dan AI," tegas Jokowi.

Jokowi mengatakan pada dasarnya teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia. Menurutnya, AI yang juga merupakan mesin hanya memiliki kecerdasan namun tak memilih perasaan.

"Teknologi tak akan bisa kalahkan manusia, percaya itu, karena mesin cuma punya chip, tapi manusia punya hati punya perasaan. Mesin nggak punya. Saya percaya ciptaan Allah SWT akan lebih unggul dan lebih mulia," tegas Jokowi. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi: Semua Negara Takut AI, Aturan Main Belum Ada