1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Pendiri Uber Jual Semua Sahamnya dan Kantongi Miliaran Dolar

25 Desember 2019

Salah satu pendiri Uber, Travis Kalanick, benar-benar meninggalkan perusahaan yang dibinanya sejak awal. Setelah mengumumkan pengunduran diri dari jajaran direksi, dia menjual semua sahamnya.

Uber CEO Travis Kalanick
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen

Perusahaan jasa transportasi online Uber hari Selasa (24/12) mengumumkan, salah satu pendirinya Travis Kalanick (foto artikel) akan meninggalkan dewan direksi akhir tahun ini.

"Sangat sedikit wirausahawan yang berhasil membangun sesuatu yang besar seperti yang dilakukan Travis Kalanick dengan Uber," kata Dara Khosrowshahi, yang menggantikan Kalanick sebagai Direktur Utama pada 2017. Dia memuji Kalanick yang telah membesarkan Uber dengan "visi dan kegigihan".

Seorang juru bicara Uber mengatakan, Kalanick, yang memegang 9% saham Uber ketika masuk bursa awal 2019, telah menjual seluruh sahamnya senilai lebih dari 2,5 miliar dolar.

Saham Uber mulai diperdagangkan di Bursa New York bulan Mei 2019Foto: picture-alliance/dpa/AP/M. Lennihan

Banyak pesaing masuk pasar

Saat ini Uber memiliki lebih juta pengemudi di seluruh dunia dan telah mencatat 15 miliar perjalanan sejak pertama beroperasi di San Francisco pada 2011. Namun belakangan perusahaan transportasi online itu memiliki banyak pesaing, seperti Lyft, yang perlahan mulai menggerus pasarnya. Sejak masuk bursa Mei 2019, harga saham Uber turun lebih dari 30%.

Di bawah Travis Kalanick, Uber melakukan ekspansi agresif di berbagai negara dan sering beroperasi tanpa regulasi yang jelas. Hal itu membuat Uber menjadi target gugatan pengadilan di berbagai tempat. Juga relasi antara perusahaan dan pengemudi Uber sering dipermasalahkan. Bulan Desember ini, Uber terkena sanksi denda 4,4 juta dolar di AS karena pelanggaran regulasi tempat kerja.

Travis Kalanick mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama tahun 2017 karena berbagai tuduhan, dari pelanggaran data karyawan sampai intimidasi seksual. Di Asia Tenggara, Uber akhirnya menjual lisensinya kepada Grab karena kurang mampu menembus pasar.

Kalanick siap dengan terbosan berikutnya?

"Uber telah menjadi bagian dari hidup saya selama 10 tahun terakhir," kata Kalanick yang kini berusia 43 tahun dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Selasa. "Pada akhir dasawarsa ini, dan dengan perusahaan yang sekarang menjadi perusahaan publik, kelihatannya ini saat yang tepat bagi saya untuk fokus pada bisnis lain saya", lanjutnya.

Kalanick diberitakan telah mulai bekerja membangun startup baru di bidang industri dapur dan penyewaan ruang serta peralatan untuk restoran. Dia juga menyiapkan aplikasi untuk pengiriman makanan dengan teknologi cloud. Perusahan barunya, CloudKitchens, hingga saat telah mengumpulkan sekitar 400 juta dolar dari para investor, lapor situs monitor investasi teknologi Crunchbase.

hp/as (rtr, ap)