1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Imigran di Jerman Lebih dari 18% dari Populasi

21 April 2023

Sekitar 15,3 juta orang di Jerman berimigrasi ke negara itu, demikian data statistik tahun 2022. Sementara sekitar lima juta orang lahir dari orang tua migran.

Gambar simbol penduduk Jerman
Gambar ilustrasi penduduk Jerman Foto: Schoening/imageBROKER/picture alliance

Sekitar 20,2 juta orang di Jerman  bermigrasi ke negara itu, atau lahir dari orang tua yang pindah ke sana, demikian data dari tahun 2022 yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Federal, Destatis.

Angka tersebut meningkat 6,3% dari angka tahun 2021 dan jumlahnya mewakili 24,3% dari total populasi 83,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 15,3 juta atau 18,4% penduduk pindah ke Jerman dari luar negeri pada suatu saat dalam hidup mereka. Tercatat lebih dari enam juta orang bermigrasi ke Jerman dalam satu dasawarsa terakhir, yaitu antara tahun 2013 hingga 2022.

Meningkatnya migrasi dari wilayah konflik seperti Ukraina, Suriah, dan Afganistan pada tahun 2022, meningkatkan jumlah orang yang bermigrasi sendiri lebih cepat, lebih dari 7,3% pada tahun lalu.

'Kisah imigrasi' dan 'latar belakang migrasi'

Destatis menghitung 4,9 juta anak, yakni sekitar 6%, yang kedua orang tuanya bermigrasi ke Jerman. Selain itu mereka mencatat  3,9 juta anak lainnya memiliki salah satu orang tua migran, meskipun mereka tidak dihitung memiliki "kisah imigrasi" yang lengkap, melainkan hanya "sepihak".

Anda mungkin pernah melihat atau mendengar angka yang sedikit lebih tinggi untuk ukuran populasi migran di Jerman di masa lalu. Hal itu karena Destatis melacak apa yang disebutnya sebagai orang dengan "Einwanderungsgeschichte" yaitu "riwayat imigrasi".  Kategori ini dipisahkan dengan orang-orang di Jerman yang memiliki "Migrationshintergrund", yaitu "latar belakang migrasi", yakni satu atau lebih orang tua yang tidak dilahirkan sebagai warga negara Jerman.

Sekitar 23,8 juta orang di Jerman, atau 28,7% dari populasi, masuk dalam definisi tersebut, tandas Destatis, sedikit meningkat dari penghitungan terakhir mereka. 

Jerman telah lama dikenal dengan kebijakan migrasi yang relatif terbuka, yang sebagian merupakan hasil dari rendahnya angka kelahiran selama beberapa dekade terakhir dan pasar tenaga kerja yang besar. Pemerintah di Berlin saat ini sedang menyusun kebijakan baru, yang dirancang untuk menarik lebih banyak tenaga kerja terampil dari luar Uni Eropa.

Dari mana para pendatang berasal dan mengapa mereka bermigrasi?

Destatis mencatat, orang yang pindah ke Jerman dalam sepuluh tahun terakhir, rata-rata berusia lebih muda daripada rata-rata usia warga asli, dengan usia rata-rata 29,9 tahun berbanding 47 tahun rata-rata usia penduduk asli di seluruh populasi.

Di antara para imigran, 27,9%-nya mengatakan bahwa mereka pindah karena melarikan diri atau mencari suaka, 24,2% mengatakan bahwa mereka mencari pekerjaan, dan 23,8% mengatakan bahwa mereka pindah untuk bergabung dengan keluarga mereka. Sebanyak 8,2% mengatakan bahwa mereka bermigrasi untuk mengejar kesempatan akademis.

Terlihat juga keseimbangan gender di antara 15,3 juta orang di Jerman yang bermigrasi dalam satu dasawarsa terakhir, dengan proporsi 47% perempuan dan 53% laki-laki.

Suriah yang dilanda perang saudara, menjadi negara asal paling banyak imigran (16%), diikuti oleh Rumania (7%) dan Polandia (6%), dengan Ukraina di urutan berikutnya sebesar 5%. Destatis mencatat lebih jauh, peningkatan tak terduga kedatangan pengungsi perang dari Ukraina pada tahun 2022 mungkin belum terwakili secara memadai dalam data.

ap/as (AFP, dpa)