John Hopkins University mencatat kasus Covid-19 di AS sudah lebih 399.900, dengan jumlah kematian lebih 12.900. Presiden Trump menuduh WHO terlalu fokus ke Cina.
Iklan
Statistik John Hopkins University yang menjadi acuan internasional mencatat angka infeksi Covid-19 di Amerika Serikat pada hari Rabu (8/9) sudah mencapai 399.929 orang, dengan jumlah kematian 12.911 orang. Dengan begitu AS tetap mencatat kasus infeksi SARS-CoV-2 tertinggi sedunia.
AS kini berada di peringkat ketiga dunia untuk angka kematian, setelah Italia (17.127) dan Spanyol (14.045). Jumlah orang meninggal di AS dalam 24 jam terakhir mencapai angka tertinggi, yaitu 1939 kasus kematian.
Presiden AS Donald Trump hari Selasa (7/4) melontarkan kritik tajam kepada Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dan menuduh lembaga dunia itu terlalu fokus pada Cina dan mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi yang buruk selama wabah corona. Dia mengancam akan menahan dana AS untuk WHO.
Trump juga mengatakan,AS sudah mencapai puncak krisis corona. Sekalipun mengalami "minggu yang menyakitkan" ada secercah harapan yang terlihat. “Amerika Serikat mungkin sudah tiba di titik tertinggi kurva, dan pembatasan sebentar lagi bisa diperlonggar“, tambah Trump.
Situasi dramatis Covid-19 di New York
Negara bagian New York melaporkan 731 kasus kematian baru Covid-19 hari Selasa (7/4), lonjakan terbesar sejak dimulainya wabah corona. Jumlah yang meninggal secara keseluruhan di negara bagian New York sudah mencapai 5.489 orang.
“Itu adalah 731 orang yang meninggal. Di belakang setiap angka ada seorang individu. Ada keluarga, ada ibu, ada ayah, ada saudara perempuan, ada saudara laki-laki. Begitu banyak penderitaan hari ini bagi banyak warga New York,'' kata Gubernur New York Andrew Cuomo. Angka infeksi Covid-19 New York sudah mendekati 139.000 kasus.
Andrew Cuomo mengatakan, negara bagian New York mungkin telah berada di "dataran tinggi" kurva penyebaran infeksi, namun semua itu tergantung dari disiplin menerapkan social distancing.
"Itu masih tergantung pada apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan itu akan mempengaruhi angka-angka tersebut," kata Gubernur New York.
Tidak akan ada penguburan massal
Situasi di Kota New York juga sangat dramatis. Walikota Bill de Blasio menerangkan, jika kapasitas kamar mayat di New York City tidak lagi mencukupi, dapat dibuka kuburan-kuburan sementara.
"Kita tidak berada di dekat kondisi itu sekarang," tegasnya, namun harus ada rencana darurat untuk menguburkan sementara jenazah-jenazah korban COVID-19 secara individual, sehingga nantinya pihak keluarga bisa mendapatkan kembali jenazah keluarganya.
"Tidak akan pernah ada sesuatu seperti kuburan massal di New York City," kata Bill de Blasio.
Para pejabat pendidikan di negara bagian New York membatalkan ujian akhir sekolah menengah dan mengatakan, siswa tetap akan mendapatkan ijazah, selama mereka lulus dalam ujian-ujian reguler sebelumnya.
Keputusan Departemen Pendidikan negara bagian New York dipuji oleh para guru dan anggota dewan sekolah, yang mengatakan adalah salah jika para siswa yang tidak bisa bersekolah karena pandemi harus dihukum dengan tidak diberi ijazah kelulusan.
hp/as (ap, rtr, afp)
Linimasa Penyebaran Virus Corona Secara Global
Setelah kasus virus corona dikonfirmasi Cina akhir Desember 2019, wabah menyebar jadi pandemi. Sejumlah negara sudah memberlakukan lockdown. Sekarang lebih1,2 juta terinfeksi Covid-19 dan hampir 70.000 meninggal.
Foto: picture-alliance/dpa/SOPA Images/A. Marzo
Virus Corona Baru Diidentifikasi
Ilmuwan Cina pada 7 Januari mengumumkan, berhasil identifikasi virus corona jenis baru yang menyerang Wuhan dan memicu infeksi paru-paru yang kemudian diberi nama SARS-CoV-2. Berbeda virus corona pemicu SARS sebelumnya, virus baru menyerang saluran pernafasan bawah. Gejala penyakitnya: demam, batuk kering, kesulitan bernafas dan paru-paru berisi cairan.
Foto: Reuters/Str
Jutaan Warga Dikarantina
Cina mengkarantina Wuhan pada 23 Januari dalam upaya membatasi penyebaran virus corona. Pekerja berupaya untuk segera membangun rumah sakit baru untuk merawat pasien terinfeksi, yang jumlahnya lebih dari 830 orang dan jumlah kematian yang meningkat menjadi 26 orang pada 24 Januari. Para pejabat akhirnya memperluas lockdown ke 13 kota lain, yang memengaruhi setidaknya 36 juta orang.
Foto: AFP/STR
Jerman Batasi Kontak Sosial
Pada tanggal 27 Januari, Jerman mengumumkan kasus virus corona pertama yang teridentifikasi. Pasiennya seorang pria berusia 33 tahun di Bayern yang kontak langsung dengan rekan kerja dari Cina selama pelatihan di tempat kerja. Tanggal 22 Maret Jerman umumkan lockdown parsial dan sosial distancing. Tanggal 6 April, John Hopkins konformasi lebih 100.000 kasus di Jerman dengan lebih 1.500 kematian.
Foto: Reuters/A. Uyanik
Italia Berlakukan Lockdown
Kasus infeksi Covid-19 di Italia meningkat secara dramatis. Pada 3 Maret dikonfirmasi 77 kematian dan ribuan kasus infeksi corona. Pada 8 Maret, pemerintah Italia memerintahkan “lockdown“ seluruh kawasan Lombardy yang berpenghuni 16 juta orang. Italia pada 5 April masih memegang rekor jumlah infeksi dan kematian terbanyak di Eropa, dengan lebih 128.000 kasus dan lebih 15.000 kematian.
Foto: Reuters/R. Casilli
Ekonomi Terjun Bebas
Pasar saham Eropa dan AS anjlok pada 6 Maret, menjadi minggu terburuk sejak krisis keuangan 2008. Efek pandemi pada bisnis global sangat signifikan. Banyak perusahaan melaporkan kerugian. Sektor industri pariwisata dan maskapai penerbangan terpukul. 10 Maret, Uni Eropa menjanjikan dana investasi sebesar € 7,5 miliar ($ 8,4 miliar) untuk mencoba menghentikan zona euro merosot ke situasi resesi.
Foto: picture-alliance/Jiji Press/M. Taguchi
WHO Deklarasikan Pandemi
Ketika kasus terinfeksi di seluruh dunia mencapai 127.000 orang dan 4.700 korban meninggal, Organisasi Kesehatan Dunia pada 11 Maret menyatakan wabah global ini sebagai "pandemi". Presiden AS Trump mengumumkan pembatasan perjalanan bagi wisatawan yang datang dari Zona Schengen di Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel juga mengumumkan bahwa 70% populasi di Jerman dapat terinfeksi virus corona.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Kehidupan Publik Berhenti di Eropa
Pada 14 Maret, Spanyol mengikuti langkah Italia melakukan lockdown secara nasional untuk 46 juta warganya, dengan tujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. Spanyol berada di peringkat kedua kasus di Eropa, dengan 131.000 terinfeksi dan lebih 12.000 meninggal. Di Prancis, kafe, restoran, dan toko-toko tutup pada 15 Maret.
Foto: picture-alliance/dpa/AAB. Akbulut
AS Terpukul Telak
Pada 27 Maret, Jumlah terinfeksi di AS melampaui Cina. Ini terjadi ketika Presiden Donald Trump mengklaim bahwa negara akan kembali pulih "dengan cukup cepat." AS mencatat lebih 337.000 kasus infeksi dan hampir 10.000 meninggal (6/4). New York terdampak yang paling parah, dengan 63.000 kasus Covid-19 dan lebih 3000 meninggal. Kapal rumah sakit dikerahkan untuk membantu tenaga medis.
Foto: picture-alliance/Photoshot/J. Fischer
Lebih 1 Juta Orang Terinfeksi Covid-19
Universitas Johns Hopkins mengumumkan, Senin (6/4), lebih 1.2 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Sekitar 70.000 orang meninggal akibat Covid-19. AS mencatat rekor infeksi dengan jumlah tiga kali lipat dari Cina, tempat virus itu muncul pada Desember 2019. Kemungkinan kondisi pandemi akan semakin buruk dengan jumlah yang terinfeksi dan meninggal terus naik. (fs/as)