Jumlah Korban Jiwa di Sulawesi Mencapai Lebih 1.200 Orang
2 Oktober 2018
Angka korban jiwa akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya mencapai lebih 1.200 orang. Angka korban tewas melonjak setelah tim penyelamat mengakses kawasan yang selama ini terputus dari dunia luar.
Iklan
Jumlah korban jiwa akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi melonjak mencapai angka 1.234 orang. Tambahan jumlah korban dicatat setelah tim penyelamat berhasil mengakses kawasan yang selama ini terputus, kata Jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.
BNPB mencatat ratusan jenazah masih terkubur di dalam lumpur yang dipicu likuifikasi tanah akibat gempa bumi. Hingga kini 10 negara dan Uni Eropa sudah menjanjikan bantuan kemanusiaan. Presiden Joko Widodo lalu memerintahkan jajarannya untuk menyusun daftar jenis bantuan yang sangat dibutuhkan, untuk diserahkan kepada negara asing yang akan membantu.
Meski demikian relawan Palang Merah Indonesia yang diterjunkan ke lapangan melaporkan minimnya ketersediaan bahan bakar membuat proses pendistribusian bantuan terhambat.
Saat ini Palu masih menjadi fokus utama upaya penyelamatan dan pemulihan kembali. Selain kelangkaan bahan bakar, kawasan yang terdampak bencana juga belum memiliki pasokan listrik dan air bersih. PMI melaporkan akan segera mengirimkan 20 truk air bersih beserta instalasi pemurnian ke Palu.
Warga Donggala mengeluh
"Kami merasa seperti anak tiri di sini karena semua bantuan diarahkan ke Palu," kata Muhammad Taufik, penduduk Donggala. Dia mengaku lima anggota keluarganya masih hilang dan belum ditemukan. "Masih banyak anak-anak yang kelaparan dan sakit. Tapi tidak ada susu atau obat-obatan," untuk mereka, imbuhnya.
Keterangan Resmi BNPB tentang Jumlah Korban Gempa Palu
00:40
Reruntuhan bangunan masih memenuhi kawasan pesisir Palu dan sekitarnya pasca hantaman gelombang tsunami setinggi enam meter pada Jumat (28/9). Sutopo memastikan jumlah bantuan yang telah tiba semakin bnanyak, "tapi kita masih membutuhkan waktu untuk menanggulangi semua masalah." BNPB melaporkan sebanyak 153 jenazah korban sudah dimakamkan secara massal.
Saat ini sebuah pesawat khusus yang mengangkut 12.000 liter bahan bakar telah tiba di Palu. Selain itu belasan truk yang mengangkut makanan juga sedang menempuh perjalanan ke kawasan bencana dengan pengawalan kepolisian. Sutopo mengabarkan hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami kerusakan dan sebabnya tidak bisa digunakan.
Situasi lebih muram dilaporkan melanda Donggala yang mulai hari ini bisa diakses kembali. Akibat ancaman kelaparan, Bupati Kasman Lassa mengizinkan penduduk mengambil makanan dari toko-toko yang ada. "Semua orang kelaparan. Kami tidak bisa menahan mereka lebih lama lagi," jelasnya.
rzn/hp (ap,afp)
Bagaimana Cara Mengantisipasi Bencana?
Bencana bisa datang kapan saja. Pemerintah Jerman pun telah memperbarui rencana pertahanannya jika dihadapkan kondisi darurat, misalnya bencana alam. Bagaimana negara lain bersiap menghadapi keadaan darurat?
Foto: picture-alliance/dpa/M. Taga
Gempa jadi bagian kehidupan di Jepang
Anak-anak sekolah dasar di seluruh Jepang ambil bagian dalam latihan gempa bulanan. Mereka belajar untuk duduk di bawah meja mereka dan memegangi kakinya sampai getaran berhenti. Beberapa anak muda diberi tudung pencegahan bencana, yang bisa melindungi kepala dari benda yang runtuh. Sekolah-sekolah multinasional bahkan menyediakan tempat yang aman.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Taga
Jepang memimpin dalam peringatan darurat
Banyak negara, termasuk Amerika, memiliki sistem peringatan darurat yang dapat gantikan siaran radio dan TV dengan informasi publik penting. Jepang melangkah lebih jauh dengan Sistem Peringatan Dini Ancaman Gempa. Dengan menggunakan teknologi terbaru, sistem bisa memprediksi getaran utama hingga 50 detik sebelum terjadi. Peringatan disiarkan seketika, karena setiap detik bisa menyelamatkan nyawa.
Foto: APTV video
Tiap rumah punya ruang untuk atasi panik
Di Swiss, semua bangunan tempat tinggal yang dibangun sejak tahun 1963 diharuskan memiliki bunker nuklir. Tempat penampungan harus bisa menahan ledakan sekuat 12 megaton dari jarak 700 meter. Di Singapura, satu ruangan di kebanyakan rumah susun yang dibangun negara, dijadikan tempat perlindungan dari bom - meski bukan bom nuklir.
Foto: picture-alliance/Keystone/M. Ruetschi
Belajar dari bencana sebelumnya
Gempa dan tsunami yang melanda sebagian Asia, termasuk Indonesia tahun 2004 kejutkan dunia. Gelombang dasyat di Samudera Hindia tewaskan sekitar 250 ribu orang. Sistem Peringatan Dini Tsunami di Samudera Hindia kini dipasang untuk selamatkan nyawa. Di Thailand and Sri Lanka, dipasang papan penunjuk baru, yang bisa arahkan penduduk menuju tempat lebih tinggi jika terjadi gelombang pembunuh lain.
Foto: picture-alliance/Arco Images/F. Schneider
Norwegia, sebuah peringatan bagi semua
Sebagian besar kota besar lakukan latihan anti-teror secara teratur untuk hadapi serangan. Tapi apa jadinya jika pedesaan yang jadi sasaran? Tahun 2011, pihak berwenang Norwegia diejek karena butuh lebih dari satu jam untuk mencapai pulau Utoya, di mana Anders Breivik menembak mati 69 orang. Karena biayanya tinggi, penyediaan helikopter respon cepat di seluruh negeri diturunkan jumlahnya.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Aserud
Khawatir akan kesehatan bisa menyebabkan reaksi spontan
Selama dekade terakhir, meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan pandemi flu mendorong beberapa negara, termasuk Jerman dan Amerika Serikat, menimbun obat. Pada tahun 2009, miliaran Euro dihabiskan untuk membangun cadangan obat Tamiflu, yang efektivitasnya melawan Flu Babi masih dipertanyakan. Kritikus juga memperingatkan bahwa timbunan obat bisa kadaluwarsa.
Foto: picture-alliance/Ulrich Baumgarten
Bencana dan gangguan hukum serta ketertiban
Gerakan bertahan hidup, di mana orang secara aktif mempersiapkan keadaan darurat, dimulai tahun 1930-an. Internet dan krisis keuangan 2007/2008 percepat penyebaran peringatan bencana secara global. Mereka yang termasuk gerakan itu prioritaskan skenario terburuk dan temukan cara untuk hadapi ancaman. Adolf Kudlinski warga Polandia, mengumpulkan peralatan dan perlengkapan untuk pertanian (foto).
Foto: picture-alliance/PAP/M. Walczak
Apakah yodium akan membantu jika terjadi bencana nuklir?
Belgia, Belanda dan negara bagian Jerman di North Rhine-Westfallen menimbun tablet yodium jika terjadi kebocoran radiasi. Belgia mengakui reaktor nuklirnya di dekat perbatasan Jerman sudah tua namun harus tetap beroperasi sampai tahun 2025, meski banyak masalah keamanan. Setelah serangan di Brussels, kekhawatiran meningkat bahwa ISIS mungkin berencana membuat bom.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Seberapa dekat bencana tiba?
Aplikasi smartphone dan SMS sekarang digunakan untuk mengirimkan informasi darurat ke publik di beberapa negara rawan bencana, termasuk India dan Filipina. Di AS, sistem Wireless Emergency Alert dapat memberikan rincian tentang ancaman nasional, bencana lokal seperti tornado, gempa bumi dan angin topan, dan peringatan tentang anak-anak yang diculik. Penulis: Nik Martin (ap/ml)