1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikItalia

Jumlah Migran Melonjak, PM Italia Usulkan Blokade Laut

18 September 2023

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan PM Italia Giorgia Meloni mengunjungi pusat migran di pulau paling selatan Italia setelah terjadi lonjakan jumlah migran yang tiba di sana.

Migran Italia menunggu di posko Lampedusa
Fasilitas migran di Lampedusa hanya mampu menangani 400 orang, tetapi ribuan orang telah mencapai pulau Italia tersebutFoto: Yara Nardi/REUTERS

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni tiba di pulau kecil Lampedusa di Mediterania pada hari Minggu (17/09).

Sekitar 8.500 migran telah tiba di pulau itu dengan 199 perahu, sejak hari Senin (11/09) hingga Rabu (13/09) pekan lalu, menurut badan migrasi PBB.

Meloni menyerukan tindakan di tingkat Uni Eropa (UE) untuk mencegah keberangkatan migran dari Afrika Utara ke benua Eropa, termasuk kemungkinan blokade laut di Afrika Utara untuk mencegah perahu penyelundup mencapai Eropa.

"Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini secara serius adalah dengan menghentikan keberangkatan ilegal," ujar Meloni bersama dengan von der Leyen.

Meloni menambahkan bahwa semua pihak memiliki tujuan yang sama dan saling bekerja sama untuk "solusi yang lebih serius, kompleks, dan berkelanjutan."

Von der Leyen dan Meloni mengunjungi Lampedusa imbas lonjakan angka migranFoto: Marta Clinco

Von der Leyen meminta tanggapan dari seluruh Eropa

Von der Leyen bertekad untuk menindak "bisnis brutal" penyelundupan manusia tersebut dan mengatakan bahwa para migran "tidak resmi" dapat dideportasi ke negara asal mereka jika mereka tidak memenuhi syarat untuk tinggal di Uni Eropa.

"Kami akan memutuskan siapa yang datang ke Uni Eropa dan dalam keadaan apa," kata von der Leyen. "Bukan para penyelundup."

Beberapa layanan di Lampedusa telah kewalahan menghadapi lonjakan jumlah pendatang baru yang masuk. Bahkan, jumlah migran yang tiba pekan lalu melebihi jumlah penduduk di pulau itu.

Palang Merah Italia mengatakan pada hari Minggu (17/09) bahwa sekitar 1.500 migran masih berada di pusat migrasi Lampedusa, meskipun kapasitasnya hanya untuk 400 orang.

"Imigrasi tidak teratur adalah tantangan Eropa yang membutuhkan respons Eropa," kata von der Leyen.

Dia menyerukan peningkatan pengawasan udara dan laut Mediterania, yang dapat diatur melalui badan perbatasan Uni Eropa, Frontex.

Presiden Komisi Uni Eropa itu juga meminta anggota UE lainnya untuk menampung beberapa migran tersebut.

Jumlah migran yang melakukan perjalanan berbahaya menuju ke Italia itu jumlahnya meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dari tahun 2016 lalu.

kp/ha (dpa, AP, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait