Junta Berikan Amnesti, tetapi Tidak untuk Tahanan Politik
18 April 2022
Junta militer Myanmar mengumumkan bahwa mereka memberikan pengampunan kepada 1.600 tahanan dalam rangka perayaan tahun baru umat Buddha di negara tersebut. Namun, pembebasan ini tidak termasuk tahanan politik.
Iklan
Pemerintah militer Myanmar pada hari Minggu (17/04) mulai membebaskan lebih dari 1.600 tahanan sebagai bagian dari perayaan tahun baru umat Buddha. Stasiun televisi MRTV yang dikelola oleh pemerintah melaporkan bahwa Kepala Dewan Militer MyanmarJenderal Senior Min Aung Hlaing telah mengampuni 1.619 tahanan, termasuk 42 warga negara asing yang akan dideportasi.
Pembebasan tahanan secara massal biasa terjadi pada hari-hari besar. Juru bicara Departemen Penjara Myanmar Khin Swe kepada The Associated Press mengatakan bahwa mereka yang dibebaskan sebagian besar adalah kasus pelanggaran narkoba dan kejahatan kriminal biasa.
Letnan Jenderal Aung Lin Dwe, Sekretaris Negara Junta, telah menandatangani pernyataan pengumuman amnesti liburan tahun baru "untuk membawa kebahagiaan pada rakyat dan membawa pesan kemanusiaan.”
Iklan
Tidak ada tahanan politik Myanmar yang dibebaskan
Tidak ada pengunjuk rasa politik yang dibebaskan dari penjara Insein di Yangon, seperti dilaporkan oleh Reuters. Seorang tahanan yang dibebaskan, seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, membenarkan bahwa "tahanan politik dan pengunjuk rasa tidak termasuk di antara mereka yang dibebaskan.”
Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), junta militer telah menahan setidaknya 13.282 orang oposisi dan membunuh 1.756 lawan sejak kudeta tahun 2021. Di antara mereka yang ditahan adalah Aung San Suu Kyi yang dipenjara di ibu kota Naypyidaw dan penasihat ekonominya dari Australia, Sean Turnell, yang berada di fasilitas Insein di pinggiran Yangon. Rincian pasti dari dugaan pelanggarannya belum dipublikasikan, meskipun stasiun televisi pemerintah mengatakan Turnell memiliki akses ke "informasi keuangan rahasia negara” dan telah mencoba melarikan diri dari Myanmar.
Tun Kyi, anggota senior dari Masyarakat Mantan Tahanan Politik, mengatakan bahwa tahanan politik disandera oleh Min Aung Hlaing. Dia mengaku tidak heran jika tahanan politik tidak dibebaskan, karena pemimpin junta menilai orang-orang yang menentang pemerintahannya sebagai penjahat dan berniat untuk menghancurkan mereka.
"Dia tahu para tahanan politik akan kembali menentangnya jika mereka dibebaskan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa mereka juga ditahan untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar yang dapat dibebaskan sebagai isyarat niat baik untuk menenangkan negara dan kelompok lain yang kritis terhadap pemerintah militer.
Potret Aksi Protes Nasional Menentang Kudeta Militer di Myanmar
Warga Myanmar melakukan protes nasional menentang kudeta militer. Berbagai kalangan mulai dari dokter, guru, dan buruh menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi dan pemulihan demokrasi Myanmar.
Foto: AFP/Getty Images
Dokter dan perawat di garda depan
Kurang dari 24 jam setelah kudeta militer, para dokter dan perawat dari berbagai rumah sakit mengumumkan bahwa mereka melakukan mogok kerja. Mereka juga mengajak warga lainnya untuk bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil.
Foto: REUTERS
Koalisi protes dari berbagai kalangan
Sejak ajakan pembangkangan sipil tersebut, para pelajar, guru, buruh dan banyak kelompok sosial lainnya bergabung dalam gelombang protes. Para demonstran menyerukan dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Berikan kekuatan kembali kepada rakyat!" atau "Tujuan kami adalah mendapatkan demokrasi!"
Foto: Ye Aung Thu/AFP/Getty Images
Para biksu mendukung gerakan protes
Para Biksu juga turut dalam barisan para demonstran. "Sangha", komunitas monastik di Myanmar selalu memainkan peran penting di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha ini.
Foto: AP Photo/picture alliance
Protes nasional
Demonstrasi berlangsung tidak hanya di pusat kota besar, seperti Yangon dan Mandalay, tetapi orang-orang juga turun ke jalan di daerah etnis minoritas, seperti di Negara Bagian Shan (terlihat di foto).
Foto: AFP/Getty Images
Simbol tiga jari
Para demonstran melambangkan simbol tiga jari sebagai bentuk perlawanan terhadap kudeta militer. Simbol yang diadopsi dari film Hollywood "The Hunger Games" ini juga dilakukan oleh para demonstran di Thailand untuk melawan monarki.
Foto: REUTERS
Dukungan dari balkon
Bagi warga yang tidak turun ke jalan untuk berunjuk rasa, mereka turut menyuarakan dukungan dari balkon-balkon rumah mereka dan menyediakan makanan dan air.
Foto: REUTERS
Menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi
Para demonstran menuntut dikembalikannya pemerintahan demokratis dan pembebasan Aung San Suu Kyi serta politisi tingkat tinggi lain dari partai yang memerintah Myanmar secara de facto, yakni Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Militer menangkap Aung San Suu Kyi dan anggota NLD lainnya pada hari Senin 1 Februari 2021.
Foto: Reuters
Dukungan untuk pemerintahan militer
Pendukung pemerintah militer dan partai para jenderal USDP (Partai Solidaritas dan Pembangunan Persatuan), juga mengadakan beberapa demonstrasi terisolasi di seluruh negeri.
Foto: Thet Aung/AFP/Getty Images
Memori Kudeta 1988
Kudeta tahun 1988 selalu teringat jelas di benak warga selama protes saat ini. Kala itu, suasana menjadi kacau dan tidak tertib saat militer diminta menangani kondisi di tengah protes anti-pemerintah. Ribuan orang tewas, puluhan ribu orang ditangkap, dan banyak mahasiswa dan aktivis mengungsi ke luar negeri.
Foto: ullstein bild-Heritage Images/Alain Evrard
Meriam air di Naypyitaw
Naypyitaw, ibu kota Myanmar di pusat terpencil negara itu, dibangun khusus oleh militer dan diresmikan pada tahun 2005. Pasukan keamanan di kota ini telah mengerahkan meriam air untuk melawan para demonstran.
Foto: Social Media via Reuters
Ketegangan semakin meningkat
Kekerasan meningkat di beberapa wilayah, salah satunya di Myawaddy, sebuah kota di Negara Bagian Kayin selatan. Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.
Foto: Reuters TV
Bunga untuk pasukan keamanan
Militer mengumumkan bahwa penentangan terhadap junta militer adalah tindakan melanggar hukum dan ''pembuat onar harus disingkirkan''. Ancaman militer itu ditanggapi dengan bentuk perlawanan dari para demonstran, tetapi juga dengan cara yang lembut seperti memberi bunga kepada petugas polisi. Penulis: Rodion Ebbighausen (pkp/ gtp)
Foto: Ye Aung Thu/AFP/Getty Images
12 foto1 | 12
Tradisi amnesti saat tahun baru umat Buddha
Pemberian amnesti kepada para tahanan dalam perayaan tahun baru umat Buddha adalah hal yang umum di Myanmar. Liburan dirayakan dalam skala besar di banyak bagian negara. Namun, tahun ini dengan adanyatindakan keras dan berdarah oleh militerterhadap mereka yang berbeda pendapat, jalan-jalan di banyak kota besar menjadi sepi seiring banyaknya orang yang memprotes aturan Junta.
Min Aung Hlain dalam pidato tahun barunya mengatakan bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk membawa perdamaian pada tahun 2022 ini. Dia akan mencoba untuk mencapai dua tujuan nasionalnya, yakni kemakmuran dan kesejahteraan dalam persediaan makanan.
Myanmar adalah salah satu negara miskin di Asia, di mana standar hidup telah merosot karena pandemi virus corona dan gejolak politik.
"Kekuatan negara berasal dari dalam negeri. Saya akan mencoba yang terbaik, dengan kekuatan rakyat,” ujarnya.