1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kabinet Jerman Setujui Kerangka Rancangan Legalisasi Ganja

26 Oktober 2022

Beberapa negara seperti Kanada, beberapa negara bagian di AS dan Thailand sudah melegalisasi konsumsi Cannabis. Jerman segera menyusul dan sedang membahas kerangka RUU Legalisasi Cannabis.

foto ilustrasi legalisasi cannabis
foto ilustrasi legalisasi cannabisFoto: Countrypixel/IMAGO

Kabinet Jerman hari Rabu (26/10) menyetujui kerangka legalisasi ganja yang diajukan oleh Menteri Kesehatan Karl Lauterbach (SPD). Kerangka RUU itu antara lain akanmengizinkan kepemilikan dan pembelian Cannabis, atau lebih lebih populer dikenal sebagai ganja atau mariyuana, sampai 30 gramm per orang. Produksi dan penjualan ganja akan dilakukan oleh perusahaan berlisensi yang diawasi pemerintah.

Penanaman tanaman ganja untuk konsumsi sendiri juga akan diizinkan dalam batas-batas tertentu. Menteri Kesehatan Karl Lauterbach juga akan memperkenalkan konsep legalisasi ganja kepada publik dalam sebuah konferensi pers khusus.

RUU Legalisasi Ganja di Jerman masih menunggu konfirmasi dari Uni Eropa. RUU itu baru akan disusun, jika Uni Eropa tidak memiliki keberatan secara hukum. Kalangan pemerintahan koalisi Jerman merasa yakin bahwa Uni Eropa akan menyetujui rencana itu.

Menteri Kesehatan Karl LauterbachFoto: Political-Moments/IMAGO

Kerangka RUU Legalisasi Ganja Jerman

Beberapa rincian kerangka legalisasi ganja yang dibahas kabinet sudah dirilis kepada pers, antara lain:

  • Cannabis und senyawa aktifnya Tetrahydrocannabinol (THC) akan dikeluarkan dari daftar obat bius.
  • Pembelian dan kepemilikan sampai maksimal 30 gram ganja untuk konsumsi sendiri akan dilegalkan, tanpa tergantung dari kadar THC.
  • Penanaman ganja untuk konsumsi pribadi akan diizinkan dalkam batas-batas tertentu. Pemilik harus "mengamankan" tanaman ini dari anak-anak dan remaja.
  • Penjualan ganja akan dilakukan di  "tempat penjualan berlisensi" (18 tahun ke atas) dan di apotek. Iklan ganja akan dilarang. Jumlah maksimal pembelian per pelanggan dibatasi. Penjualan lewat online belum diizinkan. Perdagangan ganja tanpa lisensi tetap dianggap illegal.
  • Karena ada resiko konsumsi ganja bisa merusak fungsi tertentu otak pada anak remaja, penjualan ganja kepada kepada pembeli di bawah 21 tahun akan dibatasi kadar THC-nya.
  • Perdagangan ganja akan dikenai pajak pertambahan nilai dan pajak khusus ganja, yang tingginya tergantung dari kadar THC-nya.
  • Produk ganja akan diizinkan untuk diperjualbelikan dalam bentuk rokok, kapsul, spray dan cairan tetes. Belum diizinkan perdagangan ganja dalam bentuk kue kering atau kembang gula.
  • Informasi tentang bahaya konsumsi ganja, konsultasi tentang kecanduan serta perawatannya akan diperluas, terutama untuk mencegah kaum remaja mengkonsumsi ganja.
  • Selain itu akan dilakukan pengumpulan data, analisa dan studi berkala tentang dampak legalisasi ganja dalam kehidupan masyarakat. Evaluasi akan dilakukan setelah empoat tahun, dan jika perlu aturan akan disesuaikan. Studi dan survei terutama fokus pada dampak konsum ganja terhadap anak-anak dan remaja dan keamanan berkendara.
  • Kritik dan kekhawatiran "turisme narkotika" ke Jerman

  • Kerangka legalisasi yang diperkenalkan adalah langkah awal, kata Menteri Kesehatan Karl Lauterbach di Berlin. Kemungkinan masih ada penyesuaian dengan ketentuan Uni Eropa, sebelum RUU dirampungkan
  • Pemerintah negara bagian Bayern mengeritik rencana legalisasi ganja oleh pemerintah federal. "Rencana legalisasi pemerintahan federal adalah sinyal berbahaya, tidak hanya bagi Jerman, melainkan bagi seluruh Eropa," kata Menteri Kesehatan Bayern Klaus Holetschek (CSU) kepada harian "Augsburger Allgemeine" hari Rabu.
  • "Cannabis punya dampak kuat mengubah suasana emosional dan kemampuan inderawi," tambahnya. Konsumsi ganja punya resiko "megakibatkan kerusakan kesehatan dan menyimpan resiko sosial". Klaus Holetschek juga mengingatkan, legalisasi ganja akan membuat Jerman menjadi salah satu tujuan utama penggemar ganja dari seluruh Eropa. "Karena itu, pemerintah federal harus bisa memastikan, bahwa (hal ini) tidak menciptakan tren wisata narkotika ke Jerman", tegasnya. hp/yf (dpa, afp)
  •