Kaisar Jepang menyatakan hambatannya dalam melakukan ritual seremonial karena alasan kesehatan. Pernyataannya itu dipandang sebagai permohonan pada parlemen dalam mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk turun tahta
Iklan
Dalam rekaman video yang langka dilakukan sebelumnya, Kaisar Jepang Akihito, hari Senin (08/08) menyampaikan pesan kepada bangsa negeri matahafrai terbit itu, bahwa ia mungkin "sulit" untuk melanjutkan tugas kenegaraan. Dia mengatakan alasannnyaa adalah masalah kesehatan dan faktor usia.
"Saya khawatir bahwa mungkin menjadi sulit bagi saya untuk melaksanakan tugas saya sebagai simbol negara sepenuhnya seperti yang saya lakukan sampai sekarang," kata Akihito.
Pernyataan kaisar tersebut dipandang sebagai wujud keinginannya untuk turun tahta, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dua abad.
Turun tahta menimbulkan beberapa tantangan, karena tidak ada langkah-langkah hukum yang diatur dalam konstitusi Jepang, yang menetapkan perannya sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat."
Berdasarkan konstitusi, keputusan ini dapat diambil hanya dalam kasus di mana kaisar tidak dapat melakukan tugasnya karena kesehatan atau belum dewasa. Namun, Akihito menyampaikan pandangan negatif atas ketentuan ini.
"Bahkan dalam kasus seperti itu, tidak mengubah fakta bahwa kaisar akan tetap di posisinya sampai kematiannya, karena tidak mampu sepenuhnya melaksanakan tugas sebagai kaisar," demikian ujarnya seperti dilansir The Japan Times.
'Serius mempertimbangkan'
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe merespon pernyataan kaisar dan mengatakan akan mempertimbangkan opsi pemerintah.
"Saya akan serius mempertimbangkan pernyataan kaisar ini," tandas Abe setelah pernyataan bersejarah tersebut. "Mengingat tugas kaisar, serta usia dan beban (pekerjaan), kita harus tegas melihat apa yang bisa kita lakukan," tambahnya.
Potensi untuk ketentuan turun tahta mendapat dukungan rakyat dari masyarakat, dengan 85,7 persen dari mereka dalam survei kantor berita Kyodo mengatakan responden mendukung perubahan hukum untuk memungkinkan proses lengser, sementara hanya 10,8 persen mengatakan mereka lebih memilih status quo.
Hampir 90 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka juga percaya bahwa kaisar yang telah menginjak usia 82 tahun ini mengemban terlalu banyak tugas-tugas resmi.
Asal-usul monarki Jepang, diyakini sebagai yang tertua, dan telah berusia 2.600 tahun. Kaisar juga dianggap sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam agama Shinto yang merupakan kepercayaan asli di Jepang.
ap/yf (ap/afp/dpa)
Inspirasi dari Jepang
Ketika membuat karya terpenting di jamannya, van Gogh, Monet dan Gauguin sepenuhnya terinspirasi Jepang. Karya-karya mereka itu dipamerkan di museum Folkwang.
Foto: Foto: Leihgeber
"Gelombang Jepang" Mencapai Eropa
1888 Vincent van Gogh menemukan di Arles, Perancis Selatan sebuah karya lukisan pada kayu yang dibuat seniman Jepang Katsushika Hokusai, dan mulai terinspirasi. Karya lukisan kayu Hokusai yang berjudul "Gelombang Besar di dekat Pantai Kanagawa" (sekitar 1831), juga dipertunjukkan di pameran "Inspirasi Jepang" di museum Folkwang, Essen.
Foto: Foto: Museum Folkwang
Orang Perancis Kumpulkan Karya Jepang
Edouard Manet, Edgar Degas dan Claude Monet kumpulkan karya Katsushika Hokusai, Utagawa Hiroshige dan Kitagawa Utamaro. Van Gogh bahkan menjual karya lukisan kayu Jepang, dan adakan pameran di sebuah kafe di Paris, "Le Tambourin" pada tahun 1887. Ukiyo, yang artinya "gambar dari dunia yang mengalir", sangat disukai seniman Jepang. Ini jadi inspirasi karya Gustave Courbet, "Gelombang" (1869).
Foto: Städel Museum - ARTOTHEK
Orientalisme Yang Memukau
Fokus pameran adalah masa antara 1860 dan 1910, awal dan masa puncak penyerapan inspirasi dari karya seniman Jepang di Perancis. Karya Van Gogh "Perahu Sungai Rhone" diciptakan di fase ini, setelah mempelajari karya Katsushika Hokusai berupa lukisan pada kayu.
Foto: Foto: Museum Folkwang
Terpukau dengan Lukisan Kayu
Lukisan kayu dari Jepang asing dan memukau bagi pelukis pada akhir abad ke-19. Pameran menunjukkan, bagaimana pelukis aliran Impresionis terinspirasi estetika dari Jepang. Karya berjudul Pierre Bonnard ini dibuat dengan teknik lukisan pada kayu dari Jepang. Untuk membuat lukisan ini, Bonnard perlu tiga tahun (1894/1897).
Dengan lukisan minyaknya, "Perempuan dari Arles," (1888) Paul Gauguin juga terinspirasi seni dari Jepang. Para seniman Eropa tidak hanya meniru gaya dan motif, melainkan juga prinsip komposisi seni lukis Jepang. Sehingga mereka, misalnya menekankan segi dekoratif.
Foto: Foto: The Art Institute of Chicago
"Japonism" Berpengaruh Luas
Selama dua ratus tahun Jepang menutup diri dari dunia luar. Akibat tekanan AS, Jepang akhirnya membuka diri 1853 dan berbisnis dengan AS, dan kemudian dengan Eropa. Setelah tahun 1860 semakin banyak karya lukis kayu, keramik dan kipas berdatangan dari Jepang ke Barat. Fenomena ini disebut "Japonism."
Foto: Foto: Hans Hansen, Hamburg 2009
Benda Seni dan Yang Untuk Digunakan
Kekaguman seniman Perancis bagi karya seni Jepang tampak dalam banyak hal. Misalnya, mereka menampilkan gambar benda dari Jepang di karya mereka. Karya Gauguin yang berjudul "Kucing Kecil pada Kunci" (1888) berbentuk seperti kipas dari Jepang.