Di Konvensi Nasional Partai Demokrat AS, calon presiden Kamala Harris menyebut skala penderitaan di daerah kantong Palestina "memilukan". Ia bertekad ingin mengakhiri perang Israel-Hamas.
Iklan
Wakil Presiden Kamala Harris secara resmi menerima pencalonan sebagai presiden oleh Partai Demokrat pada hari Kamis (23/08) dengan seruan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza dan melawan tirani di seluruh dunia. Pernyataannya dinilai sangat berbeda dengan Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik.
"Dalam perjuangan abadi antara demokrasi dan tirani, saya tahu di mana saya berdiri dan saya tahu di mana Amerika Serikat seharusnya berada," kata Kamala Harris, sambil menuduh Trump bersikap lunak terhadap para diktator.
Pada malam terakhir konvensi yang paling ditunggu-tunggu, Harris, 59, berusaha mendefinisikan kembali dirinya untuk Amerika. Ia dan Trump memasuki 11 minggu terakhir kampanye yang sangat ketat untuk memperebutkan kursi presiden.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Konvensi ini juga disambut oleh demonstrasi dari para simpatisan Palestina yang kecewa karena tidak mendapatkan tempat berbicara di konvensi tersebut. Harris berjanji untuk mengamankan Israel, memulangkan para sandera dari Gaza dan mengakhiri perang di daerah kantong Palestina.
Iklan
"Gaza menyedihkan, tapi Israel punya hak untuk membela diri"
Terkait isu yang sangat memecah belah tentang perang Israel di Gaza, Harris menyebut skala penderitaan di daerah kantong Palestina "memilukan".
Ia bertekad untuk menggolkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dan sorak-sorai pun bergemuruh ketika ia berjanji untuk memungkinkan rakyat Palestina "menentukan nasib sendiri."
"Sekarang adalah waktu untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata," kata Harris yang disambut sorak-sorai pendukungnya.
"Dan biar saya perjelas, saya akan selalu membela hak Israel untuk membela diri dan saya akan selalu memastikan Israel mempunyai kemampuan untuk membela diri."
"Apa yang terjadi di Gaza selama 10 bulan terakhir sungguh menyedihkan. Begitu banyak nyawa tak berdosa melayang, orang-orang kelaparan yang putus asa terus-menerus melarikan diri demi keselamatan. Skala penderitaan ini sangat memilukan," katanya.
"Presiden Biden dan saya berupaya mengakhiri perang ini, sehingga Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri."
Demonstran simpatisan Palestina menyerukan Partai Demokrat untuk berbuat lebih banyak guna mengakhiri perang di Gaza.
David Peterson, 50 tahun, salah seorang demonstran, mengatakan ingin hadir untuk memperjuangkan suara warga Palestina, terutama di dalam konvensi.
"Setiap orang yang bersuara akan menyelamatkan nyawa," katanya. "Ini adalah kesempatan." Aksi protes sebagian besar berlangsung damai dengan suasana kekeluargaan.
Suasana Pelantikan Presiden Terpilih AS, Joe Biden
Joseph Robinette Biden Jr. pada Rabu (20/01) resmi menjabat sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat. Pelantikannya di tengah pandemi dihadiri sejumlah pejabat dan pesohor, tapi tidak dihadiri pendahulunya, Donald Trump.
Foto: Saul Loeb/REUTERS
Inaugurasi di tengah pandemi corona
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat kali ini terlihat berbeda karena dilakukan di tengah pandemi corona yang masih melanda sebagian besar wilayah di dunia. Para tamu yang datang terlihat mengenakan masker dan berdiri pada jarak aman. Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris dilakukan di bagian barat Gedung Capitol di Washington yang pada 6 Januari diserbu pendukung Trump.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Biden: AS sedang mengalami saat menantang
Joseph Robinette Biden Jr. didampingi istri, Jill, diambil sumpahnya sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat oleh Ketua Mahkamah Agung, John Roberts. Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Biden menyerukan diakhirinya perang tidak beradab di antara sesama warga Amerika. Biden mengatakan AS kini sedang mengalami saat yang menantang dan butuh persatuan dalam menghadapinya.
Foto: Alex Wong/Getty Images
Pelantikan Kamala Harris ukir sejarah
Setelah mengambil sumpah jabatan, Kamala Harris langsung memeluk suaminya, Douglas Emhoff. Pelantikan Harris mengukir sejarah dalam banyak konteks, memperluas ide tentang apa yang mungkin terjadi dalam politik AS. Pelantikan ini juga penting mengingat Harris menjabat saat Amerika bergulat dengan rasisme institusional dan pandemi yang secara tidak proporsional merugikan komunitas kulit berwarna.
Foto: Saul Loeb/AP Photo/picture alliance
Lady Gaga Nyanyikan Lagu Kebangsaan
Penyanyi asal AS Lady Gaga mengenakan gaun dengan aksen rok lebar berwarna merah menyanyikan lagu kebangsaan AS, Star Spangled Banner. Dikutip dari Smithsonian Magazine, lagu ini berdasarkan lirik puisi yang ditulis oleh Francis Scott Key pada 14 September 1814 saat melihat sebuah bendera yang masih berkibar di sebuah benteng di Maryland setelah dibombardir oleh pasukan Inggris.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Nyanyian Jennifer Lopez Rayakan Keberagaman
Jennifer Lopez menyanyikan lagu berjudul "This Land is Your Land," yang sering dianggap sebagai lagu kebangsaan tidak resmi AS. Di akhir nyanyiannya, Lopez meneriakkan harapan tentang sebuah negara yang menjanjikan "kebebasan dan keadilan untuk semua." Kaum minoritas seperti warga kulit hitam, imigran latin, dan muslim sering menjadi sasaran dikriminasi selama pemerintahan Trump.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Ucapan selamat dari Barrack Obama
Joe Biden pernah menjabat sebagai wakil presiden pada periode 2009-2017 saat Barrack Obama menjadi Presiden AS. Mantan Ibu Negara Michelle Obama juga terlihat dalam acara inaugurasi tersebut. Obama dikenal sangat mendukung Biden selama masa kampanye melawan calon petahana dari Partai Republik, Donald Trump, pada tahun 2020.
Foto: Olivier Douliery/AFP/Getty Images
Tidak dihadiri Donald dan Melania Trump
Donald Trump mencatat sejarah dengan tidak hadiri pelantikan presiden terpilih Joe Biden. Trump menyampaikan pidato perpisahan lewat video tanpa menyebutkan nama Biden dan mengatakan: "Kami sampaikan harapan terbaik kami dan kami juga ingin mereka beruntung, sebuah kata yang sangat penting," ujar Trump. Dalam gambar, Donald dan Melania Trump tiba di Bandara Internasional Palm Beach di Florida, AS.
Foto: Carlos Barria/REUTERS
Ratusan ribu bendera gantikan kehadiran massa
Lapangan National Mall yang biasanya dipadati ribuan massa saat pelantikan presiden dan wakil presiden, kini digantikan dengan bendera saat AS menghadapi masa kritis pandemi COVID-19. Sekitar 200.000 bendera Amerika dan bendera negara bagian berkibar di lapangan ini. Sekitar 400 ribu orang di AS telah kehilangan nyawa mereka akibat wabah corona.
Foto: Carlos Barria/REUTERS
Penjagaan ketat oleh puluhan ribu tentara
Pelantikan Biden dan Haris dijaga ketat sekitar 25.000 tentara. Tindakan pencegahan untuk mengamankan inaugurasi kepresidenan di AS belum pernah seketat ini. Petugas keamanan memagari sebagian besar pusat kota Washington D.C setelah adanya ancaman dari kelompok ekstremis. ae/yf (berbagai sumber)
Foto: John Minchillo/AP Photo/picture alliance
9 foto1 | 9
Ia menggambarkan pemilihan umum pada tanggal 5 November mendatang sebagai "kesempatan yang berharga dan singkat untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertikaian yang memecah belah di masa lalu."
Harris menggambarkan serangkaian hal yang kontras dengan Trump. Ia menuduh Trump tidak memperjuangkan kelas menengah, berencana memberlakukan kenaikan pajak melalui usulan tarif, dan menjadi penyebab gerakan untuk mengakhiri hak konstitusional untuk bisa memilih dalam melakukan aborsi dengan penunjukkan personel Mahkamah Agung AS olehnya.
Harris juga mencatat putusan Mahkamah Agung baru-baru ini tentang kekebalan presiden dan risiko yang akan timbul jika Trump kembali berkuasa. "Bayangkan saja Donald Trump tanpa pagar pembatas," katanya.