Meski sudah memasuki usia 488, tampaknya masih banyak yang masih harus dibenahi oleh Jakarta. Sebagai pintu gerbang ke Indonesia, seyogyanya Jakarta harus berupaya mencerminkan kepribadian Indonesia.
Iklan
Lalu-lintas yang semerawut, kemacetan, polusi udara, begitu Jakarta menyambut mereka yang tiba di ibukota. Setiap tahun, Jakarta menghadapi berbagai masalah. Masalah yang tidak pernah ada solusi dan penanganannya atau bahkan mungkin tanpa upaya penyelesaian yang benar-benar.
Jakarta dicintai dan dibanggakan sebagian warga karena kemegahanya dan dibenci sebagian warga lainnya karena ketidakramahannya. Harapan agar Jakarta bisa “berubah“ bukanlah harapan baru yang dilantangkan warga. Dan harapan ini kembali muncul sebagai ucapan selamat ulang tahun bagi Jakarta.
Berikut beberapa diantaranya yang disuarakn fans DW di FB dan Twitter:
Ega Wibiat Kalo bisa. Ibukota jakarta di pindah aja!
Tono Morello Pindahkan kantor pusat perusahaan skala nasional dan juga kawasan industri skala nasional ke luar pulau jawa , saya yakin Jakarta pasti lancar
Aldy Bross transportasi umum yg d perbanyak seperti T jakarta, monorel dan kereta api beserta fasilitas publik yang baik grin emoticon
Rully SetiadiBerharap manusia-manusianya jauh lebih PINTAR. Mendorong pintu yang tulisannya DORONG, menarik pintu yang tulisannya TARIK. Itu aja lah ga usah muluk-muluk, hal-hal kecil pasti akan berdampak besar untuk sebuah kemajuan
Dian Permana Kota ... Mungkin Akan tumbuh keatas...
10 Kota Termacet di Dunia
Hampir semua penduduk Jakarta pernah terjebak di tengah kemacetan. Fenomena tersebut terbukti menempatkan ibukota Indonesia di urutan teratas dalam daftar kota termacet di dunia versi Castrol. Berikut daftarnya:
Foto: Getty Images/K. Desouki
1. Jakarta, Indonesia
Ibukota Indonesia ini dinobatkan sebagai kota termacet di dunia. Rata-rata setiap tahunnya pengemudi kendaraan di Jakarta mengalami 33,240 start-stop alias kemacetan. Catatan ini tidak mengherankan mengingat pembangunan infrastruktur tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi kendaraan yang saat ini menurut Polda Metro mencapai 21 juta di Jakarta.
Foto: DW
2. Istanbul, Turki
Ibukota Turki kebanjiran 30.000 mobil baru setiap bulan. Menurut data statistik, satu dari lima orang di Istanbul memiliki kendaraan bermotor. Tidak heran kota metropolitan di antara dua benua ini menduduki peringkat kedua dalam daftar kota termacet di dunia. Selama setahun setiap pengemudi di Istanbul harus berhenti sebanyak 32,520 kali karena kemacetan.
Foto: AFP/Getty Images/O. Kose
3. Mexico City, Meksiko
Sebanyak empat juta kendaraan bermotor lalu lalang di kota Mexico City setiap harinya. Tidak heran jika kota ini juga dianggap sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Dalam Castrol Index, pengemudi di Mexico City mengalami 30,840 stop dan start setiap tahun.
Foto: Christoph Kober
4. Surabaya, Indonesia
Surabaya mencatat 4,5 juta kendaraan dengan penambahan sekitar 17.000 kendaraan baru setiap bulannya. Penyebab kemacetan terbesar di ibukota provinsi Jawa Timur ini adalah motor yang jumlahnya mencapai 3,6 juta unit. Jika melihat pertumbuhan jumlah populasi kendaraan yang mencapai 209.000 unit per tahun, dalam lima tahun ke depan situasi lalulintas Surabaya akan memasuki wilayah kritis.
Foto: CC BY-NC 2.0/Ikhlasul Amal
5. St. Petersburg, Rusia
St. Petersburg sejatinya memiliki sistem transportasi publik yang sangat memadai. Sekitar 2,5 juta penumpang tercatat menggunakan layanan kereta bawah tanah, Metro, setiap harinya. Dengan jumlah penduduk yang berkisar lima juta, angka tersebut sebenarnya sudah sangat baik. Tapi tingginya angka lalulintas pegawai yang tinggal di luar kota membuat padat jalan-jalan di St. Petersburg
Foto: picture alliance/Michael Schwan
6. Moskow, Rusia
Kecepatan rata-rata kendaraan di Moskow tercatat maksimal 3 kilometer/jam. Serupa dengan Jakarta, ibukota Rusia ini kewalahan menghadapi ledakan pembelian kendaraan yang melonjak dalam satu dekade terakhir. Kendati memiliki sistem transportasi yang memadai, Moskow tertinggal dalam urusan pembangunan infrastruktur. Menurut pemerintah kota, ruas jalan yang ada cuma mampu menampung 30% kendaraan.
Foto: picture-alliance/dpa
7. Roma, Italia
Sejak bertahun-tahun kota Roma di Italia mencoba mengatasi masalah lalulintas berupa minimnya jumlah transportasi publik dan rasio kendaraan bermotor per kapita yang tertinggi kedua di Italia. Negeri di selatan Eropa itu sendiri tercatat sebagai negara dengan tingkat kepadatan kendaraan tertinggi di dunia. Terdapat nyaris 600 kendaraan bermotor untuk setiap 1000 penduduk Italia.
Foto: Getty Images
8. Bangkok, Thailand
Kebijakan bekas PM Takhsin Shinawatra yang memangkas pajak buat pembeli kendaraan baru turut menambah runyamnya kondisi lalulintas di Bangkok. Sejauh ini kota berpenduduk sekitar 14 juta jiwa itu memiliki hampir delapan juta kendaraan. Castrol Index mengklaim setiap pengemudi di Bangkok menghabiskan 36 persen dari waktu perjalanan terjebak di tengah kemacetan.
Foto: AFP/Getty Images/S. Khan
9. Guadalajara, Meksiko
Menurut Castrol Index, pengemudi di Guadalajara mengalami 24,840 start-stops per tahun. Artinya lebih dari 30% waktu perjalanan dihabiskan di tengah kemacetan. Guadalajara mencatat rasio kepemilikan kendaraan terbesar di Meksiko. Tercatat satu dari empat orang di kota ini memiliki mobil atau motor.
Foto: imago/Xinhua
10. Buenos Aires, Argentina
Dari tiga juta penduduk Buenos Aires, tercatat dua juta kendaraan yang berlalu lalang di jantung kota setiap harinya. Castrol Index mengklaim setiap pengemudi di ibukota Argentina ini mengalami 23,760 start-stops setiap tahunnya.