1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Negara Kaya Harus Kurangi Makan Daging

23 Oktober 2018

Negara kaya harus mendorong masyarakatnya mengurangi konsumsi daging dan membantu petani menjadi lebih ramah lingkungan, tandas organisasi iklim.

Roast Beef Filet
Foto: Colourbox

Sektor peternakan bertanggung jawab atas sekitar 14,5 persen emisi gas rumah kaca global, demikian  ditegaskan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO.

"Jika kita ingin kenaikan suhu bumi tetap di bawah 2 derajat, terutama di bawah 1,5 derajat ... maka kita perlu meredam kelebihan konsumsi produk hewani ini," kata Nusa Urbancic, direktur kampanye Changing Markets Foundation.

Dunia hadapi risiko akan teriknya matahari, curah hujan ekstrem dan  gagal panen, kecuali ada upaya yang belum pernah dilakukansebelumnya, dilakukan untuk mempertahankan suhu Bumi.

Kebanyakan makan daging

Konsumsi daging naik dua kali lipat lebih dari tingkat yang direkomendasikan untuk diet sehat di Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa, ujar laporan oragnisasi kampanye Changing Markets Foundation dan Mighty Earth dalam sebuah laporan yang menyerukan reformasi industri makanan.

Mengurangi produk hewani dari bahan pangan akan menjadi cara  yang "relatif" mudah dan murah" untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tambah laporan itu.

Sebagai contoh, rata-rata orang di Inggris makan tiga kali lebih banyak dari yang direkomendasikan pemerintah, yakni 70 gram daging merah atau daging olahan setiap hari, tulis laporan itu.

Sementara kini banyak orang menjadi vegan dan vegetarian, khususnya kaum muda, banyak pemerintahan terus mensubsidi metode peternakan dengan intensif, dan peternakan sapi perah yang memperburuk perubahan iklim.

Harus ada kebijakan

"Di Eropa dan AS, banyak uang publik dihabiskan untuk subsidi pertanian tetapi sangat sedikit untuk menjaga lingkungan," kata Urbancic kepada Reuters. Seharusnya lebih banyak dukungan untuk pertanian organik.

"Tidak ada" kebijakan pemerintah yang mendorong konsumen untuk mengurangi makan daging dan untuk mempromosikan makanan alternatif karbon rendah, ujarnya. Padahal di sektor energi dan transportasi sudah terjadi reformasi lewat dukungan kebijakan, katanya lebih lanjut.

Satu negara yang mendorong pertanian ramah lingkungan adalah Wales, di mana pemerintah memberikan dukungan keuangan kepada peternakan dalam meningkatkan sistem pengelolaan air, mempertahankan keanekaragaman hayati dan memerangi perubahan iklim.

Tony Davies, seorang petani yang diuntungkan dari skema itu mengurangi jumlah kawanan ternaknya sebanyak dua pertiga - hingga 600 hewan - sejak tahun 2005 dan kini ia menikmati keuntungan, selain itu: "Banyak pohon juga mengalami regenerasi dan membantu menyimpan karbon," pungkasnya.

 

ap/vlz(rtr)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait