1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kampanye Pemilihan Presiden Korea Selatan Dimulai

27 November 2007

Seluruhnya dua belas orang maju sebagai kandidat Presiden. Mantan walikota Seoul, Lee Myung Bak, yang dulunya juga pengusaha tampaknya mendapat dukungan terbesar. Tapi untuk berapa lama?

Calon independen Lee Hoi Chang, yang pernah menjabat perdana menteri Korea Selatan
Calon independen Lee Hoi Chang, yang pernah menjabat perdana menteri Korea SelatanFoto: AP

Pemilihan Presiden Korea Selatan itu akan berlangsung 19 Desember mendatang. Dengan hanya tiga minggu hingga saat itu, semua kandidat yang mencalonkan diri serentak gencar berkampanye mulai hari Selasa (27/11) ini. Selain Lee Myung Bak, mantan walikota Seoul yang menjadi kandidat untuk partai konservatif, Grand National Party, masih ada sebelas calon lain yang maju. Namun saat ini, Lee Myung Bak dianggap sebagai kandidat yang paling populer.

Dalam kampanyenya, ia mengajukan program kerja yang mempromosi bisnis. Hal ini didukung sebagian besar masyarakat Korea Selatan, yang melihat adanya kebutuhan menstimulasi ekonomi negara itu. Terutama di antara orang-orang muda, ada kekhawatiran mengenai masa depan dan tingkat pengangguran yang terus meningkat. Lee Myung Bak juga tidak tanggung-tanggung. Ia menjanjikan perbanyakan lapangan kerja, deregulasi pasar, reformasi sektor perpajakan dan sektor publik.

Disebutkan, semua kebijakan ini bakal mendorong perkembangan ekonomi Korea Selatan sampai 7%, dibandingkan tingkat perkembangan sebelumnya yang hanya mencapai 4%. Demikian ungkap Lee Myung Bak, yang disambut riuh oleh 3000 orang pendukung yang berkumpul dalam cuaca dingin di muka stasiun kereta api Seoul.

Bersaing keras dengan popularitas Lee Myung Bak, seorang calon lain yang juga bernama keluarga, Lee hadir juga dari kubu kanan. Lee Hoi Chang berusia 72 tahun, namun setelah dua kali gagal sebagai calon konservatif, ia hengkang dari partai itu dan kini tampil sebagai calon independen. Saat ini, Lee Hoi Chang yang pernah menjabat perdana menteri Korea Selatan, berada hanya 20 poin di belakang Lee Myung Bak, saingannya. Lee Hoi Chang berusaha mengejar kekurangan poinnya dengan menyorot dugaan manipulasi dana yang dihadapi oleh Lee Myung Bak.

Mantan mitra bekas pengusaha itu, Kim Gyeong-Jun, kini ditahan dan menghadapi penyidikan. Diperkirakan temuan para jaksa akan diumumkan pada pekan depan. Sampai kini Lee Myung Bak menyangkal keterlibatannya dalam kasus penyelewengan dana itu. Namun agaknya banyak juga masyarakat Korea Selatan yang muak pada korupsi di kalangan penggede dan pengusaha. Seorang warga mengatakan bahwa ia berharap, semua kesalahan Lee Myung Bak segera terbongkar. Warga ini mendukung sikap yang dikampanyekan Lee Hoi Chang. Yakni bahwa warga Korea Selatan tak bersedia menganggap seorang pengusaha kaya itu berhasil, apabila uang itu hasil perbuatan curang.

Lee Myung Bak, kandidat partai konservatif saat ini telah megumumkan jumlah harta kekayaannya yang mencapai hampir 35 juta dolar. Saat ini, polling yang dilakukan tiga surat kabar Korea Selatan menunjukan bahwa ia memiliki antara 37 % hingga 39% dukungan suara pemilih. Sampai kapan dukungan itu bertahan, masih harus ditunggu.(ek)