Ada hewan yang dengan sempurna mampu menyamar sehingga sulit membedakannya dengan daun, ranting atau batang pohon. Banyak jenis serangga yang dapat 'menghilang' dengan mengadaptasi bentuk atau warna di sekitar mereka, seperti yang ditunjukkan belalang ranting Phasmatodea, yang dijuluki daun berjalan.
Satu hasil penelitian terbaru mengungkapkan, konsep kamuflase seperti ini jauh lebih tua dari yang sebelumnya diperkirakan. Dulu para peneliti berasumsi bahwa mimikri belalang ranting berkembang bersamaan dengan berkembangnya tanaman berbunga, yaitu yang dimulai sekitar 90 juta tahun lalu.
Satu Sensasi Kecil
Satu tim peneliti yang dipimpin pakar biologi evolusi dari Göttingen, Sven Bradler, lewat fosil belalang ranting, membuktikan bahwa satu jenis serangga ini, yang bernama latin Cretophasmomina melanogramma, sejak 126 juta tahun lalu memiliki kemampuan untuk berkamuflase. Di kalangan peneliti, penemuan yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal ilmiah Plos One menjadi satu sensasi kecil.
Serangga kadang mengganggu, merugikan, bahkan membawa sumber penyakit. Tapi banyak juga yang berguna. Mereka memberi makan manusia, jaga kebersihan bumi dan menghalau bahaya.
Foto: Robert R. JacksonMereka memakan nyamuk dan serangga yang merugikan tanaman. Juga terlibat dalam penyerbukan buah dan sayuran, serta mengurai sampah. Dan beberapa dari mereka tampak tidak 'mengerikan' lagi, jika orang melihat dari dekat. Itulah serangga berguna.
Foto: Iryna NovytskyContoh paling tepat untuk serangga yang berguna adalah lebah. Ia memproduksi madu, dan tanpa kemampuannya untuk menyerbuki bunga, mungkin kita tidak dapat menikmati buah dan sayuran. Tetapi keberadaaan lebah di seluruh dunia tengah terancam. Di beberapa wilayah di Cina lebah bahkan sudah punah. Penyebabnya insektisida dan tungau.
Foto: picture-alliance/dpaKepik (kumbang koksi) terutama memamahbiak serangga yang merugikan tanaman. Mungkin karena itu orang suka dengan kepik. Seekor kepik bisa menyantap sekitar 50 serangga pemakan tanaman dalam sehari. Hingga ia mati, yang disantap ribuan.
Foto: Fotolia/ K.-U. HäßlerKarena memakan serangga yang merugikan tanaman, kepik juga jadi pembantu yang disukai dalam pemberantasan serangga merugikan, yang dilaksanakan secara biologis. Jadi tanpa menggunakan kimia, petani bisa memerangi serangga merugikan. Bahkan larva kepik yang tampak agak menakutkan, sebenarnya turut membantu dalam membasmi serangga perugi.
Foto: cc/by/sa/Martin EberleBagi orang, tawon jenis Ichneumonidae, tidak berbahaya. Tetapi bagi serangga merugikan tertentu, tawon membawa kematian. Tawon ini menembus ngengat, kumbang atau serangga merugikan lain dengat sengatnya. Di tubuh serangga tersebut tawon betina kemudian meletakkan sebutir telur. Dari telur keluar anak tawon yang kemudian melahap serangga korban dari dalam.
Foto: cc/by/sa/PanoxKumbang jenis Carabidae hidup sebagai perampok dan memburu terutama binatang yang juga tidak disukai manusia, misalnya Isopoda, ulat atau siput. Bahkan kumbang yang disebut "potato beetle", yang bisa bergerak sangat cepat dan kuat tidak bisa menahan gigitannya. Jenis kumbang Carabidae bisa ditemukan di seluruh dunia. Banyak dari mereka masuk dalam daftar hewan yang dilindungi.
Foto: cc/by/sa/SoebeIni juga kumbang, walaupun jika dilihat sepintas tampak seperti cacing. Kumbang jenis Staphylinidae ini memiliki penutup sayap yang pendek. Di bawahnya terselubung sayap yang berlipat secara rumit. Di seluruh dunia dikenal sekitar 50.000 jenis. Binatang itu senang penyantap kumbang jenis Scolytinae dan belatung, bahkan juga sisa bangkai dan tumbuhan yang sudah mati.
Foto: cc/by/sa/Hedwig StorchPenampilan tawon raksasa (vespa crabro) menyebabkan orang sedikit takut. Tetapi racunnya tidak seberbahaya tawon biasa. Serangga dewasa sangat suka meminum sari tanaman, tetapi anak-anaknya diberi makan daging segar. Satu kelompok tawon raksasa memerlukan sekitar setengah kilogram daging setiap harinya.
Foto: cc/by/sa/Flugwapsch62... laba-laba yang banyak jumlahnya. Sebenarnya laba-laba dengan delapan kakinya tidak termasuk serangga, tetapi sangat berguna! Karena mereka menangkap dan memangsa dalam jumlah besar, segalanya yang buat kita mengganggu. Nyamuk, ngengat, lalat dan serangga perusak tumbuhan merupakan santapan laba-laba.
Foto: C.M./FotoliaJadi, jangan merasa jijik, jangan diinjak, jangan dipukul atau dibasmi. Anda sebenarnya bisa merasa senang, jika mereka ada!
Foto: Robert R. Jackson 126 juta tahun lalu, selama periode Cretaceous, saat dinosaurus menguasai dunia satwa, pakis, gingko serta tanaman berbiji terbuka mendominasi dunia tanaman. Sementara tanaman berbunga belum banyak bermunculan. Fosil yang diteliti Bradler tidak meniru bentuk daun tanaman berbunga, namun salah satu tanaman sejenis gingko. “Phasmatodea mengadaptasikan bentuk tubuh dengan tanaman yang menjadi pangan mereka – yang mana sekarang adalah tanaman berbunga. Namun saat itu terutama tanaman berbiji terbuka,” dikatakan Sven Bradler.
Konsep yang Sukses
Terutama serangga, mereka berkembang bersama-sama dengan dunia tanaman, mereka berevolusi bersama. Ini bukan hanya untuk melindungi diri dari predator, tapi juga untuk 'mengundang' mangsa masuk perangkap. Konsep ini juga dimiliki belalang sembah.
Untuk menyembunyikan diri dari penglihatan, alam tidak kenal batas, “Juga terdapat ulat yang menyerupai kotoran burung,” dikatakan Bradler. Dan Bradler menganggap, konsep kamuflase seperti mimikri mungkin bisa jauh lebih tua dari yang sekarang telah terbukti.