1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiKanada

Kanada Pungut Tarif 100% untuk Impor Mobil Listrik Cina

27 Agustus 2024

Pemerintah Kanada akan memberlakukan tarif 100% pada impor kendaraan listrik buatan Cina, menyamai pungutan yang diberlakukan oleh AS.

Mobil di pelabuhan Cina di Zantai, menunggu diekspor
Kanada mengatakan perusahaan Cina berupaya mendapatkan keuntungan yang tidak adil dengan membanjiri pasarFoto: AFP

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau pada hari Senin (26/08) mengumumkan kenaikan tarif 100% pada impor kendaraan listrik buatan Cina, menyusul keputusan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) yang memberlakukan bea masuk serupa.

Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas apa yang Kanada sebut sebagai upaya perusahaan-perusahaan Cina untuk menghasilkan kelebihan pasokan global.

PM Kanada: Cina tidak bermain dengan aturan yang sama

"Pemain seperti Cina telah memilih untuk memberi diri mereka keuntungan yang tidak adil dengan membanjiri pasar global,” kata Trudeau dalam rapat kabinet di Halifax, Nova Scotia.

Ottawa juga akan menerapkan tarif 25% untuk baja dan aluminium impor dari Beijing, tambah Trudeau. Pungutan tersebut dilakukan setelah melewati konsultasi publik selama 30 hari mengenai kendaraan listrik Cina dan produk-produk terkait.

"Saya pikir kita semua tahu bahwa Cina tidak bermain dengan aturan yang sama," kata Trudeau.

"Yang terpenting dari hal ini adalah kami melakukannya selaras dan paralel dengan ekonomi lain di seluruh dunia," katanya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Ottawa berupaya memposisikan Kanada sebagai bagian penting dari rantai pasokan mobil listrik global dan mendapat tekanan dari dalam negeri untuk bertindak melawan Cina. Untuk memperkuat pusat manufakturnya, Kanada telah menandatangani kesepakatan senilai miliaran dolar dengan produsen mobil Eropa di semua bagian rantai pasokan.

Cina tidak puas

Tarif bea impor 100% untuk kendaraan Cina yang dikenai Kanada ditanggapi dengan "ketidakpuasan mendalam” dari kedutaan besar Cina di Beijing.

"Langkah ini adalah tipikal proteksionisme perdagangan dan keputusan yang bermotif politik,” kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan di situs web resmi kedutaan.

"Ini akan merusak perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Cina dan Kanada, merugikan kepentingan konsumen dan perusahaan Kanada, (serta) memperlambat proses transisi hijau di Kanada.”

Tanggapan terhadap 'ancaman luar biasa' 

Dalam beberapa bulan terakhir, baik AS maupun UE, keduanya memberlakukan kenaikan tarif impor pada mobil listrik asal Cina, masing-masing sebesar 100% dan 38%.

Pada konferensi pers di Halifax, pantai Atlantik Kanada, Trudeau mengatakan bahwa kelebihan produksi kendaraan listrik buatan Cina dan subsidi negara itu yang cukup besar untuk sektor otomotifnya "mengharuskan kita untuk mengambil tindakan.”

"Kecuali jika kita ingin berlomba ke dasar, kita harus bangkit, dan itu yang kami sedang lakukan,” tegas Trudeau. Pemerintah Kanada menyebut kenaikan tarif ini sebagai tanggapan terhadap "ancaman luar biasa."

Beijing mengancam akan melakukan pembalasan terhadap nilai bea masuk tinggi yang diterapkan oleh Brussels, ancaman yang mungkin akan berdampak terhadap Jerman. 

Jerman, yang merupakan pasar utama bagi Cina, memilih untuk abstain dalam pemungutan suara pada Juli lalu, saat negara-negara anggota Uni Eropa menetapkan pengenaan tarif sementara pada kendaraan buatan Cina.

Produsen mobil Jerman, di mana sepertiga dari penjualan mereka tahun lalu adalah di Cina, sangat khawatir tentang dampak kenaikkan bea impor ini. Berlin sedang mencari konsensus yang akan membuat langkah-langkah pengenaan tarif awal ini dibatalkan. 

kp/ha (AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait