Kanada Setujui Pengembalian Pipa Nord Stream 1 ke Jerman
11 Juli 2022
Kanada akan mengembalikan turbin pipa Nord Stream 1 Rusia yang telah diperbaiki ke Jerman, sebuah langkah untuk mempertahankan pasokan gas Jerman. Namun, Ukraina menentang keputusan itu dan menyebut merusak sanksi Rusia.
Iklan
Kanada mengumumkan akan mengembalikan turbin yang diperbaiki dari pipa Nord Stream 1 ke Jerman, yang merupakan sumber utama pasokan gas dari Rusia ke Jerman.
Pipa Nord Stream 1 menjalani proses pemeliharaan dari 11 hingga 21 Juli 2022. Namun, komitmen negara-negara Sekutu seperti Kanada untuk memberikan sanksi pada Rusia menyandera langkah perbaikan tersebut, termasuk kemungkinan untuk mempertimbangkan penutupan yang lebih lama.
Perbaikan turbin itu dilakukan di tengah sanksi Kanada terhadap Rusia yang diperluas "untuk transportasi darat, pipa, pembuatan logam dan transportasi, komputer, peralatan elektronik dan listrik, serta mesin." Ukraina telah mendesak Kanada untuk tidak mengembalikan bagian dari turbin yang diperbaiki, dengan mengatakan langkah itu akan melemahkan sanksi terhadap Rusia.
Saat ini bagian-bagian dari pipa itu sedang diperbaiki di Kanada yang dikirim dari raksasa industri Jerman, Siemens. Perusahaan milik Rusia, Gazprom, menyebut tidak adanya peralatan pada bulan lalu merupakan alasan mereka memangkas kapasitas di sepanjang pipa Nord Stream 1 ke Eropa menjadi 40%.
Namun, pada Sabtu (09/07) Menteri Sumber Daya Alam Kanada Jonathan Wilkinson menyebut perbaikan pipa ini sebagai langkah untuk "mendukung kemampuan Eropa mengakses energi yang andal dan terjangkau karena mereka terus beralih dari minyak dan gas Rusia."
Kanselir Jerman Olaf Scholz merasa lega bahwa Kanada membuka jalan pengiriman turbin Siemens untuk pipa gas Nord Stream 1. "Kami menyambut baik keputusan teman dan sekutu Kanada kami," ungkap Scholz.
Iklan
Ukraina tuding 'membungkuk pada pemerasan Rusia'
Ukraina telah mendesak Kanada untuk tidak mengembalikan turbin yang diperbaiki. Alexandra Chyczij, Presiden Nasional Kongres Kanada Ukraina mengatakan akan "menetapkan preseden berbahaya yang akan mengarah pada melemahnya rezim sanksi yang dikenakan pada Rusia."
Sergiy Makogon, CEO sistem transmisi gas Ukraina OGTSU, menekankan turbin harus dikembalikan ke Ukraina daripada Jerman.
Ukraina berpendapat bahwa Jerman dapat mengandalkan pipa Ukraina untuk mengangkut gas dalam jumlah yang cukup.
Makogan menggambarkan dalam sebuah postingan Facebook bahwa situasi suplai energi ke Berlin sebagai "pemerasan Kremlin." Parlemen Rusia mengatakan kembalinya turbin akan mengarah pada peningkatan pasokan gas ke Eropa.
Siemens telah mengusulkan pengiriman turbin kembali ke Jerman terlebih dahulu, bukan ke Rusia, sebagai solusi untuk dilema hukum Kanada. Berlin kemudian akan mengirimkannya ke Gazprom yang dikendalikan Moskow, berdasarkan laporan Reuters yang mengutip sumber pemerintah.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat proyek pipa Nord Stream 2 dihentikan, padahal proyek itu telah selesai, segera setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari. Namun, pipa proyek Nord Stream 1 yang diresmikan pada tahun 2011, tetap beroperasi sejauh ini dengan pengiriman gas alam yang belum terpengaruh oleh sanksi Eropa.
Isu mengenai keamanan energi dan pasokan listrik menjadi kekhawatiran publik di Jerman jelang musim dingin. Hal ini tidak lepas dari kemungkinan Rusia mempertahankan pasokan gasnya untuk Jerman dikurangi.
Peter Adrian, Presiden Asosiasi Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK), memperingatkan bahwa krisis dapat berdampak tidak hanya pada warga yang membutuhkan pemanas rumah, tetapi juga pada perusahaan dan ekonomi Jerman pada umumnya.
Adrian mengatakan kepada kantor berita dpa bahwa ini dapat memicu resesi serius, memprediksi penurunan output ekonomi hingga 10%. "Waktu terus berjalan dan sebagai bisnis, kita harus memikirkan skenario terburuk," paparnya. Ia juga memperingatkan "bencana" jika Rusia gagal menghidupkan kembali pasokan gas setelah berakhirnya pemeliharaan pipa pada 21 Juli.
Pemerintah Jerman bekerja keras untuk membangun terminal terapung alternatif untuk menerima gas alam cair. Namun, rencana seperti itu tidak mungkin terwujud pada musim dingin 2022.