1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kanada Tuntut Pertambahan Pasukan NATO di Selatan Afghanistan

30 Januari 2008

2.500 tentara Kanada ditugaskan di selatan Afghanistan. PM Stephen Harper mengancam akan menarik pasukannya, bila negara-negara NATO lainnya tidak menambah jumlah tentara mereka.

Patroli tentara Afghanistan dan Kanada di KandaharFoto: AP

Bulan Februari 2009 mandat bagi pasukan Kanada di Afghanistan berakhir. Dan berdasarkan anjuran dari Komisi-Manley, yang melakukan pengkajian atas penugasan itu, Perdana Menteri Stephen Harper menegaskan, perpanjangan masa tugas itu bukan hal yang berjalan otomatis. Dikatakannya: "Pemerintah Kanada menerima rekomendasi untuk memperpanjang missi di Afghanistan. Tetapi saya tegaskan, perpanjangan itu hanya kalau kondisinya memenuhi syarat.“

Secara konkrit Kanada menuntut dukungan lebih banyak dari mitra-mitra Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO dan lebih banyak perlengkapan seperti helikopter dan pesawat tak berawak bagi pasukannya. Kanada menginginkan dukungan pasukan tempur yang terdiri dari seribu orang untuk memperkuat 2.500 tentaranya di wilayah krisis Kandahar.

Hanya kalau negara-negara NATO lainnya mengirim pasukan ke Afghanistan Selatan yang lebih berbahaya, maka Kanada bersedia melanjutkan missinya. Tetapi untuk berapa lama, tidak dikemukakan oleh PM Harper.

"Komisi pemeriksa menegaskan, tidak bisa dipastikan kapan missi NATO akan berakhir, dan Afghanistan dapat menangani masalah keamanannya sendiri. Itu memang benar. Walaupun demikian, peran serta Kanada hendaknya dikaji kembali tiap dua atau tiga tahun.“

Sejak tahun 2002 sebanyak 78 tentara dan seorang diplomat Kanada tewas di Afghanistan. Warga Kanada tidak dapat menerimanya begitu saja. Lebih dari separuh warga negara itu menentang perpanjangan missi di Afghanistan. Dan pihak oposisi sudah mengancam akan menjatuhkan pemerintahan minoritas PM Stephen Harper, bila ia tidak mengakhiri penugasan militer yang tidak populer itu.

Menurut Harper, missi yang sulit itu bukan hanya menyangkut Kanada. Lebih lanjut dikatakannya: "Kanada telah melakukan apa yang dijanjikannya, bahkan lebih dari itu. Sekarang kita memerlukan bantuan. Bila NATO tidak dapat, maka saya pikir NATO mempertaruhkan citra dan masa depannya.”

Laporan dari Komisi Manley, yang mengkaji penugasan militer Kanada di Afghanistan, merupakan peringatan. Stephen Harper berjanji akan secepatnya mengajukan tuntutan pada mitra-mitra NATO lainnya.

"Sebelum pertemuan para kepala pemerintahan negara-negara NATO bulan April di Bukarest, saya akan melakukan segala upaya diplomatik guna memenuhi apa yang direkomendasikan.“

Bulan Februari 2009 mandat bagi pasukan Kanada di Afghanistan berakhir. Apakah itu akan diperpanjang, tergantung dari kesediaan negara-negara NATO lainnya membantu Kanada di wilayah selatan Afghanistan. Kalau tidak, masalah yang akan dihadapi NATO setahun lagi mungkin akan jauh lebih besar.(dg)