Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat
5 Februari 2004Iklan
Kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat John Kerry membukukan kemenangannya dibeberapa negara bagian. Ia untuk sementara menyisihkan kandidat lain dari partainya. Antara lain John Edward dan Wesley Clark. Keberhasilan yang dicapainya semakin memperkuat peluang John Kerry sebagai penantang utama Presiden George W Bush yang dijagokan Partai Republik dalam pemilihan bulan November mendatang. Keberhasilan sementara yang dicapai John Kerry sebagai kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat disoroti harian-harian Internasional. Harian Rusia NOWYJE ISWESTIYA menurunkan tajuknya berjudul" pencalonan John Kerry tidak diragukan lagi". Selanjutnya kami kutip:
Sekarang John Kerry calon dari Partai Demokrat lebih disenangi ketimbang Presiden yang sekarang, George Bush. John Kerry adalah seorang kandidat yang berbahaya. Ia akan mampu menggusur Presiden Bush dari Gedung Putih. Dengan demikian pencalonan Kerry, tidak diragukan lagi. Bush dan tim kampanyenya harus mempunyai konsep untuk merusak citra baiknya dan mencari kesalahan yang dibuatnya. Bila tidak, Presiden Bush sudah harus meninggalkan jabatannya, menjelang diselenggarakannya pemilihan. Bagi seorang kandidat seperti John Kerry yang telah berkecimpung dibidang politik selama 30 tahun, bagaimanapun harus ditemukan kesalahan yang dilakukannya.
John Kelly tidak dapat lagi melakukan kesalahan. Demikian ditulis harian Austria DIE PRESSE yang terbit di Wina. Kami kutip: SPR: Pertarungan memenangkan calon kandidat Presiden di Amerika Serikat selamanya merupakan ibarat sebuah permainan monopoli politik. Dituntut usaha dan strategi yang cerdik. Howard Dean menyampaikan akan mengkonsentrasikan strateginya dinegara bagian yang besar, seperti Kalifornia, New York atau Ohio, pada tanggal 2 Maret mendatang. Ia mungkin berhasil, atau sebaliknya. Dan itu juga berlaku bagi John Kerry, dimana laju kemenangannya dapat terhenti. Psikologi politik berlaku bagi semua dengan takaran yang sama. Kerry jangan sampai melakukan kesalahan sekecil apapun. Meskipun demikian ,Kerry seorang senator yang tidak dikenal, mempunyai peluang untuk membuat pertarungan menuju gedung Putih menegangkan.
Sementara itu harian Inggris THE INDEPENDEN yang terbit di London menulis:
Senator John Kerry mempunyai keuntungan besar, karena lebih awal mengenal saingannya, yang merupakan titik penentu dalam pemilihan calon kandidat Presiden dari Partai Demokrat. Itu terutama tidak hanya menyangkut perang Irak, atau mengenai kondisi ekonomi, dimana kedua tema merupakan bahan kampanye. Yang lebih menentukan adalah pertanyaan, siapa kandidat calon Presiden yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan George Bush. Pengalaman Kerry, bahasa dan pesannya yang jelas, juga penampilannya, semuanya mencerminkan apa yang diperlukan Gedung Putih. Dalam situasi yang masih dini, saat ini, paling tidak terlihat dugaan bagi kemampuannya untuk memenangkan pemilihan.
Harian Italia LA REPUBLICA yang terbit di Roma secara khusus menyoroti sikap optimis yang ditampilkan kubu Partai Demokrat dalam pemilihan pendahuluan calon kandidat Presiden dari partainya. Kami kutip:
Dalam jalan panjang menuju pemilihan Presiden di Amerika Serikat, tergambar pasang surut para kandidat calon Presiden dan harapan yang digantungkannya. Sekarang terlihat, Bush merosot, dan kedua penentangnya dari Partai Demokrat , Senator John Kerry dan John Edward berada diatas angin. Hembusan sikap optimisme semakin kencang dikubu partai Demokrat. Bush terjebak kedalam situasi yang problematis. Sejak bulan September tahun 2001, ia tidak mampu menjadi pelindung tanah airnya yang terancam. Tapi dalam sejarah kampanye pemilihan di Amerika Serikat, bila masih jauh menjelang mencapai tujuan, situasinya ibarat lautan yang sulit diduga. Pada saat ini, perjalanan dilautan kampanye , angin bertiup mendorong kapal oposisi.
Untuk mengakhiri acara SARI PERS INTERNASIONAL, dengan mengetengahkan tema kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat John Kerry , kami kutip komentar harian Jerman MÄRKISCHE ODERZEITUNG. Kami baca:
Senator John Kerry dan Edward mengkristal menjadi duet calon kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Dalam hasil jajak pendapat, untuk pertama kalinya, posisi Bush berada dibelakang mereka. Dukungan terhadap kepemimpinan Bush dalam waktu sebulan, merosot dari 60 menjadi 49 persen. Perkembangan yang terjadi menjelang pemilihan Presiden awal November akan dapat semakin memerosotkan citra Bush secara dramatis. Bush dapat menjadi sasaran. Dan mungkin akan mengalami nasib seperti Ayahnya , dimana setelah memenangkan perang Teluk tahun 1991, ia tidak terpilih kembali.
Sekarang John Kerry calon dari Partai Demokrat lebih disenangi ketimbang Presiden yang sekarang, George Bush. John Kerry adalah seorang kandidat yang berbahaya. Ia akan mampu menggusur Presiden Bush dari Gedung Putih. Dengan demikian pencalonan Kerry, tidak diragukan lagi. Bush dan tim kampanyenya harus mempunyai konsep untuk merusak citra baiknya dan mencari kesalahan yang dibuatnya. Bila tidak, Presiden Bush sudah harus meninggalkan jabatannya, menjelang diselenggarakannya pemilihan. Bagi seorang kandidat seperti John Kerry yang telah berkecimpung dibidang politik selama 30 tahun, bagaimanapun harus ditemukan kesalahan yang dilakukannya.
John Kelly tidak dapat lagi melakukan kesalahan. Demikian ditulis harian Austria DIE PRESSE yang terbit di Wina. Kami kutip: SPR: Pertarungan memenangkan calon kandidat Presiden di Amerika Serikat selamanya merupakan ibarat sebuah permainan monopoli politik. Dituntut usaha dan strategi yang cerdik. Howard Dean menyampaikan akan mengkonsentrasikan strateginya dinegara bagian yang besar, seperti Kalifornia, New York atau Ohio, pada tanggal 2 Maret mendatang. Ia mungkin berhasil, atau sebaliknya. Dan itu juga berlaku bagi John Kerry, dimana laju kemenangannya dapat terhenti. Psikologi politik berlaku bagi semua dengan takaran yang sama. Kerry jangan sampai melakukan kesalahan sekecil apapun. Meskipun demikian ,Kerry seorang senator yang tidak dikenal, mempunyai peluang untuk membuat pertarungan menuju gedung Putih menegangkan.
Sementara itu harian Inggris THE INDEPENDEN yang terbit di London menulis:
Senator John Kerry mempunyai keuntungan besar, karena lebih awal mengenal saingannya, yang merupakan titik penentu dalam pemilihan calon kandidat Presiden dari Partai Demokrat. Itu terutama tidak hanya menyangkut perang Irak, atau mengenai kondisi ekonomi, dimana kedua tema merupakan bahan kampanye. Yang lebih menentukan adalah pertanyaan, siapa kandidat calon Presiden yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan George Bush. Pengalaman Kerry, bahasa dan pesannya yang jelas, juga penampilannya, semuanya mencerminkan apa yang diperlukan Gedung Putih. Dalam situasi yang masih dini, saat ini, paling tidak terlihat dugaan bagi kemampuannya untuk memenangkan pemilihan.
Harian Italia LA REPUBLICA yang terbit di Roma secara khusus menyoroti sikap optimis yang ditampilkan kubu Partai Demokrat dalam pemilihan pendahuluan calon kandidat Presiden dari partainya. Kami kutip:
Dalam jalan panjang menuju pemilihan Presiden di Amerika Serikat, tergambar pasang surut para kandidat calon Presiden dan harapan yang digantungkannya. Sekarang terlihat, Bush merosot, dan kedua penentangnya dari Partai Demokrat , Senator John Kerry dan John Edward berada diatas angin. Hembusan sikap optimisme semakin kencang dikubu partai Demokrat. Bush terjebak kedalam situasi yang problematis. Sejak bulan September tahun 2001, ia tidak mampu menjadi pelindung tanah airnya yang terancam. Tapi dalam sejarah kampanye pemilihan di Amerika Serikat, bila masih jauh menjelang mencapai tujuan, situasinya ibarat lautan yang sulit diduga. Pada saat ini, perjalanan dilautan kampanye , angin bertiup mendorong kapal oposisi.
Untuk mengakhiri acara SARI PERS INTERNASIONAL, dengan mengetengahkan tema kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat John Kerry , kami kutip komentar harian Jerman MÄRKISCHE ODERZEITUNG. Kami baca:
Senator John Kerry dan Edward mengkristal menjadi duet calon kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Dalam hasil jajak pendapat, untuk pertama kalinya, posisi Bush berada dibelakang mereka. Dukungan terhadap kepemimpinan Bush dalam waktu sebulan, merosot dari 60 menjadi 49 persen. Perkembangan yang terjadi menjelang pemilihan Presiden awal November akan dapat semakin memerosotkan citra Bush secara dramatis. Bush dapat menjadi sasaran. Dan mungkin akan mengalami nasib seperti Ayahnya , dimana setelah memenangkan perang Teluk tahun 1991, ia tidak terpilih kembali.
Iklan