Sebuah studi di Amerika Serikat memastikan dampak gaya hidup pada risiko penyakit kanker. Konsumsi nikotin dan kegemukan adalah faktor terbesar. Namun begitu takdir tetap memegang kendali.
Iklan
"Kanker bukan takdir," kata Indrayani Ghangrekar, pakar kesehatan pada organisasi penelitian kanker, Cancer Research di Inggris. Memang nyaris semua kasus kanker disebabkan oleh perubahan pada gen manusia. Tapi seberapa cepat kerusakan gen bisa merebak, bergantung pada prilaku manusia. "Contohnya adalah mengurangi risiko dengan tidak merokok," kata Ghangrekar.
Fenomena itu dikuatkan oleh temuan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Januari silam. Antara 2005 hingga 2009 kasus penyakit kanker paru-paru pada pria turun dari 87 menjadi 78 per 100.000 penduduk dan pada perempuan dari 57 menjadi 54 per 100.000 penduduk. Faktor terbesar yang menyebabkan penurunan menurut studi tersebut adalah berkurangnya jumlah penduduk AS yang merokok.
Hal serupa bisa diamati di Jerman dan beberapa negara lain di Eropa. Cuma saja fenomena itu berlaku buat laki-laki. Sebaliknya pada perempuan kasus penyakit kanker justru berlipatganda. Diduga, hal itu disebabkan oleh meningkatnya jumlah perempuan yang merokok.
Separuh Kasus Kanker bisa Dicegah
Gaya hidup berpengaruh besar pada pertumbuhan sel kanker. Lebih dari yang diduga selama ini. Begitulah temuan peneliti kanker, Max Parkin dari Queen Mary University di London yang menjalankan studi bersama Cancer Research UK.
Menurut temuan Parkin, di negara-negara industri maju seperti Inggris, 42,7% kasus kanker yang terekam pada 2010 bisa dicegah - kebanyakan dengan mengurangi konsumsi rokok dan alkohol, lebih banyak berolahraga, mengurangi berat badan dan makanan yang lebih sehat.
Dibanding penduduk di Afrika atau Asia Tenggara, penduduk Eropa dan AS sepuluh kali lipat lebih banyak menderita penyakit kanker payudara, rahim, usus besar atau kanker pankreas, menurut Pusat Penelitian Kanker Jerman, DFKZ.
Sebaliknya penduduk di negara-negara berkembang lebih sering terserang kanker hati. Penyebab terbesarnya adalah penyakit infeksi seperti Hepatitis. Virus yang menyerang hati bisa sedemikian merusak struktur sel sehingga menyebabkan tumbuhnya sel kanker.
Hal serupa bisa diamati pada kanker kulit. Australia, Afrika Selatan, Eropa dan Amerika Utara adalah kawasan yang memiliki pasien kanker kulit paling banyak. "Wilayah itu didiami oleh penduduk berkulit putih yang tidak bisa menerima pancaran sinar matahari intensif," kata Jessica Hassel, dokter kepala di Pusat Penyakit Tumor di Heidelberg, Jerman.
Ketika Tentara AS Terlalu Gendut Untuk Berperang
Militer Amerika Serikat sedang dirundung masalah kegemukan. Tidak cuma kekurangan calon tentara, setiap tahun Pentagon juga harus memecat ribuan serdadu berbadan gemuk yang tidak lagi mampu mengemban tugas di lapangan.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Singer
Lemak Menghambat
Sejak lama Amerika Serikat dibekap masalah tingginya angka penduduk yang menderita penyakit kegemukan. Diperkirakan sepertiga penduduk AS, sekitar 78,6 juta, tercatat mengalami obesitas. Kini masalah itu turut menghinggapi militer AS yang kini serius memerangi kegemukan di antara pasukannya.
Foto: Colourbox
Obesitas Berlipatganda
Antara 1998 hingga 2010 jumlah personil aktif militer AS yang menderita kegemukan bertambah tiga kali lipat. Diperkirakan sekitar 5,6% jumlah serdadu pernah didiagnosa mengalami obesitas. Jumlahnya mencapai 86.000 tentara.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Singer
Dipecat Karena Tidak Bugar
Setiap tahun Pentagon terpaksa memecat ribuan serdadu karena dinilai kegemukan dan tidak cukup bugar untuk mengemban tugas di lapangan. Tahun 2012 silam jumlahnya hampir mencapai 2000 orang. Rekor pemecatan akibat obesitas di militer AS terjadi tahun 1991 dengan angka 3000 orang.
Foto: Shah Marai/AFP/GettyImages
Petaka di Usia Muda
Militer tidak cuma kewalahan memerangi obesitas di antara serdadu, tetapi juga kesulitan mencari calon tentara yang cakap. Permasalahan terbesar terletak pada tingginya tingkat obesitas di kalangan remaja AS. Data tahun 2012 menyebut sekitar 21% remaja AS di rentang usia 12 hingga 19 tahun mengalami kegemukan. Tren serupa bisa disimak pada kelompok usia 6-12 tahun.
Masa Depan Terancam
Dalam sebuah laporan yang dilansir mingguan Economist, militer AS gagal memenuhi target perekrutan serdadu muda untuk ketiga matra, yakni darat, laut dan udara. Pada tahun fiskal yang telah lewat, Pentagon berniat merekrut 177.000 tentara baru yang berasal dari penduduk di rentang usia 17 hingga 21 tahun yang jumlahnya mencapai 21 juta orang. Jumlah yang berhasil direkrut tidak sampai setengahnya
Foto: Reuters/M. J. Martinez
Gagal Sejak Awal
Data teranyar menyebut dari 195.000 penduduk yang mendaftar untuk karir di militer, cuma 75.000 yang dinilai memenuhi kualifikasi. Sebagian gagal karena masalah catatan kriminal atau memiliki tato di tubuhnya, tapi sekitar 10% gagal masuk karena menderita kegemukan. Jumlahnya diyakini akan terus bertambah.
Foto: Reuters
Menyusut Karena Gemuk
Akibat masalah obesitas, jumlah serdadu AS diperkirakan akan berkurang drastis dari 570.000 personil menjadi 490.000 tahun 2017. Tren ini diyakini akan terus berlanjut selama masalah obesitas masih mendekap kaum remaja Amerika.
Foto: Lucas Jackson/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
6 Minuman Yang Bisa Mengecilkan Perut Buncit
Anda bermasalah dengan perut yang gendut? Ternyata ada banyak jenis minuman yang bisa membantu untuk mengecilkan perut secara cepat.
Foto: Colourbox/Artem Furman
Air Putih Beraroma
Minum air putih penting jika anda ingin mengurangi berat badan. Air membantu tubuh memiliki keseimbangan cairan yang diperlukan dan membuat Anda merasa kenyang. Masalahnya, hanya air putih cepat membuat Anda bosan. Tidak ada salahnya mencoba air putih beraroma. Agar lebih sehat, Anda bisa misalnya memasukkan sepotong jeruk nipis ke dalam gelas air putih Anda.
Foto: imago/Chromorange
Smoothie Semangka
Buah semangka tidak hanya memiliki kandungan air yang sangat tinggi, tetapi juga penuh dengan gizi. Seperti lykopen yang bisa memerangi kanker dan asam amino arginin. Menurut studi Journal of Nutrition, arginin bisa mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan massa otot.
Foto: Fotolia/soup studio
Es Teh Mint
Minuman menyegarkan ini sangat efektif dalam mengurangi lemak perut. Es teh mint bahkan dikatakan mampu mempercepat proses pencernaan, setelah makan makanan berlemak seperti burger dan steak. Sehingga perut tidak sempat menjadi kembung.
Foto: Fotolia/Heike Rau
Frappe Nanas
Cara membuat frappe: campur satu sendok makan minyak biji rami dengan nanas. Biji rami mengandung asam lemak tak jenuh yang bisa meluruhkan lemak perut. Sementara nanas mengandung bromelain, enzim yang membantu memecah protein, sehingga mempermudah proses pencernaan dan mencegah kembung.
Foto: Fotolia/Digitalpress
Teh Hijau
Selain mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung, teh hijau mengandung katekin - antioksidan yang membantu mengurangi lemak perut. Bahkan jika Anda minum teh hijau sebelum berolahraga, senyawanya bisa meningkatkan proses pembakaran lemak.
Foto: Fotolia/gaai
Shake Dark Chocolate
Cokelat tidak selalu membuat gemuk. Dark chocolate bisa membantu Anda menjadi lebih langsing. Minuman shake cokelat ini bisa mengurangi rasa lapar dan meredam keinginan untuk mengemil.
Foto: Fotolia
6 foto1 | 6
12 Penyebab Kanker
Kanker adalah tantangan terbesar umat manusia. Sejauh ini ilmu pengetahuan baru bisa menguak sebab, dan ancaman terbesar bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat.
Foto: Getty Images
Nasib dalam genggaman
Vonis kanker adalah kabar buruk yang sering datang secara mengejutkan. Padahal nyaris separuh dari semua kasus penyakit kanker bisa dicegah. Kebiasaan merokok misalnya bertanggungjawab atas seperlima penyakit tumor. Rokok adalah salah satu faktor terbesar timbulnya penyakit kanker - kendati bukan satu-satunya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lemak bisa membunuh
Penyebab kedua penyakit kanker: Kegemukan. Melonjaknya hormon insulin yang mengimbangi pertumbuhan berat badan memperbesar risiko untuk nyaris semua jenis kanker, terutama kanker ginjal, kantung empedu dan esofagus. Perempuan yang menderita kegemukan cendrung memproduksi hormon seks di jaringan lemak, sehingga mudah terserang kanker rahim dan payudara.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergeraklah!
Orang yang jarang berolahraga lebih mudah terkena penyakit kanker. Penelitian jangka panjang menunjukkan, olahraga mencegah pembentukan sel tumor. Karena aktivitas tubuh menurunkan kadar hormon insulin dan mencegah penimbunan lemak. Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki atau mengayuh sepeda selama beberapa menit sehari sudah bisa membuat perbedaan.
Foto: Fotolia/runzelkorn
Bersulang untuk Kanker!
Alkohol memperbesar risiko kanker, terutama pada bagian mulut, tenggorokan dan esofagus. Yang paling berbahaya adalah kombinasi alkohol dan nikotin karena memperbesar risiko kanker sebanyak seratus kali lipat. Segelas anggur sehari tergolong menyehatkan karena membantu sistem peredaran darah. Lebih dari itu bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa
Produk Hewani Berbahaya
Daging merah bisa menyebabkan kanker usus besar. Sejauh ini penyebabnya memang belum diketahui, tapi penelitian jangka panjang mengungkap hubungan antara keduanya. Ancaman terbesar berasal dari daging sapi atau daging babi. Keduanya nyaris menggandakan risiko kanker. Sebaliknya daging ikan mencegah timbulnya kanker.
Foto: Fotolia
Ancaman dari Arang?
Ketika membakar daging dengan arang terbentuk zat-zat yang diduga menimbulkan kanker, seperti poli-aromatik hidrokarbon. Melalui pengujian pada hewan diketahui, zat tersebut mempercepat pertumbuhan tumor. Tapi penelitian jangka panjang pada manusia belum bisa membuktikan temuan itu. Bisa jadi konsumsi daging, bukan cara memasaknya, yang menjadi penyebab kanker.
Foto: picture alliance/ZB
Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan yang mengandung sayur dan buah-buahan berserat tinggi mencegah kanker. Kendati begitu, peneliti mengungkap, makanan sehat tidak berpengaruh banyak terhadap pembentukan sel kanker, melainkan cuma menurunkan risikonya sebanyak sepuluh persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahaya dari langit
Radiasi ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari bisa mengubah sel. Hasilnya adalah kanker kulit. Krim matahari memang melindungi kulit dari kebakaran, tapi ketika kulit menggelap akibat matahari, sang empunya sudah terlalu banyak menerima radiasi ultra violet.
Foto: dapd
Kanker akibat Teknologi Pengobatan Modern
Radiasi sinar Röntgen merusak gen manusia. Namun begitu paparan yang disebabkan oleh penyinaran pada pasien biasanya tergolong rendah. Begitu pula halnya dengan Pencitraan resonansi magnetik alias MRI. Sebaliknya tomografi komputer sepatutnya dilakukan cuma ketika benar-benar diperlukan.
Foto: picture alliance/Klaus Rose
Kanker melalui Infeksi
Virus papiloma manusia bisa menimbulkan kanker rahim. Sementara virus Hepatitis B dan C dalam banyak kasus merusak sel Hepatosit. Bakteri Helicobacter pylori (gambar) menetap di dalam lambung dan mempercepat pertumbuhan sel kanker. Mencegah infeksi virus-virus tersebut bisa dilakukan dengan imunisasi. Sedangkan bakteri Helicobacter pylori dapat dicegah dengan antibiotika.
Foto: picture-alliance/dpa
Lebih Baik Ketimbang Anggapan Umum
Pil anti kehamilan memang sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi saat yang bersamaan obat itu menurunkan risiko kanker ovarium secara drastis. Secara keseluruhan, pil anti kehamilan lebih banyak melindungi manusia, ketimbang mengancam - setidaknya dalam kasus penyakit kanker.
Foto: Fotolia/Kristina Rütten
Takdir Berbicara
Bahkan dengan gaya hidup yang sehat, seseorang tidak bisa 100% yakin bisa bebas dari ancaman kanker. Separuh kasus kanker bersumber pada kelainan gen - atau lebih sederhana lagi, usia. Terutama tumor otak sering timbul tanpa adanya penyebab dari luar.
Foto: Fotolia/majcot
12 foto1 | 12
Statistik Kehidupan
Merokok, konsumsi alkohol, berjemur dan kegemukan seperti memainkan dadu yang sudah dimanipulasi. Jika seseorang mengubah dadu dengan menggambar angka satu pada tiga bidang, maka kemungkinan munculnya angka tersebut akan berlipatganda. Demikian pula dengan probabilitas munculnya angka pada tiga bidang lainnya - cuma saja dengan peluang yang lebih kecil.
"Pada akhirnya hidup manusia banyak ditentukan oleh probabilitas dan statistik, " kata peneliti kanker, Elio Riboli dari Imperial College London. "Kenapa kita menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil? Karena statistik menyebutkan, sabuk bisa memperbesar peluang keselamatan dalam kasus kecelakaan."
Jika saja setiap risiko penyakit kanker bisa dikurangi dengan menjalankan gaya hidup sehat, maka jumlah pasien akan berkurang, kata Riboli. "Tapi pada akhirnya kita semua akan tutup usia, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa, cuma memperlambat kematian."
Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker
Sederet produk yang hampir pasti bisa ditemukan di dapur rumah ternyata mengandung zat yang dapat memicu penyakit kanker. Inilah daftar beberapa bahan makanan itu.
Foto: Fotolia
Daging Merah
Dalam jumlah normal, daging merah tidak membahayakan kesehatan tubuh. Tapi jika berlebihan, konsumsinya bisa menggandakan risiko terkena kanker usus atau prostat. Menurut penelitian University of California, daging merah mengandung molekul gula Neu5Gc, sejenis asam silikat yang bisa memicu kanker.
Foto: Fotolia/hjschneider
Minuman Bersoda
Coca Cola, Pepsi dkk. tidak cuma mengandung gula dalam jumlah besar, tapi juga zat pewarna buatan. Versi diet minuman bersoda ditengarai lebih berbahaya, karena menggunakan pemanis buatan dan banyak mengandung Sodium. Menurut penelitian Food and Drug Administration di Amerika Serikat, otak manusia bisa mengembangkan ketergantungan kimiawi terhadap minuman bersoda yang memicu konsumsi berlebihan.
Foto: Fotolia/B. Hofacker
Tepung Putih
Tepung menjadi berwarna putih setelah melalui proses pemutihan dengan gas klorin. Dalam bentuk cair, senyawa ini juga sering digunakan buat memutihkan pakaian. Proses pemutihan terhadap tepung melenyapkan nyaris semua nutrisi yang ada.
Foto: Fotolia/BK
Cemilan Bergaram
Selain karena kandungan garam yang tinggi, keripik kentang atau sejenisnya patut dihindari lantaran mengandung zat pemicu kanker. Demi menjaga kerenyahan keripik, produsen menggunakan Acrylamide yang juga terdapat dalam rokok. International Agency for Research on Cancer menyebut Acrylamide sebagai Karsinogen alias zat pemicu kanker.
Foto: picture-alliance/Romain Fellens
Minyak Nabati
Dalam pembuatannya, minyak nabati yang kebanyakan didapat dari bunga matahari berulangkali mengalami proses pewarnaan agar terlihat menggiurkan. Minyak ini mengandung asam lemak Omega 6 yang sebenarnya sehat, tapi bisa menggandakan risiko terkena kanker payudara atau prostata jika dikonsumsi berlebihan. Temuan tersebut dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation.
Foto: Printemps / Fotolia
Daging Olahan
Kendati terasa nikmat, daging olahan seperti sosis dan daging kornet memiliki kandungan garam dan bahan pengawet yang sangat tinggi. Adalah Carcinogenic Precursor atau Sodium Nitrit yang terkandung dalam daging olahan yang meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Foto: eyewave - Fotolia.com
Buah-buahan Non Organik
Buah-buahan jenis ini tergolong berbahaya lantaran telah terpapar zat pestisida dan pupuk nitrogen. Kendati kandungan residu kimia yang dimiliki setiap buah berada di bawah batas yang ditetapkan WHO, konsumsi secara berkala dalam kurun waktu lama akan berujung pada "penumpukan" zat-zat berbahaya di dalam tubuh, tulis tim peneliti dari Newcastle University.
Foto: Fotolia
7 foto1 | 7
7 Cara Mencegah Kanker
Nasib buruk, keturunan atau faktor lingkungan? Beberapa faktor resiko penyakit kanker mungkin di luar kendali manusia. Tetapi ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kanker.
Foto: Colourbox
Berhenti Merokok
Konsumsi tembakau adalah penyebab penyakit kanker terbesar yang bisa dihindarkan. 22 persen kematian karena kanker per tahunnya disebabkan oleh tembakau. Selain merokok, mengunyah tembakau atau menghirupnya bisa menyebabkan kanker. Bahkan perokok pasif dewasa juga terbukti bisa terkena kanker paru-paru.
Foto: Fotolia/nikkytok
Hati-hati Saat Berjemur Sinar Matahari
Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling tinggi prevalensinya. Cara mencegahnya? Jangan berjemur di bawah matahari saat intensitas ultra violet sedang tinggi, yakni antara pukul 10 pagi hingga jam 4 sore. Lindungi bagian tubuh yang terkena matahari dengan topi, pakaian, kacamata hitam dan gunakan krim pelindung.
Foto: dapd
Deteksi Dini Kanker
Beberapa jenis kanker bisa dideteksi sebelum gejalanya terasa. Karena itu rajinlah memeriksa diri sendiri, misalnya untuk kulit dan payudara. Deteksi kanker dini bisa membantu mengenali dan memudahkan penanganan beberapa jenis kanker di fase awal.
Foto: Colourbox
Berolahraga dan Jaga Berat Badan
Ada korelasi antara kelebihan berat badan serta obesitas dengan sejumlah tipe kanker. Kegiatan fisik secara rutin dan menjaga berat badan yang ideal dengan pola makan yang sehat, akan mampu mengurangi resiko kanker. Seperti misalnya dengan menyantap banyak buah dan sayuran. Sebaliknya, konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan resiko kanker usus.
Foto: Colourbox
Hindari Infeksi
Sekitar 22 persen kematian karena kanker di negara berkembang disebabkan oleh penyebab penyakit infeksi. Virus hepatitis B dan C menyebabkan kanker hati dan infeksi HPV menyebabkan kanker leher rahim. Bakteri helicobacter pylori (foto) meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Foto: picture-alliance/dpa
Jangan Minum Alkohol Berlebihan
Menurut WHO, resiko kanker bertambah seiring jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol adalah faktor resiko bagi banyak jenis kanker, termasuk kanker rongga mulut, tenggorokan, pita suara, kerongkongan, hati, usus, dan kanker payudara.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Hindari Polusi
Polusi lingkungan dengan bahan kimia karsinogenik bertanggung jawab atas 4 persen dari kasus kanker, demikian menurut WHO. Manusia juga bisa terekspos unsur karsinogen melalui makanan yang terkontaminasi bahan kimia seperti aflatoksin atau dioksin. Polusi udara di dalam ruangan dari asap batubara melipatgandakan resiko kanker paru-paru, khususnya bagi perempuan yang tidak merokok.