Para ilmuwan meneliti bagaimana perubahan sel-sel kulit menjadi sel-sel kanker. Mereka mengharap dapat mengembangkan krem yang membendung proses tersebut dan bahkan menyembuhkan kanker.
Iklan
Ibaratnya orang dewasa yang sehat berkembang mundur menjadi bayi dan kemudian kembali dewasa, hanya kali ini sakit. Demikian kira-kira yang terjadi pada sel kulit yang normal, sebelum berkembang menjadi tumor yang ganas. Sel kulit itu ibaratnya diprogram mundur.
Inilah temuan para ilmuwan di Free University of Brussels. Untuk itu mereka meneliti sel sel kanker Basaliom. Kanker kulit ini paling sering didapati di Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Dan kadang sering kali disebut dengan istilah yang salah yakni kanker kulit putih.
Tidak Selalu Sel Induk yang Bersalah
Selama ini ilmuwan berasumsi, bahwa dalam kasus kanker kulit selalu diakibatkan sel-sel punca yang mengalami mutasi. Sel-sel induk kulit yang normal, biasanya mengatur pertumbuhan kulit secara teratur. Jika mereka bermutasi, yakni jika gennya berubah, itu dapat mulai memicu perkembangan secara tidak terkendali.
Meskipun demikian para peneliti kanker yang tergabung dalam tim yang dipimpin Cédric Blanpain dapat menunjukkan, bahwa dalam pemrograman kembali, sel-sel yang normal dan sehat dapat berubah menjadi sel kanker, dan itu tidak hanya menyangkut sel-sel punca.
Gatal Bukan Sekadar Gangguan pada Kulit
Gatal, biasaya tak berbahaya. Sebentar dan segera terlupakan. Misalnya akibat gigitan nyamuk. Tapi gejala gatal bisa juga indikasi sakit serius, bukan hanya sakit kulit. Itu bisa jadi peringatan penting.
Rangsangan Pada Jaringan Saraf
Rasa gatal timbul akibat rangsangan pada jaringan saraf tertentu oleh senyawa kimia pembawa pesan komunikasi. Sebenarnya ini semacam "seruan minta tolong" dari tubuh. Karena lewat garukan, gangguan dari luar yang jadi pemicu rasa gatal, seperti kutu terlepas dari tubuh. Jika rasa gatal tidak kunjung hilang, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Foto: cc-by-nc-nd/Rebecca Lee
Gejala Sakit Kulit
Jika di samping rasa gatal, kulit juga infeksi, biasanya itu disebabkan penyakit kulit. Itulah penyebab sekitar 42% dari kasus gatal yang kronis. Neurodermitis dan Psoriasis jadi masalah utama. Tapi jamur, eksim dan parasit juga bisa menyebabkan gatal-gatal.
Foto: picture-alliance/dpa
Reaksi Alergi
Rasa gatal juga bisa disebabkan alergi. Biasanya gatal timbul segera setelah kontak langsung dengan alergen. Misalnya serbuk sari, logam, lateks atau bulu hewan peliharaan seperti kucing. Sistem kekebalan tubuh memproduksi histamin berlebihan, dan ini menyulut rasa gatal.
Foto: Tunatura/Pond5/IMAGO
Gangguan Organ Dalam Tubuh
Penyebab rasa gatal kadang tidak berada di kulit, melainkan pada organ di bagian dalam tubuh. Contohnya gangguan pada empedu, ginjal atau hati. Kerusakan pada hati atau sirosis hati bisa menyebabkan bertambahnya jumlah Bilirubin. Akibatnya bukan hanya kulit jadi berwarna kuning, melainkan juga memicu rasa gatal.
Foto: Fotolia
Gangguan Hormonal dan Metabolisme
Pada perempuan, tidak seimbangnya hormon di masa mengandung, menopause atau di masa haid bisa menyebabkan gatal di seluruh tubuh. Perubahan hormonal akibat terlalu aktifnya kelenjar tiroid juga bisa jadi pemicunya. Penyebab lain: kekurangan protein, kurang zat besi dan sebagainya.
Foto: Colourbox
Kanker
Rasa gatal di seluruh tubuh, atau hanya di bagian yang ada nodus limfa (foto) bisa jadi tanda awal adanya tumor ganas pada sistem limfatik. Kadang rasa gatal sudah muncul beberapa tahun sebelum kanker terdeteksi. Selain itu gatal bisa jadi efek sampingan kemoterapi dan terapi radiasi untuk mengatasi kanker.
Foto: picture-alliance/dpa
Kerusakan Sistem Saraf
Ini juga bisa menyulut rasa gatal. Terutama ditemukan pada Sklerosis Multipel. Infeksi sistem saraf merusak struktur saraf. Salah satu simtom utamanya, gangguan kemampuan kulit untuk merasa. Gambar: sel saraf sehat (kiri) dan yang rusak.
Foto: picture-alliance/Wissen Media Verlag
Efek Samping Obat-Obatan
Gatal juga bisa disebabkan obat-obatan. Itu kerap terjadi jika orang minum antibiotika, psikofarmaka, obat penurun tekanan darah tinggi atau obat pencegah penggumpalan darah. Pasien penderita AIDS juga kenal masalah itu, karena terapi antiviral kerap menyulut rasa gatal.
Foto: Getty Images/AFP/F. Fife
Kulit Kering
Sering juga, penyebab rasa gatal amat ringan, misalnya kulit kering. Itu bisa faktor keturunan. Selain itu faktor luar bisa memperburuk keringnya kulit, misalnya paparan sinar matahari, atau produk perawatan yang tidak cocok dengan kulit. Penulis: ml/as (netdoktor.de, aerztezeitung.de)
Foto: picture alliance/dpa Themendienst/C. Klose
9 foto1 | 9
Martin Sprick dari Pusat Riset Kanker Jerman di Heidelberg memperkirakan, bahwa kanker dapat terbentuk lewat dua cara. Pertama melalui sel-sel normal dan kedua lewat sel induk. "Perbedaan asal usulnya dapat juga menjadi penyebab, mengapa berbagai tumor menunjukkan pertanda khas yang berbeda pula."
Kebandelan Tumor dapat Dilacak
Jika sel-sel kulit normal diprogram kembali, mereka setahap demi setahap mendekati kondisi yang hampir sama seperti sel-sel induk embrional.
10 Gejala Kanker Yang Sering Diabaikan
Menurut Cancer Research UK, lebih dari setengah warga dewasa Inggris mengalami gejala yang bisa berarti kanker. Tapi hanya 2 persen yang menanggapinya secara serius. Berikut 10 gejala yang harus diperiksakan ke dokter.
Foto: Fotolia/Dasha Petrenko
Gangguan Pencernaan
Jika sistem pencernaan tidak bekerja sebagaimana mestinya atau ada kelainan bentuk tinja, ini bisa jadi gejala kanker usus, ujar Bartholomew Bevers MD. dari Anderson Cancer Center. "Ini bisa menandakan ada massa yang menghambat transit tinja dari usus besar. Anda harus ke dokter dan menjalani kolonoskopi."
Foto: Fotolia/Jiri Hera
Batuk atau Suara Serak
Batuk terus-menerus yang disertai darah harus dikhawatirkan. "Kebanyakan batuk bukan kanker," ujar Therese Bartholomew Bevers. "Tetapi batuk yang tak kunjung sembuh harus diperiksakan untuk memastikan bukan berupa kanker paru-paru."
Foto: Fotolia/Brenda Carson
Darah dalam Urin
"Jika ada darah dalam urin, ini bisa menandakan kanker kandung kemih atau kanker ginjal. Tapi lebih seringnya ini gejala infeksi saluran kemih," jelas Bartholomew Bevers. Periksa dulu infeksinya, baru menuntut metode penanganan selanjutnya.
Foto: imago/eyevisto
Sakit Tanpa Henti
"Sebagian besar rasa sakit bukan pertanda kanker. Tapi sakit yang terus menerus harus diperiksa," kata Bartholomew Bevers. "Jika misalnya Anda sering sakit kepala, bukan berarti Anda sakit kanker otak. Tapi tetap harus diperiksa. Sakit di dada bisa merupakan pertanda kanker paru-paru dan sakit di perut kanker ovarium."
Foto: Fotolia/Adam Gregor
Bahaya Tahi Lalat
Tidak semua tahi lalat berarti melanoma (jenis kanker kulit yang paling serius). Namun, tahi lalt yang tumbuh baru atau bentuknya berubah harus Anda periksakan ke dokter kulit, ujar Bartholomew Bevers.
Foto: Fotolia/ Alexander Raths
Luka Tidak Sembuh
Jika Anda punya luka yang tidak sembuh-sembuh setelah tiga minggu, Anda harus memeriksakannya ke dokter. "Seharusnya luka sembuh dengan sendirinya," kata Bartholomew Bevers. Jenis luka semacam itu bisa berupa gejala karsinoma, kanker yang dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau menutupi organ-organ tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa/Karl-Josef Hildenbrand
Pendarahan
Jika perempuan mengalamai pendarahan vaginal di luar menstruasi, ini bisa pertanda dini kanker leher rahim, sementara pendarahan dari rektum bisa mengindikasi kanker usus, papar Bartholomew Bevers.
Foto: Fotolia/absolutimages
Berat Badan Turun Drastis
"Orang dewasa susah menurunkan berat badan," ujar Bartholomew Bevers. "Tapi jika Anda menjadi kurus tanpa melakukan hal apapun, ini harus Anda curigai dan bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius." Penyebabnya bisa jadi tumor ganas.
Foto: Fotolia/rico287
Periksa Benjolan
"Setiap Anda menemukan benjolan, baik itu benjolan baru atau benjolan yang berubah bentuk, Anda harus memeriksakannya ke dokter," kata Bartholomew Bevers. Walau ternyata benjolan hanya berupa kista yang tidak berbahaya, benjolan juga bisa berarti "kanker yang berada pada jaringan di bawah permukaan kulit. Benjolan pada payudara tentu gejala umum kanker payudara."
Foto: picture alliance/CHROMORANGE
Sulit Menelan
Ada dua jenis kanker yang berada di balik gejala ini: kanker leher dan kanker esofagus (kerongkongan). "Mereka yang mengalami gejala ini seringnya mulai memodifikasi makanan yang disantap. Seperti hanya menyantap makanan yang lunak. Padahal masalahnya mungkin lebih serius." Sumber: womenhealthsmag.com
Foto: Fotolia/Dasha Petrenko
10 foto1 | 10
Sebetulnya sel-sel induk embrional hanya terjdapat di dalam embrio. Sel-sel masih dapat membentuk semua jenis sel-sel jaringan dalam tubuh manusia dan tugasnya adalah mereparasi kerusakan di dalam sel-sel jaringan.
Sel-sel induk dewasa, yang ditemukan dalam tubuh setelah kelahiran, antara lain juga dalam kulit, sebaliknya hanya dapat berubah menjadi jaringan tertentu. Oleh sebab itu sel dewasa juga dapat lebih mudah berkembang menjadi kanker dibanding sel-sel induk embrional.
12 Penyebab Kanker
Kanker adalah tantangan terbesar umat manusia. Sejauh ini ilmu pengetahuan baru bisa menguak sebab, dan ancaman terbesar bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat.
Foto: Getty Images
Nasib dalam genggaman
Vonis kanker adalah kabar buruk yang sering datang secara mengejutkan. Padahal nyaris separuh dari semua kasus penyakit kanker bisa dicegah. Kebiasaan merokok misalnya bertanggungjawab atas seperlima penyakit tumor. Rokok adalah salah satu faktor terbesar timbulnya penyakit kanker - kendati bukan satu-satunya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lemak bisa membunuh
Penyebab kedua penyakit kanker: Kegemukan. Melonjaknya hormon insulin yang mengimbangi pertumbuhan berat badan memperbesar risiko untuk nyaris semua jenis kanker, terutama kanker ginjal, kantung empedu dan esofagus. Perempuan yang menderita kegemukan cendrung memproduksi hormon seks di jaringan lemak, sehingga mudah terserang kanker rahim dan payudara.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergeraklah!
Orang yang jarang berolahraga lebih mudah terkena penyakit kanker. Penelitian jangka panjang menunjukkan, olahraga mencegah pembentukan sel tumor. Karena aktivitas tubuh menurunkan kadar hormon insulin dan mencegah penimbunan lemak. Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki atau mengayuh sepeda selama beberapa menit sehari sudah bisa membuat perbedaan.
Foto: Fotolia/runzelkorn
Bersulang untuk Kanker!
Alkohol memperbesar risiko kanker, terutama pada bagian mulut, tenggorokan dan esofagus. Yang paling berbahaya adalah kombinasi alkohol dan nikotin karena memperbesar risiko kanker sebanyak seratus kali lipat. Segelas anggur sehari tergolong menyehatkan karena membantu sistem peredaran darah. Lebih dari itu bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa
Produk Hewani Berbahaya
Daging merah bisa menyebabkan kanker usus besar. Sejauh ini penyebabnya memang belum diketahui, tapi penelitian jangka panjang mengungkap hubungan antara keduanya. Ancaman terbesar berasal dari daging sapi atau daging babi. Keduanya nyaris menggandakan risiko kanker. Sebaliknya daging ikan mencegah timbulnya kanker.
Foto: Fotolia
Ancaman dari Arang?
Ketika membakar daging dengan arang terbentuk zat-zat yang diduga menimbulkan kanker, seperti poli-aromatik hidrokarbon. Melalui pengujian pada hewan diketahui, zat tersebut mempercepat pertumbuhan tumor. Tapi penelitian jangka panjang pada manusia belum bisa membuktikan temuan itu. Bisa jadi konsumsi daging, bukan cara memasaknya, yang menjadi penyebab kanker.
Foto: picture alliance/ZB
Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan yang mengandung sayur dan buah-buahan berserat tinggi mencegah kanker. Kendati begitu, peneliti mengungkap, makanan sehat tidak berpengaruh banyak terhadap pembentukan sel kanker, melainkan cuma menurunkan risikonya sebanyak sepuluh persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahaya dari langit
Radiasi ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari bisa mengubah sel. Hasilnya adalah kanker kulit. Krim matahari memang melindungi kulit dari kebakaran, tapi ketika kulit menggelap akibat matahari, sang empunya sudah terlalu banyak menerima radiasi ultra violet.
Foto: dapd
Kanker akibat Teknologi Pengobatan Modern
Radiasi sinar Röntgen merusak gen manusia. Namun begitu paparan yang disebabkan oleh penyinaran pada pasien biasanya tergolong rendah. Begitu pula halnya dengan Pencitraan resonansi magnetik alias MRI. Sebaliknya tomografi komputer sepatutnya dilakukan cuma ketika benar-benar diperlukan.
Foto: picture alliance/Klaus Rose
Kanker melalui Infeksi
Virus papiloma manusia bisa menimbulkan kanker rahim. Sementara virus Hepatitis B dan C dalam banyak kasus merusak sel Hepatosit. Bakteri Helicobacter pylori (gambar) menetap di dalam lambung dan mempercepat pertumbuhan sel kanker. Mencegah infeksi virus-virus tersebut bisa dilakukan dengan imunisasi. Sedangkan bakteri Helicobacter pylori dapat dicegah dengan antibiotika.
Foto: picture-alliance/dpa
Lebih Baik Ketimbang Anggapan Umum
Pil anti kehamilan memang sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi saat yang bersamaan obat itu menurunkan risiko kanker ovarium secara drastis. Secara keseluruhan, pil anti kehamilan lebih banyak melindungi manusia, ketimbang mengancam - setidaknya dalam kasus penyakit kanker.
Foto: Fotolia/Kristina Rütten
Takdir Berbicara
Bahkan dengan gaya hidup yang sehat, seseorang tidak bisa 100% yakin bisa bebas dari ancaman kanker. Separuh kasus kanker bersumber pada kelainan gen - atau lebih sederhana lagi, usia. Terutama tumor otak sering timbul tanpa adanya penyebab dari luar.
Foto: Fotolia/majcot
12 foto1 | 12
Tapi seandainya sel-sel kulit diprogram kembali menjadi semacam sel-sel induk embrional, sel-sel asal usul kanker serta jaringan tumor juga selanjutnya dapat melakukan regenerasi dengan baik. Ini menjelaskan mengapa jaringan-jaringan kanker yang sudah diatasi sering tetap bertahan hidup. Karena dengan pemrograman ulang sel kanker tumbuh makin cepat.
8 Jenis Kanker Paling Mematikan
14,1 juta orang dewasa didiagnosa dengan kanker di tahun 2012. Lebih dari 8 juta meninggal karena kanker di tahun yang sama. Jumlah yang luar biasa. Berikut 8 jenis kanker yang paling mematikan.
Foto: picture-alliance /OKAPIA
Kanker Paru-paru
Mayoritas pasien kanker paru-paru mengetahui kondisinya terlambat. Kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebab utama kanker paru-paru adalah terekspos asap tembakau untuk jangka panjang, sekitar 80-90 persen. Tetapi mereka yang tidak merokok juga beresiko 10-15 persen terkena karsinoma paru-paru.
Foto: picture alliance/dpa
Kanker Payudara
Perempuan beresiko lebih besar terkenanya. Terutama mereka yang mendapat menstruasi di usia dini, tidak pernah melahirkan atau melahirkan di usia tua, dan memperoleh terapi pergantian hormon saat menopause. Pada pria dan perempuan faktor resiko lainnya termasuk kurang olahraga, obesitas, dan konsumsi alkohol. 5-10 persen juga disebabkan oleh gen yang diteruskan oleh orangtua ke anaknya.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Kanker Usus Besar (Kolorektal)
Empat faktor utama yang menyebabkan kanker kolorektal adalah pola makan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Jika Anda tidak ingin terkena kanker Usus, Anda harus menghindari konsumsi daging merah dan daging olahan. Sebaiknya, minuman alhokol juga dibatasi.
Foto: Fotolia/Sebastian Kaulitzki
Kanker Prostat
Seperti kanker payudara pada perempuan, kaum pria sebaiknya waspada akan kanker prostat. Jenis kanker ini tidak memiliki gejala yang nyata. Pada kanker prostat tingkat lanjut, penderita akan merasa kesulitan saat buang air kecil atau sakit pinggul dan punggung.
Foto: AP
Leukemia
Leukemia adalah kanker darah. Penyakit ini akan mempengaruhi tulang sumsum yang bertanggung jawab atas formasi sel darah putih yang sehat. Leukimia memicu produksi sel darah putih yang tidak berkembang sehingga terjadi pendarahan, memar, kelelahan dan beresiko lebih besar terkena infeksi.
Foto: Universität Tübingen
Limfoma Non-Hodgkin (NHL)
Beberapa tipe NHL butuh waktu untuk berkembang, sementara tipe lainnya bisa menjadi sangat agresif. Limfoma adalah tumor yang terbentuk dari limfosit, jenis sel darah putih. Banyak variasi NHL yang disebabkan agen menular, termasuk virus Hepatitis C, HIV, Epstein-Barr, dan Helicobacter pylori, bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis pada manusia..
Foto: Novartis Vaccine
Kanker Pankreas
Pankreas adalah organ tubuh yang terletak di belakang lambung. Kadang terjadi pertumbuhan abnormal pada sel di pankreas yang menyebabkan kanker pankreas. Jenis kanker ini mematikan, karena hampir tidak ada gejalanya di tahap awal penyakit dan saat menjalar ke bagian tubuh lain.
Mesothelioma
Mesothelioma adalah tipe kanker yang langka. Sel mesothelium, jaringan lapisan yang berfungsi sebagai pelindung organ internal tubuh, akan terpengaruh. Akibatnya, bisa merambah ke berbagai organ tubuh sekaligus. Penyebab utama mesothelioma adalah asbestos.
Foto: picture-alliance /OKAPIA
8 foto1 | 8
Proses Seluler Berhasil Dijelaskan
Para ilmuwan Belgia juga dapat menunjukkan bahwa sel asal mula kanker hanya dapat berubah menjadi sel-sel kanker, jika sebuah jalur sinyal biokimia yang bernama Wn/ß-Catenin aktif. Ini berarti, sejumlah protein tertentu mengirimr pesan-pesan ke sel-sel tersebut.
Jika jalur sinyal itu diblokir secara terarah, orang dapat mencegah,perkembangan tumor dari sel-sel induk yang diprogram kembali, yang kini jadi sel-sel kulit yang mirip sel-sel induk.
Rahasia Lawan Kanker dengan Bumbu Tepat
Indonesia punya banyak rempah-rempah yang membuat makanan jadi enak. Di samping itu sejumlah rempah-rempah mengandung rahasia berupa manfaat untuk melawan kanker, dan mengurangi sakit selama terapi.
Foto: Imago/Science Photo Library
Jahe
Jahe sudah lama digunakan untuk mengobati flu sampai sakit perut. Jahe bisa digunakan dalam bentuk segar atau dikeringkan, atau juga bubuk. Menambahkan jahe pada makanan atau menikmati produk mengandung jahe, bisa menenangkan perut saat pengobatan dan terapi untuk melawan kanker, di samping menggunakan obat anti mual dari dokter.
Foto: Fotolia/kostrez
Kunyit
Kunyit membuat warna kuning dan menyumbangkan aroma serta rasa istimewa pada makanan. Sejauh ini sudah ada riset yang membuktikan, kunyit bisa mencegah dan membantu perawatan beberapa jenis kanker seperti kanker usus dan kanker kulit. Tapi penelitian lebih menyeluruh masih harus dilakukan.
Foto: picture-alliance/Arco Images GmbH
Cabe Merah
Cabe merah mengandung capsaicin, yang bisa membantu mengatasi nyeri. Jika capsaicin digunakan pada kulit, ia menyebabkan terbentuknya molekul kecil yang disebut "substance P". Jika digunakan teratur, molekul yang digunakan sel saraf untuk berkomunikasi ini bisa bertambah jumlahnya dan berefek mengurangi nyeri. Tapi untuk penggunaan secara tepat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter pakar kanker.
Foto: Colourbox
Bawang Putih
Bawang putih mengandung kadar belerang atau sulfur dalam jumlah besar juga sejumlah kandungan unsur lain yang baik bagi kesehatan. Menurut sejumlah riset, konsumsi bawang putih bisa kurangi risiko kanker pada usus, perut, pankreas dan payudara. Bawang putih bisa dorong pencegahan kanker dengan cegah infeksi, kurangi pembentukan zat yang menguntungkan sel kanker dan mendorong regenerasi sel.
Foto: Colourbox/Nataliya Hora
Pepermin
Menurut catatan sejarah, khasiat pepermin sudah diketahui sejak ribuan tahun lalu. Tumbuhan ini terutama membantu mengatasi masalah pada pencernaan, keram pada perut dan diare. Jika pengobatan terhadap kanker atau terapi kanker menyebabkan gangguan pada perut, minum teh pepermin bisa membantu mengurangi gangguan itu. Foto: secangkir teh dengan daun pepermin (kanan).
Foto: Fotolia/Heike Rau
Camomile
Khasiat camomile bagi kesehatan juga sudah lama diketahui. Camomile bisa menolong orang yang mengalami gangguan tidur, jika dimium menjelang tidur. Jika dikumur, camomile juga bisa mengobati luka atau gangguan lain pada mulut akibat kemoterapi dan terapi dengan radiasi. Walaupun kesuksesan bisa berbeda pada tiap pasien, mencoba dan mengkonsultasikan pada dokter tidak ada salahnya.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Rosemary
Rempah ini adalah bumbu khas makanan yang berasal dari negara-negara di kawasan Laut Tengah. Di Indonesia, ini bisa dibeli dalam bentuk bubuk atau dikeringkan. Rosemary bisa membantu tubuh mengeluaran racun, mengurangi rasa tak enak di lidah akibat obat kanker, mencerna makanan, dan mengatasi masalah pencernaan lain yang muncul selama pengobatan kanker, juga atasi hilangnya nafsu makan.
7 foto1 | 7
Krem Anti Kanker
Cédric Blanpain dari Free University Brussel berharap, di masa depan dapat mengembangkan krem kulit, yang memblokir jalur sinyal yang memicu kanker dalam sel. "Orang dapat menambahkan materi pemblokir semacam itu dalam krem pelindung sinar matahari. Itu juga hampir tidak ada efek sampingannya, selain mungkin rambut rontok pada bagian-bagian tubuh tertentu. Yang jadi masalah dari segi estetika, tidak harus selalu buruk."
7 Cara Mencegah Kanker
Nasib buruk, keturunan atau faktor lingkungan? Beberapa faktor resiko penyakit kanker mungkin di luar kendali manusia. Tetapi ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kanker.
Foto: Colourbox
Berhenti Merokok
Konsumsi tembakau adalah penyebab penyakit kanker terbesar yang bisa dihindarkan. 22 persen kematian karena kanker per tahunnya disebabkan oleh tembakau. Selain merokok, mengunyah tembakau atau menghirupnya bisa menyebabkan kanker. Bahkan perokok pasif dewasa juga terbukti bisa terkena kanker paru-paru.
Foto: Fotolia/nikkytok
Hati-hati Saat Berjemur Sinar Matahari
Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling tinggi prevalensinya. Cara mencegahnya? Jangan berjemur di bawah matahari saat intensitas ultra violet sedang tinggi, yakni antara pukul 10 pagi hingga jam 4 sore. Lindungi bagian tubuh yang terkena matahari dengan topi, pakaian, kacamata hitam dan gunakan krim pelindung.
Foto: dapd
Deteksi Dini Kanker
Beberapa jenis kanker bisa dideteksi sebelum gejalanya terasa. Karena itu rajinlah memeriksa diri sendiri, misalnya untuk kulit dan payudara. Deteksi kanker dini bisa membantu mengenali dan memudahkan penanganan beberapa jenis kanker di fase awal.
Foto: Colourbox
Berolahraga dan Jaga Berat Badan
Ada korelasi antara kelebihan berat badan serta obesitas dengan sejumlah tipe kanker. Kegiatan fisik secara rutin dan menjaga berat badan yang ideal dengan pola makan yang sehat, akan mampu mengurangi resiko kanker. Seperti misalnya dengan menyantap banyak buah dan sayuran. Sebaliknya, konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan resiko kanker usus.
Foto: Colourbox
Hindari Infeksi
Sekitar 22 persen kematian karena kanker di negara berkembang disebabkan oleh penyebab penyakit infeksi. Virus hepatitis B dan C menyebabkan kanker hati dan infeksi HPV menyebabkan kanker leher rahim. Bakteri helicobacter pylori (foto) meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Foto: picture-alliance/dpa
Jangan Minum Alkohol Berlebihan
Menurut WHO, resiko kanker bertambah seiring jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol adalah faktor resiko bagi banyak jenis kanker, termasuk kanker rongga mulut, tenggorokan, pita suara, kerongkongan, hati, usus, dan kanker payudara.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Hindari Polusi
Polusi lingkungan dengan bahan kimia karsinogenik bertanggung jawab atas 4 persen dari kasus kanker, demikian menurut WHO. Manusia juga bisa terekspos unsur karsinogen melalui makanan yang terkontaminasi bahan kimia seperti aflatoksin atau dioksin. Polusi udara di dalam ruangan dari asap batubara melipatgandakan resiko kanker paru-paru, khususnya bagi perempuan yang tidak merokok.
Foto: Prakash Singh/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Harapan Blainpain tidak terlalu jauh dari realita. Sejak awal tahun 2012 sudah ada obat berbentuk pil, yang membendung apa yang disebut jalur sinyal Hedgehog itu. Pil diberikan kepada pasien yang menderita kanker kulit stadium parah. Pil bersangkutan terbukti menolong hampir 50 persen pasien yang menjalani terapi. Tapi pil ini juga berpengaruh pada seluruh tubuh dan oleh karena itu memiliki efek samping yang cukup tinggi.
"Oleh karena itu pengembangan krem yang digunakan secara lokal merupakan langkah penting dalam mencegah dan menanggulangi kanker," demikian dikatakan peneliti kanker Martin Sprick.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Kanker payudara bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Demikian pendapat Dr. Martina Dombrowski salah seorang pakar di bidang penyembuhan kanker. Ia memaparkan langkah-langkah yang bisa diambil.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Wüstneck
Deteksi Dini Lewat Mamografi
Lewat mamografi gejala kanker bisa terdeteksi sangat dini. Demikian Dr. Martina Dombrowski dari bagian terapi kanker di rumah sakit Evangelisches Waldkrankenhaus di Berlin-Spandau, Jerman,
Foto: Fotolia/S. Bähren
Dugaan Awal
Lewat citra mamografi, dokter bisa melihat jaringan yang tampak berbeda dari struktur sel normal. Gumpalan tersebut bisa tumor atau tumor ganas. Tahap ini hanya dugaan awal. Pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dengan ultrasonik, untuk melihat bagian dalam gumpalan. Misalnya gumpalan berisi cairan, itu kemungkinan besar hanya kista dan tidak berbahaya.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Pemeriksaan Jaringan
Jika pemeriksaan dengan ultrasonik memperkuat dugaan tumor yang sudah diperoleh lewat mamografi, pasien disarankan untuk melakukan "core biopsy", operasi kecil untuk mengambil sampel jaringan yang tampak pada citra mamografi. Dari pemeriksaan jaringan bisa diketahui apakah gumpalan tersebut tumor tidak ganas atau kanker. Berdasarkan diagnosa, operasi pengangkatan tumor bisa dilakukan.
Foto: AP
Pengangkatan Seluruh Payudara?
Di jaman sekarang, pengangkatan seluruh payudara, biasanya tidak dilakukan lagi. Menurut Dr. Martina Dombrowski, ukuran tumor yang terlihat pada mamografi penting bagi prognosa. Selain itu, karakter biologis tumor juga penting untuk menentukan kemoterapi yang tepat.
Foto: Fotolia/Forgiss
Pemeriksaan Diri Sendiri
Di Jerman, tidak semua perempuan ingin memeriksakan diri lewat mamografi, dan lebih suka memeriksa diri sendiri untuk deteksi benjolan. Ini tidak cukup untuk deteksi kanker, tapi tetap harus dilakukan, sekali dalam beberapa pekan. Mamografi biasanya dimulai pada usia 50 tahun. Struktur jaringan pada payudara perempuan muda biasanya lebih padat, dan tumor sulit terlihat dalam citra mamografi.
Foto: NDR
Bisa Mengenai Perempuan Muda dan Pria
Perempuan muda dan pria juga bisa terkena kanker payudara. Terutama jika ada faktor keturunan. Namun menurut Dr. Dombrowski, jika kanker payudara terdeteksi sejak dini, sekarang ada harapan besar bisa disembuhkan. Namun risko bahwa sel kanker akan kembali menyerang lagi ,tetap ada, sehingga pemeriksaan rutin tetap harus dilakukan. Sumber: In Good Shape (ml/as)