Kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian utama pada perempuan. Tidak banyak yang mengetahui, bahwa pria juga sama terancamnya.
Iklan
Setiap tahun 600 pria didiagnosa dengan kanker payudara di Jerman. Jika dibandingkan dengan 74.500 perempuan dengan kasus yang sama, ini memang angka yang sangat kecil.
Tapi ahli urologi Profesor Sabina Kliesch menegaskan, penerangan mengenai bahaya ini bisa menyelamatkan nyawa. Jika tidak menyadarinya, pasien bisa terkena kanker payudara. Karena kaum pria cenderung menunggu lebih lama sebelum mencari penanganan medis.
5 Mitos Salah Tentang Kanker
Ada banyak teori seputar penyebab penyakit kanker. Tapi tidak semuanya adalah benar. Berikut beberapa mitos tentang kanker yang tidak terbukti.
Foto: Colourbox
Ponsel dan Pemanis Buatan Sebabkan Kanker
“Tidak ada bukti keduanya berkaitan dengan kanker manusia,” ujar pakar onkologi Jack Jacoub, M.D. Hasil penelitian pada hewan di tahun 70an menunjukkan hubungan antara pemanis buatan dengan kanker. Tapi menurut National Cancer Institute, ini tidak terbukti pada manusia. Dan walau beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara ponsel dan kanker otak, penelitian lain juga telah membantahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Kulit Gelap Aman dari Kanker Kulit
Mereka yang berkulit gelap dan bahkan dokter bisa tidak melihat gejala awal atau pertanda kanker kulit, yang seringnya muncul di bagian yang tidak diperhatikan. Seperti di bawah kuku, telapak kaki, sekitar mulut, kelopak mata atau alat genital. Akibatnya, mereka baru didiagnosa dengan kanker pada stadium lanjut, saat kanker sudah sulit untuk ditangani.
Foto: Colourbox
Lemak Tidak Sebabkan Kanker
Menurut American Cancer Society, obesitas berperan dalam satu dari lima kematian karena kanker. Berat badan berlebihan meningkatkan resiko terkena kanker usus besar, ginjal, pankres, kandung empedu, tiroid dan prostat.
Foto: PeJo - Fotolia.com
Tidak Menular
Memang Anda tidak bisa tertular kanker dari penderitanya. Tetapi virus penyebab kanker masuk kategori menular. Dalam dekade terakhir, HPV (human papillomavirus) secara drastis mengubah demografi pasien yang terkena kanker mulut dan kerongkongan, demikian analisa Robert Haddad, M.D., pakar onkologi di AS.
Foto: picture-alliance/dpa/DKFZ
Solarium Dapat Cegah Kanker Kulit
Banyak yang beranggapan, untuk mencegah kanker kulit, mereka yang ingin memiliki kulit lebih gelap haruslah ke Solarium dulu sebelum berjemur matahari. Kulit yang menjadi gelap karena sinar ultraviolet, baik dari matahari maupun 'tanning bed' sudah mengalami kerusakan yang bisa menimbulkan resiko kanker kulit.
Foto: Getty Images
5 foto1 | 5
Prediksi WHO
Rrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, jika situasi tidak berubah, 20 persen pria akan menderita kanker sebelum umur 75 tahun di tahun 2030, dan 16 persen akan meninggal karena penyakit tersebut.
Resiko pria menjadi pasien kanker payudara bertambah sejalan dengan usia. Tapi ini tidak berarti lelaki muda bebas dari resiko. Jerman, bersama dengan kebanyakan negara-negara barat, tidak memiliki program pemeriksaan dini, seperti mammogram bagi perempuan, untuk mendeteksi kanker payudara pada pria saat masih dalam tahap awal.
7 Cara Mencegah Kanker
Nasib buruk, keturunan atau faktor lingkungan? Beberapa faktor resiko penyakit kanker mungkin di luar kendali manusia. Tetapi ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kanker.
Foto: Colourbox
Berhenti Merokok
Konsumsi tembakau adalah penyebab penyakit kanker terbesar yang bisa dihindarkan. 22 persen kematian karena kanker per tahunnya disebabkan oleh tembakau. Selain merokok, mengunyah tembakau atau menghirupnya bisa menyebabkan kanker. Bahkan perokok pasif dewasa juga terbukti bisa terkena kanker paru-paru.
Foto: Fotolia/nikkytok
Hati-hati Saat Berjemur Sinar Matahari
Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling tinggi prevalensinya. Cara mencegahnya? Jangan berjemur di bawah matahari saat intensitas ultra violet sedang tinggi, yakni antara pukul 10 pagi hingga jam 4 sore. Lindungi bagian tubuh yang terkena matahari dengan topi, pakaian, kacamata hitam dan gunakan krim pelindung.
Foto: dapd
Deteksi Dini Kanker
Beberapa jenis kanker bisa dideteksi sebelum gejalanya terasa. Karena itu rajinlah memeriksa diri sendiri, misalnya untuk kulit dan payudara. Deteksi kanker dini bisa membantu mengenali dan memudahkan penanganan beberapa jenis kanker di fase awal.
Foto: Colourbox
Berolahraga dan Jaga Berat Badan
Ada korelasi antara kelebihan berat badan serta obesitas dengan sejumlah tipe kanker. Kegiatan fisik secara rutin dan menjaga berat badan yang ideal dengan pola makan yang sehat, akan mampu mengurangi resiko kanker. Seperti misalnya dengan menyantap banyak buah dan sayuran. Sebaliknya, konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan resiko kanker usus.
Foto: Colourbox
Hindari Infeksi
Sekitar 22 persen kematian karena kanker di negara berkembang disebabkan oleh penyebab penyakit infeksi. Virus hepatitis B dan C menyebabkan kanker hati dan infeksi HPV menyebabkan kanker leher rahim. Bakteri helicobacter pylori (foto) meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Foto: picture-alliance/dpa
Jangan Minum Alkohol Berlebihan
Menurut WHO, resiko kanker bertambah seiring jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol adalah faktor resiko bagi banyak jenis kanker, termasuk kanker rongga mulut, tenggorokan, pita suara, kerongkongan, hati, usus, dan kanker payudara.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Hindari Polusi
Polusi lingkungan dengan bahan kimia karsinogenik bertanggung jawab atas 4 persen dari kasus kanker, demikian menurut WHO. Manusia juga bisa terekspos unsur karsinogen melalui makanan yang terkontaminasi bahan kimia seperti aflatoksin atau dioksin. Polusi udara di dalam ruangan dari asap batubara melipatgandakan resiko kanker paru-paru, khususnya bagi perempuan yang tidak merokok.
Foto: Prakash Singh/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Pemerintah harus menunjukkan komitmen politik untuk meningkatkan implementasi screening berkualitas tinggi dan program deteksi dini, yang lebih merupakan investasi dibanding biaya pengeluaran tambahan," ujar Bernard Stewart, salah satu penulis laporan WHO.
Para peneliti masih belum mengetahui mengapa pria bisa menderita kanker payudara. Menurut ahli urologi Kliesch, beberapa faktor resiko bagi pria, termasuk sejarah penyakit kanker payudara diantara anggota keluarga perempuan.
Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker
Sederet produk yang hampir pasti bisa ditemukan di dapur rumah ternyata mengandung zat yang dapat memicu penyakit kanker. Inilah daftar beberapa bahan makanan itu.
Foto: Fotolia
Daging Merah
Dalam jumlah normal, daging merah tidak membahayakan kesehatan tubuh. Tapi jika berlebihan, konsumsinya bisa menggandakan risiko terkena kanker usus atau prostat. Menurut penelitian University of California, daging merah mengandung molekul gula Neu5Gc, sejenis asam silikat yang bisa memicu kanker.
Foto: Fotolia/hjschneider
Minuman Bersoda
Coca Cola, Pepsi dkk. tidak cuma mengandung gula dalam jumlah besar, tapi juga zat pewarna buatan. Versi diet minuman bersoda ditengarai lebih berbahaya, karena menggunakan pemanis buatan dan banyak mengandung Sodium. Menurut penelitian Food and Drug Administration di Amerika Serikat, otak manusia bisa mengembangkan ketergantungan kimiawi terhadap minuman bersoda yang memicu konsumsi berlebihan.
Foto: Fotolia/B. Hofacker
Tepung Putih
Tepung menjadi berwarna putih setelah melalui proses pemutihan dengan gas klorin. Dalam bentuk cair, senyawa ini juga sering digunakan buat memutihkan pakaian. Proses pemutihan terhadap tepung melenyapkan nyaris semua nutrisi yang ada.
Foto: Fotolia/BK
Cemilan Bergaram
Selain karena kandungan garam yang tinggi, keripik kentang atau sejenisnya patut dihindari lantaran mengandung zat pemicu kanker. Demi menjaga kerenyahan keripik, produsen menggunakan Acrylamide yang juga terdapat dalam rokok. International Agency for Research on Cancer menyebut Acrylamide sebagai Karsinogen alias zat pemicu kanker.
Foto: picture-alliance/Romain Fellens
Minyak Nabati
Dalam pembuatannya, minyak nabati yang kebanyakan didapat dari bunga matahari berulangkali mengalami proses pewarnaan agar terlihat menggiurkan. Minyak ini mengandung asam lemak Omega 6 yang sebenarnya sehat, tapi bisa menggandakan risiko terkena kanker payudara atau prostata jika dikonsumsi berlebihan. Temuan tersebut dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation.
Foto: Printemps / Fotolia
Daging Olahan
Kendati terasa nikmat, daging olahan seperti sosis dan daging kornet memiliki kandungan garam dan bahan pengawet yang sangat tinggi. Adalah Carcinogenic Precursor atau Sodium Nitrit yang terkandung dalam daging olahan yang meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Foto: eyewave - Fotolia.com
Buah-buahan Non Organik
Buah-buahan jenis ini tergolong berbahaya lantaran telah terpapar zat pestisida dan pupuk nitrogen. Kendati kandungan residu kimia yang dimiliki setiap buah berada di bawah batas yang ditetapkan WHO, konsumsi secara berkala dalam kurun waktu lama akan berujung pada "penumpukan" zat-zat berbahaya di dalam tubuh, tulis tim peneliti dari Newcastle University.
Foto: Fotolia
7 foto1 | 7
Mereka yang menderita sindrom Klinefelter juga lebih beresiko terkena kanker payudara. Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X. Pria yang menderita sindrom Klinefelter memiliki kemungkinan 15 hingga 50 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.
Periksa diri sendiri
Iklan layanan masyarakat yang mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan dini akan kanker payudara di televisi, internet dan majalah semua ditujukan bagi perempuan. Ini hal yang harus mulai dilakukan kaum pria, ujar Kliesch, "seperti mereka juga memeriksakan skrotum untuk mengetahui ada tidaknya pertanda kanker testis."
8 Jenis Kanker Paling Mematikan
14,1 juta orang dewasa didiagnosa dengan kanker di tahun 2012. Lebih dari 8 juta meninggal karena kanker di tahun yang sama. Jumlah yang luar biasa. Berikut 8 jenis kanker yang paling mematikan.
Foto: picture-alliance /OKAPIA
Kanker Paru-paru
Mayoritas pasien kanker paru-paru mengetahui kondisinya terlambat. Kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebab utama kanker paru-paru adalah terekspos asap tembakau untuk jangka panjang, sekitar 80-90 persen. Tetapi mereka yang tidak merokok juga beresiko 10-15 persen terkena karsinoma paru-paru.
Foto: picture alliance/dpa
Kanker Payudara
Perempuan beresiko lebih besar terkenanya. Terutama mereka yang mendapat menstruasi di usia dini, tidak pernah melahirkan atau melahirkan di usia tua, dan memperoleh terapi pergantian hormon saat menopause. Pada pria dan perempuan faktor resiko lainnya termasuk kurang olahraga, obesitas, dan konsumsi alkohol. 5-10 persen juga disebabkan oleh gen yang diteruskan oleh orangtua ke anaknya.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Kanker Usus Besar (Kolorektal)
Empat faktor utama yang menyebabkan kanker kolorektal adalah pola makan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Jika Anda tidak ingin terkena kanker Usus, Anda harus menghindari konsumsi daging merah dan daging olahan. Sebaiknya, minuman alhokol juga dibatasi.
Foto: Fotolia/Sebastian Kaulitzki
Kanker Prostat
Seperti kanker payudara pada perempuan, kaum pria sebaiknya waspada akan kanker prostat. Jenis kanker ini tidak memiliki gejala yang nyata. Pada kanker prostat tingkat lanjut, penderita akan merasa kesulitan saat buang air kecil atau sakit pinggul dan punggung.
Foto: AP
Leukemia
Leukemia adalah kanker darah. Penyakit ini akan mempengaruhi tulang sumsum yang bertanggung jawab atas formasi sel darah putih yang sehat. Leukimia memicu produksi sel darah putih yang tidak berkembang sehingga terjadi pendarahan, memar, kelelahan dan beresiko lebih besar terkena infeksi.
Foto: Universität Tübingen
Limfoma Non-Hodgkin (NHL)
Beberapa tipe NHL butuh waktu untuk berkembang, sementara tipe lainnya bisa menjadi sangat agresif. Limfoma adalah tumor yang terbentuk dari limfosit, jenis sel darah putih. Banyak variasi NHL yang disebabkan agen menular, termasuk virus Hepatitis C, HIV, Epstein-Barr, dan Helicobacter pylori, bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis pada manusia..
Foto: Novartis Vaccine
Kanker Pankreas
Pankreas adalah organ tubuh yang terletak di belakang lambung. Kadang terjadi pertumbuhan abnormal pada sel di pankreas yang menyebabkan kanker pankreas. Jenis kanker ini mematikan, karena hampir tidak ada gejalanya di tahap awal penyakit dan saat menjalar ke bagian tubuh lain.
Mesothelioma
Mesothelioma adalah tipe kanker yang langka. Sel mesothelium, jaringan lapisan yang berfungsi sebagai pelindung organ internal tubuh, akan terpengaruh. Akibatnya, bisa merambah ke berbagai organ tubuh sekaligus. Penyebab utama mesothelioma adalah asbestos.
Foto: picture-alliance /OKAPIA
8 foto1 | 8
Ia menjelaskan, pria harus menyediakan waktu dua menit saat sedang mandi untuk memeriksa payudaranya. "Jika mereka merasa ukurannya berubah, ada bagian yang mengeras, atau ada sekresi puting, maka mereka harus langsung memeriksakan diri ke dokter."
Namun, gejala tersebut tidak berarti indikasi penderita kanker payudara. Tapi ini alasan untuk diperiksa seorang dokter umum. Sama seperti pada peremuan, pemeriksaan dini memberi kesempatan terbaik bagi pria untuk bisa disembuhkan secara efektif, kata Kliesch.
8 Indikasi Kesehatan Berdasarkan Kondisi Payudara Anda
Payudara adalah bagian dari tubuh perempuan yang kadang kurang mendapat perhatian khusus. Padahal ada banyak hal yang bisa diketahui tentang kesehatan Anda hanya berdasarkan kondisi payudara saja.
Foto: imago/Mint Images
Bertambah Besar
Kemungkinan karena berat badan juga bertambah (selain terdiri dari jaringan glandular, payudara sebagian besar terdiri dari sel lemak), hamil, pil KB, atau perubahan hormon karena menstruasi. Bukan hal yang perlu dikhawatirkan, selain mungkin Anda harus membeli BH baru.
Foto: picture-alliance/dpa
Menjadi Kecil
Ini mungkin karena berat badan Anda berkurang atau level estrogen yang sedang jatuh. Jika selain itu rambut rontok, jerawat dan tumbuh rambut di wajah, pertimbangkan untuk memeriksakan diri akan sindrom ovaroum polikistik (PCOS). Ada juga studi di British Journal of Cancer yang menemukan bahwa minum tiga cangkir kopi dalam sehari bisa menyebabkan mengecilnya payudara pada beberapa perempuan.
Foto: Colourbox
Ukuran Sangat Besar
Beberapa studi mengkaitkan ukuran BH besar dengan kanker payudara. Tetapi tidak ada cukup bukti untuk menjadi khawatir. Pakar bedah AS Daniel Maman, MD mengatakan: "Butuh lebih banyak studi lagi untuk bisa menarik kesimpulan yang pasti."
Foto: picture-alliance/dpa/F. Hörhager
Perubahan Bentuk
Karena menyusui dan umur yang bertambah, jaringan ikat yang mempertahankan bentuk payudara mengendur, kulit tidak lagi elastis, sehingga payudara turun dan berubah bentuk. Cara mengatasinya, memiliki BH yang bagus, hindari berat badan yang naik-turun, dan olahraga push up serta bench press untuk membentuk otot pektoral (dada).
Foto: picture-alliance/dpa-Zentralbild
Benjolan
Saat menstruasi akan terasa benjolan di payudara. Ini karena perubahan hormon. Kadang bahkan terasa nyeri, khususnya saat menjelang menstruasi. Ini bukan hal yang harus dikhawatirkan apalagi jika bentuk benjolannya simetris.
Foto: Colourbox
Sakit dan Nyeri
Rasa sakit yang bilateral seringnya karena hormon atau terlalu banyak kafein. Pemicu lainnya yang tidak berbahaya bisa juga karena sindrom prahaid (PMS), BH yang tidak pas, benturan, dan kerap memakai tas di sisi bahu yang sama terus.
Foto: Lars Zahner/colourbox
Kekurangan Zat Besi
Rasa sakit pada payudara juga bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi yang tugasnya meregulasikan hormon tiroid. Hasil studi 2004, setengah dari peserta studi mengalami pengurangan rasa sakit pada payudara setelah menambah 6 mg suplemen iodin yang juga meningkatkan fungsi tiroid pada makanan mereka. Tapi rasa sakit hanya di satu sisi payudara saja bisa merupakan gejala kanker payudara.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Puting Terbenam
Inverted nipple (puting terbenam) adalah normal jika sejak awal bentuknya sudah seperti itu. Masalahnya adalah jika puting Anda tiba-tiba terbenam. Tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter, karena kanker payudara juga bisa menyebabkan kondisi tersebut.
Foto: imago/Mint Images
8 foto1 | 8
Laki-laki dan perempuan ditangani dengan cara yang tidak jauh berbeda. Ginekolog juga menangani pasien pria yang menderita kanker payudara "karena mereka yang paling berpengalaman dengan kasus kanker payudara," tambah Kliesch. Pengangkatan sel kanker atau operasi pengangkatan payudara juga bisa diterapkan pada pasien pria.
Jika terdeteksi di tahap awal, prognosa kanker payudara pada pria mirip dengan pasien perempuan pada usia yang sama dengan kanker pada stadium yang sama. Saat ini ada sekitar 84 persen pasien pria dengan kanker payudara yang akan bertahan hidup lima tahun lebih lama dari diagnosa awalnya.
Amputasi untuk Cegah Kanker Payudara dan Ovarium
Kanker payudara dan ovarium jadi salah satu ancaman bagi kesehatan. Kedua jenis kanker ini kembali banyak dibicarakan, setelah beberapa selebriti memutuskan mengangkat payudara dan indung telur akibat risiko tinggi.
Foto: Reuters/D. Moloshok
Amputasi Berikutnya
Setelah mengangkat kedua payudara dua tahun lalu, kini Angelina Jolie memutuskan untuk mengangkat kedua indung telurnya. Sejumlah tes tunjukkan adanya kemungkinan kanker pada stadium awal. Jolie bercerita, "Saya katakan kepada diri saya untuk tetap tenang dan kuat. Dan saya tidak punya alasan untuk takut, bahwa saya tidak akan melihat anak-anak saya besar, atau melihat cucu.“
Foto: Reuters
Faktor Keturunan
Ketika memutuskan mastektomi Jolie jelaskan, resiko dari BRCA1 yang dialaminya: "Dokter perkirakan risiko saya terkena kanker payudara adalah 87% dan kanker rahim 50%. Risiko berbeda dalam tiap kasus." Tidak banyak kasus kanker payudara diakibatkan oleh keturunan mutasi gen. Jika gen BRCA1 alami kerusakan, ada 65% risiko kena kanker. Ibu dari Jolie meninggal di usia 56 tahun karena kanker rahim.
Foto: Reuters
Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Tergantung kasus, kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Faktor keturunan berperan besar pada kanker ini. Kedua gen BRCA1 dan BRCA2 berperan penting seperti halnya pada kanker payudara.
Foto: BayerHealthcare
Sel Kanker dari Indung Telur
Penanganan kanker indung telur harus disesuaikan dengan stadium, dan biasanya berupa kombinasi antara operasi dan kemoterapi. Bagi pasien yang sudah ada pada stadium lanjut, kemungkinan bisa dilaksanakan juga terapi antibodi.
Foto: dpa/PA
Langkah Pencegahan
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah. Mammografi berfungsi untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista. Cara pemeriksaan ini terbukti dapat mengurangi tingkat kematian akibat kanker payudara.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Implan Payudara
Setelah pengangkatan payudara, selain perawatan medis lainnya yang harus dijalani agar kemungkinan penyebaran kanker dikurangi sesedikit mungkin, ditempatkan implan untuk menjaga agar bentuk payudara tidak berubah.
Foto: Leo Ramirez/AFP/GettyImages
Bukan Jolie Saja
Juli 2008 Christina Applegate juga mengambil langkah sama. Mastektomi pada kedua payudaranya, setelah diagnosa pada salah satu payudara tunjukkan ia menderita kanker. Ketika itu ia sudah diperingatkan akan risiko kanker ovarium yang juga mengancam. Ia disarankan tidak tunggu terlalu lama jika ingin hamil, karena ovariumnya kemungkinan harus diangkat juga. Januari 2011 ia melahirkan bayi perempuan.