Jika European Medicines Agency (EMA) mengizinkan, anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun di Jerman akan segera mendapatkan suntikan vaksin BioNTech-Pfizer.
Iklan
Setelah bertemu dengan para pemimpin 16 negara bagian pada Kamis (27/05), Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung penurunan batas usia untuk vaksinasi COVID-19. Namun, perubahan tersebut akan bergantung pada keputusan European Medicines Agency.
Banyak pihak berharap badan pengawas obat-obatan Uni Eropa (EMA) menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech-Pfizer untuk anak berusia 12-15 tahun. Jika harapan itu menjadi kenyataan, Jerman akan mulai memvaksinasi kelompok usia tersebut pada 7 Juni 2021.
Jelang tahun ajaran baru
Pada Kamis (27/05), Kanselir Angela Merkel membahas kemajuan vaksinasi dengan 16 perdana menteri negara bagian.
Persoalan belum adanya vaksin yang disetujui untuk digunakan pada orang yang berusia di bawah 16 tahun menjadi perdebatan sengit di kalangan pejabat. Menteri Kesehatan Jens Spahn (CDU) sebelumnya berjanji bahwa semua remaja di atas usia 12 tahun akan dapat mendaftarkan diri untuk vaksinasi COVID-19 sampai akhir Agustus 2021.
Upaya tersebut dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat dimulai kembali pada tahun ajaran baru di mulai September mendatang.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Masih banyak keraguan
Produsen vaksin Jerman BioNtech dan perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer secara resmi meminta regulator Uni Eropa memperluas persetujuan vaksinasi untuk anak-anak berusia 12-15 tahun, setelah uji coba dilakukan dan menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Komisi vaksin permanen Jerman, yang dikenal dengan singkatan StiKo, adalah badan yang memutuskan kelompok populasi mana yang akan divaksinasi dan kapan.
Sebanyak 18 anggota StiKo masih ragu untuk mengizinkan permohonan tersebut, dengan alasan tidak ada informasi yang cukup tentang efek infeksi COVID-19 pada anak-anak.
"Kami tidak menanggapi seruan mendesak oleh kementerian mana pun. Kami melihat fakta ilmiah dan mendasarkan rekomendasi kami pada pro dan kontra medis," kata ahli epidemiologi StiKo Rüdiger von Kries.
Dosis vaksin tidak cukup
Para pejabat di Jerman juga tengah berjuang untuk memastikan kecukupan vaksin. Mulai 7 Juni 2021, semua orang dewasa berhak mendapatkan suntikan COVID-19.
Malu Dreyer, Perdana Menteri Rheinland-Pfalz, menyesalkan kurangnya transparansi atas distribusi vaksin ke daerah-daerah tersebut. Dia ingin memastikan bahwa vaksin itu didistribusikan secara merata dan adil sesuai dengan jumlah populasi negara bagian. (ha/hp)