Sejak 12 tahun Angela Merkel memimpin Jerman. Tapi masa jayanya belum berakhir. Ia menjadi kanselir lagi untuk 4 tahun ke depan.
Iklan
Bagaimana Angela Merkel bisa bertahan dan berkuasa begitu lama, hampir tanpa pesaing yang punya peluang mengalahkannya? Bahkan lawan-lawan politik pun mengakui dan memuji kebijakannya. Misalnya di kalangan Partai Hijau, yang termasuk kubu kiri. Karena dia justru memenuhi salah satu agenda politik yang sejak bertahun-tahun diperjuangkan Partai Hijau: Menghentikan penggunaan tenaga nuklir di Jerman.
Juga mantan Ketua Umum SPD, Sigmar Gabriel, sekarang Menteri Luar Negeri Jerman, memuji cara kerja kanselir Merkel. "Dia selalu fair, selalu punya waktu", kata Gabriel. Jadi jalan Merkel menuju masa jabatan ke-empat kelihatannya akan mulus. Semua jajak pendapat menempatkan Merkel jauh di depan penantang utamanya, Martin Schulz dari SPD. Hanya Helmut Kohl (CDU) yang pernah menjabat Kanselir Jerman sampai empat kali.
Risiko masa jabatan keempat
Pada tahun-tahun terkahirnya, performa Helmut Kohl terus menurun. Sampai pemilih Jerman mulai bosan padanya. Itulah peluang yang digunakan dengan baik oleh Gerhard Schröder (SPD). Pada pemilu berikutnya, Kohl masih mencalonkan diri, tapi Schröder dengan mitra koalisi Partai Hijau memenangkan suara lebih banyak.
Sebenarnya, Kanselir pertama Jerman Konrad Adenauer tahun 1961 juga memasuki masa jabatan keempat. Namun dia tidak menyelesaikan legislatur dan hanya menjalankan setengah masa jabatannya.
Apa yang memotivasi Merkel untuk mencalonkan diri lagi? Dia beberapa waktu lalu pernah mengatakan, masih mempertimbangkan masa depan politiknya. Ketika itu Merkel sedang menghadapi kecaman dari berbagai pihak karena keputusannya mengijinkan pengungsi masuk ke Jerman.Namun menurut kalangan pengamat, Merkel menyadari situasi sulit di kancah internasional saat ini, antara lain Brexit, bangkitnya kelompok-kelompok ultra kanan di Eropa, terpilihnya Donald Trump di AS. Pada masa-masa yang tidak pasti, dibutuhkan pemimpin yang tenang dan mampu memoderasi berbagai kepentingan. Itulah mungkin motivasi besar Merkel untuk terjun lagi bertarung untuk masa jabatan keempat. Sosok Merkel memang diakui di panggung internasional sebagai pemimpin yang tenang dan tidak cepat terseret emosi.
Mempertahankan kekuasaan
Di kalangan partai CDU memang tidak ada sosok lain yang bisa dikedepankan. Jadi semua jajaran partai mendesak Merkel agar mencalonkan diri. Merkel sendiri mengatakan, dia memutuskan untuk maju lagi bulan November, setelah jelas bahwa Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Banyak posisi Merkel yang memang bertentangan dengan gagasan dan kebijakan Trump. Misalnya dalam soal perubahan iklim.
Ketika memulai karir politiknya, Merkel pernah mengatakan bahwa tida tidak ingin mengakhiri karir poliriknya sebagai seorang tua renta. Sebagai seorang Kanselir, dia memang punya wewenang cukup besar menentukan arah kebijakan. Secara formal, posisi seorang kanselir dalam tata negara Jerman adalah posisi ketiga tertinggi. Posisi tertinggi ada pada Presiden Jerman, lalu di tempat kedua Ketua Parlemmen, baru di posisi ketiga seorang kanselir. Namun dalam prakteknya, Kanselirlah yang akan menentukan haluan dan arah perkembangan politik.
Di Jerman memang tidak ada pembatasan masa jabatan. Artinya, seseorang bisa menjadi kanselir berulang-ulang, selama dikehendaki. Dan para kanselir pendahulu Merkel, rata-rata memerintah cukup lama: Konrad Adenauer 13 tahun, Helmut Schmidt hampir sembilan tahun, Helmut Kohl 16 tahun.
Kanselir Jerman, dari Adenauer hingga Merkel
Delapan orang pernah memerintah Jerman sejak 1949. Tujuh laki-laki historis dan seorang Angela Merkel. Sekilas para tokoh pemimpin Jerman dan pencapaian mereka.
Foto: picture-alliance/ ZB
Konrad Adenauer (CDU), 1949 - 1963
Konrad Adenauer adalah kanselir Jerman pertama. Bekas walikota Köln ini membawa republik federal yang baru seumur jagung ke panggung dunia. Kebijakan luar negerinya sering berorientasi ke barat. Adenauer yang dikenal otoriter sejak awal mendesak pembentukan kembali militer Jerman, Bundeswehr.
Foto: picture-alliance/Judaica-Sammlung
Ludwig Erhard (CDU), 1963 - 1966
Tahun 1963 Partai CDU menggeser Adenauer yang saat itu berusia 87 tahun dengan Ludwig Erhard. Sosok yang menjabat menteri ekonomi di era Adenauer itu memperkenalkan konsep Ekonomi Pasar Sosial dan dengan begitu ikut melahirkan keajaiban ekonomi Jerman Barat di akhir 50-an. Erhard menggemari cerutu, setiap hari ia menghabiskan 15 batang. Pemerintahannya bertahan sampai tahun 1966.
Foto: picture-alliance/dpa
Kurt Georg Kiesinger (CDU), 1966 - 1969
Kurt Georg Kiesinger adalah kanselir pertama yang menggawangi koalisi dua partai besar, CDU dan SPD. Pemerintahannya berhasil membawa perekonomian Jerman keluar dari resesi. Kiesinger menyulut aksi demonstrasi pemuda dan mahasiswa lantaran memberlakukan Undang-undang Darurat yang dianggap memberangus hak-hak warga sipil. Statusnya sebagai kanselir mengundang kontroversi berlatarbelakang NAZI.
Foto: picture alliance/AP Photo
Willy Brandt (SPD), 1969 - 1974
Gerakan sosial generasi 60-an membawa perubahan kekuasaan: Willy Brandt menjadi kanselir pertama dari Partai Sosial Demokrat (SPD). Foto Brandt saat bertekuk lutut di bekas Gheto Warsawa dan meminta maaf atas kekejaman rejim NAZI, menjadi simbol rekonsiliasi dan perdamaian. Ia merajut kembali hubungan dengan negara-negara anggota Uni Sovyet. 1971 Brandt mendapat penghargaan Nobel Perdamaian.
Foto: picture-alliance/Bildarchiv
Helmut Schmidt (SPD), 1974 - 1982
Helmut Schmidt mengambilalih kekuasaan setelah rekan separtainya, Brandt, mengundurkan diri. Krisis minyak, inflasi dan stagnasi ekonomi mewarnai pemerintahan bekas perwira Angkatan Udara tersebut. Gaya pemerintahannya rasional dan efisien. Ia misalnya bersikap keras terhadap kelompok teroris, Fraksi Tentara Merah (RAF). Karier Schmidt di Kanzleramt berakhir lewat mosi tidak percaya.
Foto: picture-alliance/Egon Steiner
Helmut Kohl (CDU), 1982 - 1998
Masa pemerintahannya yang berlangsung selama 16 tahun adalah rekor tersendiri. Helmut Kohl dikenal tangguh, keras kepala dan tidak menunjukkan ambisi reformasi. Pencapaian terbesarnya adalah reunifikasi Jerman dan pembangunan kembali kawasan bekas Jerman Timur. Kohl juga mempercepat institusionalisasi Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Gerhard Schröder (SPD), 1998 - 2005
Gerhard Schröder menjadi kanselir di tengah demam perubahan yang melanda Jerman pasca empat episode pemerintahan Helmut Kohl. Ia mengirimkan misi militer luar negeri pertama Jerman, di antaranya Afghanistan. Penolakannya terhadap desakan Amerika untuk bergabung dalam invasi Irak mencuatkan namanya di dunia internasional.
Foto: picture-alliance/dpa
Angela Merkel (CDU), sejak 2005
Sejak 2005 Angela Merkel menjadi kanselir di Jerman. Tantangan terbesar yang dihadapi kabinetnya sejauh ini adalah krisis keuangan global dan krisis Euro serta krisis pengungsi. Gaya pemerintahannya pragmatis. Merkel misalnya menyudahi produksi energi nuklir pasca bencana atom di Fukushima, kendati ini bertentangan dengan haluan partai.