Angela Merkel Minta Warga Jerman Hormati Perbedaan Politik
1 Januari 2018
Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pidato tahun barunya mengimbau wargan agar menghargai perbedaan pendapat dan saling menghormati. Perdebatan adalah bagian dari dinamika demokrasi, katanya.
Iklan
Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pidato televisinya mengingatkan warga Jerman ajar bersikap hormat dan mendengarkan satu sama lain, saat mendiskusikan perbedaan-perbedaan politik mereka.
Banyak warga yang sekarang mengkhawatirkan hilangnya kerukunan dan solidaritas. "Sebagian orang bahkan berbicara tentang sebuah keretakan di tengah masyarakat Jerman," kata Angela Merkel.
Dia mengimbau warganya agar lebih "berusaha untuk mempertimbangkan pandangan orang lain." Kanselir Jerman mengatakan, yang dimaksud dengan mempertimbangkan berarti "memperhatikan, benar-benar mendengarkan, dan menunjukkan pengertian kepada orang lain."
Dunia tidak akan menunggu kita
Angela Merkel selanjutnya mengatakan, dia akan berusaha mengakhiri kekosongan politik Jerman dengan membentuk pemerintahan baru secepat mungkin. Tugasnya adalan memastikan stabilitas politik. "Dunia tidak akan menunggu kita," kata Merkel.
Fraksi CDU/CSU dan fraksi SPD di parlemen Jerman Bundestag saat ini akan memasuki pembicaraan awal mengenai pembentukan koalisi pemerintahan. Namun, perbedaan kebijakan antara CDU/CSU dan SPD, serta penolakan keras terhadap koalisi itu oleh beberapa tokoh SPD, menambah ketidakpastian mengenai perundingan koalisi pemerintahan.
Kanselir Jerman mengatakan, dia ingin warga Jerman "kembali merenungkan, apa yang mempersatukan kita". Merkel mengakui, ada keberhasilan namun ada juga kegagalan. Ada warga yang optimis menghadapi tahun yang baru, namun ada juga yang kecewa dan penuh kekhawatiran.
"Kedua hal itu adalah kenyataan", kata Merkel menambahkan. Adalah hal wajar, bahwa terjadi perbedaan pendapat dan perdebatan mengenai kebijakan politik yang tepat untuk menyelesaikan berbagai masalah. Hal itu adalah bagian dari dinamika demokrasi.
Eropa adalah kunci
Merkel lebih lanjut mengatakan, bahwa Jerman harus mampu mempertahankan lapangan kerja dan membuka yang baru, memperbaiki pendidikan, mengurangi kesenjangan regional dan memanfaatkan teknologi digital dalam waktu 10 sampai 15 tahun ke depan.
"Jerman hanya akan benar-benar berkembang, jika kesuksesannya menguntungkan semua orang dan meningkatkan kesejahteraan umum," tegas kanselir Jerman itu.
Untuk mencapai hal itu, peran Uni Eropa sangat penting. Dia mendesak negara-negara anggota agar bekerjasama lebih erat lagi, antara lain dalam mengamankan perbatasan terluar Uni Eropa.
Angela Merkel mengatakan dia akan bekerja sama dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk "membuat Eropa fit bagi masa depan."
Apakah Ada Area Slum di Negara Maju Seperti Jerman?
Daerah kumuh seperti Kampung Pulo di Jakarta tidak ada di Jerman. Tapi di sini juga ada "kemiskinan" dan tunawisma. Berikut fakta-fakta tentang kemiskinan di Jerman yang mungkin Anda belum ketahui.
Foto: picture-alliance/dpa/N.Armer
860 ribu orang tidak punya tempat tinggal
Saat ini di Jerman tercatat ada sekitar 860.000 tunawisma. Tapi hanya sedikit dari mereka yang harus tidur di jalan. Kebanyakan mendapat tumpangan di rumah kerabat, teman atau kenalan.
Foto: picture-alliance/dpa/B.Roessler
Tidur di stasiun kereta api
Ada sekitar 52.000 orang yang hidup di jalan, sekitar 6 persen dari jumlah tunawisma yang ada. Stasiun kereta api dan trem bawah tanah di Frankfurt menyediakan tempat khusus bagi para tunawisma untuk berlindung dari hujan dan cuaca musim dingin.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Arnold
Ratusan ribu pengungsi perlu tempat tinggal
Ada sekitar 440 ribu pengungsi di Jerman yang berhak mendapatkan tempat tinggal, seperti keluarga pengungsi dari Suriah ini. Tapi kebanyakan pengungsi masih ditampung di tempat-tempat penampungan pengungsi.
Foto: picture alliance/dpa/S. Pförtner
Kampung peti kemas penampungan sementara pengungsi
Di sini dibangun "kampung peti kemas". Ada 256 rumah kecil yang dibuat dari peti kemas dibangun di tempat penampungan pengungsi Tempelhofer Feld di Berlin ini. Satu rumah kecil terdiri dari tiga peti kemas, lengkap dengan kamar mandi dan dapur. Kampung ini siap menampung lebih 1000 pengungsi.
Foto: picture alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Terutama perempuan dan keluarga migran
Yang sering terusir dari rumah tinggalnya terutama perempuan dan keluarga migran pengungsi. Mereka sering tidak mampu lagi membayar sewa rumahnya. Foto di atas: Anna di kamar tinggalnya seluas 7 m2 di Hamburg. Sebuah peti kemas yang dialih fungsikan menjadi kamar tinggal.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Wendt
Apartemen Sosial
Di Jerman ada rumah susun yang khusus dibangun untuk warga berpendapatan rendah. Biasanya disebut apartemen sosial (Sozialwohnung). Namun dalam 30 tahun terakhir, makin sedikit apartemen sosial. 30 tahun lalu masih ada 4 juta apartemen sosial di seluruh Jerman, saat ini tinggal sekitar 1,3 juta.
Foto: colourbox.de
Apartemen kecil untuk sendiri
Terutama apartemen kecil dengan 1 sampai 2 kamar tidur sulit didapat, karena makin banyak orang tinggal sendirian. Di Jerman saat ini diperkirakan ada 17 juta orang yang tinggal sendirian. Sedangkan hanya ada sekitar 5,2 juta apartemen kecil. Terutama di daerah perkotaan harga sewanya makin melangit.
Foto: picture alliance/dpa/A. Warnecke
Menjadi tunawisma dan berharap dapat kerja
Di Berlin saja diperkirakan ada sekitar 10.000 tunawisma, yang sering disebut "Penner". Sekitar 60 persen berasal dari Rumania, Bulgaria dan Polandia. Mereka bertahan dan berharap bisa mendapat pekerjaan kasar di kota besar.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Tempat untuk tidur di musim dingin
Saat musim dingin, para tunawisma harus mencari tempat hangat untuk tidur. Pemerintah kota dan organisasi bantuan maupun gereja sering menyediakan bangsal tidur, seperti dalam foto di atas. Di Berlin, sejak tahun 1990 sudah ada sekitar 300 tunawisma yang mati kedinginan karena tidur di jalanan. (Teks: Volker Wagener/hp/vlz)