1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

Kanselir Jerman Incar Diberlakukannya Mandat Vaksin COVID-19

Louis Oelofse
24 Januari 2022

Memperingatkan orang agar tidak “naif” dengan percaya bahwa corona akan "secara ajaib" menghilang, kanselir Jerman menguraikan rencana untuk mandat vaksin dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sueddeutsche Zeitung.

Olaf Scholz
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pembatasan virus corona negaranya tidak dapat dicabut di tengah gelombang omicronFoto: Markus Schreiber/AFP/Getty Images

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu (23/01) bahwa "naif" jika berpikir bahwa virus corona akan segera hilang. Dia mengatakan kepada surat kabar Sueddeutsche Zeitung bahwa sangat penting untuk meningkatkan tingkat vaksinasi Jerman.

"Kita tidak boleh naif. Adalah ilusi untuk percaya bahwa pandemi secara ajaib akan hilang selamanya dalam waktu tiga bulan," katanya.

"Ya, situasinya mudah-mudahan akan membaik dan tenang di musim semi dan musim panas. Tapi musim gugur mendatang pasti akan datang (lagi)," tambahnya.

Lebih dari 75% populasi Jerman telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, tetapi Scholz ingin mencapai 90%.

"Saya yakin sekarang bahwa tanpa vaksinasi wajib, kita tidak akan bisa mendapatkan tingkat vaksinasi ke tingkat yang dibutuhkan untuk mengeluarkan kita dari pandemi," katanya.

Pernyataannya muncul sehari sebelum pertemuan yang dijadwalkan dengan 16 pemimpin negara bagian Jerman untuk membahas langkah-langkah menangani virus corona. 

Mayoritas orang Jerman masih dukung mandat vaksin

Pada Rabu (26/01) mendatang, parlemen Jerman (Bundestag) akan memperdebatkan tentang pengenalan vaksinasi wajib.

Pemerintah koalisi Scholz, yang terdiri dari Partai Sosial Demokrat SPD, Partai Hijau dan Liberaldemokrat FDP, memiliki suara mayoritas di parlemen tetapi anggota parlemen akan bebas memilih sesuai keinginan mereka.

Sebuah survei YouGov yang ditugaskan oleh kantor berita Jerman dpa menunjukkan bahwa 60% orang Jerman masih mendukung pengenalan vaksinasi wajib, turun dari 63% pada bulan Desember. Sementara itu, 32% mengatakan mereka menentangnya, naik dari 30%.

Jerman melaporkan 85.440 infeksi baru pada Minggu (23/01), dengan tingkat kejadian per 7 hari mencapai 806,8 kasus per 100.000 penduduk untuk pertama kalinya. (pkp/hp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait