1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apa Agenda Kanselir Jerman Saat Tiba di India?

25 Februari 2023

Saat menemui PM India Narendra Modi, Kanselir Jerman Scholz menyebut perang di Ukraina sebagai 'bencana besar'. Selain membahas upaya perdamaian, kedatangan Scholz juga membahas peluang bisnis antara Jerman dan India.

Kanselir Jerman Olaf Scholz di India
Scholz dan Modi akan membahas perang di Ukraina dan peluang perdaganganFoto: Michael Kappeler/dpa

Kanselir Jerman Olaf Scholz disambut dengan upacara penghormatan militer oleh Perdana Menteri India Narendra Modi di ibu kota New Delhi, Sabtu pagi (25/02). Ini adalah pertemuan kali keempat antara Scholz dan Modi. Kanselir Jerman itu mendarat di India sehari setelah peringatan setahun invasi Rusia di Ukraina
 
“Ini adalah perang mengerikan yang menimbulkan banyak kehancuran... Ini adalah sebuah bencana besar,” kata Kanselir Jerman Scholz. 
 
Ia menyebutkan selama kunjungan dua hari di negara itu, Scholz ingin membahas sejumlah agenda. “Saya berharap bahwa kami akan memperkuat hubungan yang sangat baik ini dan kami akan membahas secara intens tentang semua topik yang relevan untuk pembangunan negara kami tetapi juga untuk perdamaian di dunia, hal yang penting," kata Scholz.

Kunjungan ini memperlihatkan semakin pentingnya Delhi bagi negara-negara Barat, dalam mencari dukungan kekuatan untuk menentang invasi Rusia di Ukraina.

India ingin bantu perdamaian di Ukraina

India secara resmi memilih posisi netral dalam konflik tersebut. Di Majelis Umum PBB pada hari Kamis (23/02), India abstain dari pemungutan suara pada resolusi yang menuntut Rusia mundur dari Ukraina.

Usai pertemuannya dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri India Narendra Modi menekankan bahwa ia ingin membantu upaya perdamaian dalam perang Ukraina. “India siap berkontribusi dalam upaya perdamaian apa pun,” kata Modi. PM India itu juga menekankan bahwa India telah menyerukan resolusi krisis melalui dialog dan diplomasi sejak perang dimulai. 

Agenda ekonomi Jerman di India

Scholz juga ingin memperluas kerja sama ekonomi dan hubungan strategis dengan India, untuk mengurangi ketergantungan Jerman pada Cina dan juga untuk membebaskan New Delhi dari hubungan dekatnya dengan Moskow. Scholz juga membawa delegasi bisnis ke India, dengan harapan untuk meningkatkan jumlah investasi Jerman-India dalam teknologi hijau. Sejauh ini, ada sekitar 1,800 perusahaan Jerman telah hadir di India.

Namun, banyaknya peraturan dan hambatan perdagangan, membuat India menjadi pasar yang sulit untuk ditembus oleh perusahaan-perusahaan Jerman. Seperti tidak adanya produsen mobil buatan Jerman dari salah satu delegasi yang ikut hadir dalam pertemuan itu.

Pada hari Sabtu (25/02), Scholz mengatakan bahwa dia dan PM Narendra Modi akan terus berkomitmen untuk mewujudkan kesepakatan perdagangan bebas antara India dan Uni Eropa. "Ini adalah topik yang penting dan saya akan terlibat secara pribadi," jelasnya.

kp/ts (dpa, Reuters)