1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAfrika

Kapal Ever Given Bebas Setelah Kandas Hampir Seminggu

30 Maret 2021

Kapal kontainer raksasa Ever Given berhasil dibebaskan di Terusan Suez dan lalu lintas berangsur normal. Hampir seminggu kapal berbendera Panama ini memblokir kanal dan menahan aliran miliaran dolar perdagangan global.

Kapal Ever Given (kiri) telah berhasil dibebaskan setelah kandas hampir sepekan
Kapal Ever Given (kiri) telah berhasil dibebaskan setelah kandas hampir sepekanFoto: AP/picture alliance

Kapal MV Ever Given, sebuah kapal kontainer raksasa yang kandas di Terusan Suez selama hampir seminggu telah berhasil dibebaskan, kata otoritas setempat pada hari Senin (29/03).

Tim penyelamat berhasil membebaskan Ever Given, demikian menurut Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) dan perusahaan manajemen Leth Agencies.

Kapal seukuran Empire State Building di New York ini telah menghentikan jalur perdagangan paling penting di dunia.

Namun, kini kapal-kapal lain sudah mulai bisa melewati kanal lagi, kata Ketua SCA Osama Rabie pada Senin (29/03) malam.

"Navigasi telah kembali ke dua arah mulai dari jam 6 sore (1600 GMT / UTC)," kata Rabie.

Tiga kapal pertama yang berhasil melewati kanal adalah kapal yang membawa ternak hidup. Dia menambahkan bahwa 113 kapal dijadwalkan lewat pada pukul 8 pagi waktu setempat pada hari Selasa (30/03).

Menurut SCA, sekitar 370 kapal telah mengantre di kedua sisi kanal, termasuk 25 kapal tanker minyak.

Evergreen Line, yang mengoperasikan Ever Given, mengatakan kapal akan diperiksa kelayakannya dan akan memutuskan nasib kargo kapal setelah pemeriksaan tersebut.

Tetapi manajer kapal mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Ever Given dalam kondisi baik.

"Belum ada laporan polusi atau kerusakan kargo dan penyelidikan awal mengesampingkan kegagalan mekanis atau mesin sebagai penyebab kandas," kata Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) dalam sebuah pernyataan.

Lalu lintas akhirnya kembali terbuka

SCA telah mengumumkan dimulainya kembali lalu lintas pengiriman di Terusan Suez.

Video yang ramai diunggah di Twitter menunjukkan tim kapal merayakan momen ketika Ever Given mulai kembali bergerak.

Ekskavator bekerja sepanjang waktu untuk menggali dan menyedot pasir dan lumpur di sekitar kapal, sementara awak kapal  berusaha menarik kapal untuk mengubah posisinya.

"Kami berhasil! '' Kata Peter Berdowski, CEO Boskalis, perusahaan penyelamat yang disewa untuk membebaskan Ever Given, dalam sebuah pernyataan.

"Saya sangat gembira mengumumkan bahwa tim ahli kami, bekerja sama erat dengan Otoritas Terusan Suez, berhasil mengapungkan kembali Ever Given. Dengan demikian memungkinkan jalan bebas melewati Terusan Suez bisa dilakukan lagi."

Apresiasi dari Presiden Mesir

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi juga memuji "keberhasilan" operasi tersebut, setelah Otoritas Terusan Suez mengatakan kapal telah dipindahkan "80%" ke arah yang benar.

"Hari ini, orang Mesir telah berhasil mengakhiri krisis kapal yang terdampar di Terusan Suez, terlepas dari kompleksitas teknis yang luar biasa yang mengelilingi proses ini dari setiap sisi," kata el-Sissi di Twitter.

Kronologi Ever Given blokir Terusan Suez

Pada tanggal 23 Maret, Ever Given melewati bagian satu jalur Terusan Suez dan berbelok ke luar jalur saat diterpa badai pasir.

Meskipun pihak berwenang meengatakan angin kencang jadi penyebab atas kandasnya kapal ini, kepala Otoritas Transportasi Rabie yakin hal itu mungkin karena "kesalahan manusia".

Ever Given yang memiliki panjang 400 meter sedang dalam perjalanan dari Malaysia ke Belanda. Kapal berbendera Panama ini dimiliki oleh perusahaan Jepang Imabari Shipbuilding dan dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Evergreen Marine.

Perdagangan dunia merugi

Kapal raksasa ini otomatis menghentikan rute pengiriman utama global. Terusan Suez adalah rute terpendek antara Eropa dan Asia, menghubungkan Mediterania ke Laut Merah.

Blokade terrsebut menahan sekitar US$ 9 miliar (Rp 126 triliun) aliran uang perdagangan global setiap harinya. Sedikitnya 18.840 kapal melewati kanal itu tahun lalu.

Terusan Suez menjadi salah satu sumber pendapatan utama Mesir, di samping pariwisata dan pengiriman uang dari ekspatriat. Pendapatan dari jalur perairan ini mencapai US$ 5,6 miliar (Rp 78,4 triliun) tahun lalu.

rap/pkp (AP, dpa, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait