Kapal induk Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam telah rusak parah akibat ledakan amunisi, menurut laporan media pemerintah Rusia, Kamis (14/04). Sebelumnya, Ukraina mengklaim menggempur Moskva dengan rudal.
Iklan
Kerusakan pada kapal perang Rusia, Moskva, disebabkan oleh amunisi yang meledak. "Akibat kebakaran, amunisi meledak di kapal penjelajah rudal, Moskva. Kapal rusak parah," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran sedang diselidiki dan awak kapal dilaporkan telah dievakuasi.
Sebelumnya, Gubernur Odessa Maksym Marchenko mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah menyerang Moskow dengan serangan rudal.
"Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemenangan bagi Ukraina!" Gubernur Maksym Marchenko menulis di Telegram.
Namun, penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan "kami tidak mengerti apa yang terjadi."
Moskva dan penolakan pasukan Ukraina di Pulau Ular
Kapal perang Moskva awalnya dibangun di era Soviet dan mulai beroperasi pada awal 1980-an, menurut media Rusia. Dengan awak 510, kapal itu sebelumnya dikerahkan dalam konflik Suriah, berfungsi sebagai perlindungan Angkatan Laut Rusia untuk pangkalan udara Hmeimim.
Kapal penjelajah rudal tersebut membawa 16 rudal antikapal P-1000 Vulkan dan berbagai senjata antikapal selam, serta torpedo ranjau, kata laporan itu.
Moskva menjadi terkenal di awal perang ketika meminta pasukan perbatasan Ukraina yang mempertahankan Pulau Ular untuk menyerah, tetapi ditolak dengan tegas. Pasukan yang mulanya diyakini telah terbunuh, tetapi pada kenyataannya justru ditawan. Mereka dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Rusia pada akhir Maret lalu, menurut Parlemen Ukraina.
Aktivis hak asasi manusia Ukraina Lyudmyla Denisova mengatakan para tentara itu menceritakan bahwa mereka dibawa ke lokasi yang tidak diketahui dan ditahan dalam kondisi beku sehingga menderita radang dingin.
Rusia menghadapi perlawanan sengit hingga pada Rabu (13/04) mengancam akan menyerang pusat komando di Kyiv jika Ukraina terus melancarkan serangan di tanah Rusia. Peringatan itu memicu kekhawatiran di Kyiv, yang telah mengalami kelonggaran setelah pasukan Rusia menarik diri dari wilayah itu.
Superyacht menjadi sorotan utama dalam beberapa pekan terakhir karena otoritas Eropa menargetkan kapal-kapal pesiar mewah yang terkait dengan oligarki Rusia. Beberapa orang terkaya Rusia berusaha melindungi kapal mereka.
Foto: Sabri Kesen/AA/picture alliance
Kapal A
Kapal layar A setinggi 143 meter atau biasa disebut "SY A" bernilai sekitar Rp8,3 triliun. Otoritas Italia menyitanya setelah mengetahui sang pemilik adalah miliarder Rusia, Andrey Igorevich Melnichenko, yang menjadi produsen pupuk utama EuroChem Group dan perusahaan batu bara SUEK. Belum lama, kedua perusahaan itu mengumumkan bahwa Melnichenko mengundurkan diri dari anggota dewan.
Foto: Sabri Kesen/AA/picture alliance
Lena
Pihak berwenang Italia juga menyita yacht sepanjang 52 meter dengan perkiraan nilai Rp787,9 miliar saat ditambatkan di San Remo, barat laut Italia. Dimiliki oleh Gennady Timchenko, Ketua Liga Hoki Rusia, dengan saham di perusahaan minyak dan gas. Oligarki berusia 69 tahun itu telah mendapat sanksi dari AS dan Uni Eropa.
Foto: Fabrizio Tenerelli/ANSA/picture alliance
Dilbar
Dilbar memiliki dua helipad dan kolam renang sepanjang 25 meter. Spekulasi tentang sang pemilik menyelimuti kapal sepanjang 150 meter ini. Beberapa media Jerman melaporkan yacht itu disita oleh pihak berwenang di Hamburg, saat berlabuh untuk perbaikan. Para pejabat menolak berkomentar dan yang lain membantah laporan tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi kepemilikannya.
Foto: picture alliance
Transfer kepemilikan
Kapal superyacht Dilbar dilaporkan terkait dengan oligarki Alisher Usmanov, yang ada dalam daftar sanksi Uni Eropa. Seorang juru bicara Usmanov mengatakan kepada Der Spiegel bahwa kepemilikan kapal itu telah dipindahkan "sudah lama sekali" ke sebuah yayasan untuk kerabat Usmanov.
Foto: Imago/M. Segerer
Melarikan diri ke Turki
Eclipse adalah superyacht milik miliarder Rusia, Roman Abramovich, pemilik klub sepak bola Chelsea, yang berlabuh di sebuah resor Turki untuk menghindari perairan Uni Eropa. Superyacht sepanjang 162,5 meter - salah satu yang terbesar di dunia - dilaporkan memiliki dua helipad, sembilan dek, kolam renang, dan pertahanan antirudal.
Foto: Christian Charisius/dpa/picture alliance
Scheherazade: Apakah ini superyacht Putin?
Kapal sepanjang 140 meter bernilai sekitar Rp11 triliun ini menjadi kapal pesiar paling terkenal di Italia. Laporan New York Times mengatakan badan-badan intelijen AS menemukan indikasi awal bahwa yacht itu terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, laporan menyebut Putin bukanlah pemiliknya. Kini, superyacht itu menjalani pemeliharaan di Tuscany. (ha/yf)