Berfoto Telanjang, 3 Turis Eropa Diusir Dari Machu Picchu
15 Maret 2018
Tiga wisatawan asal Eropa diusir dari lokasi kawasan wisata terkenal di Peru, Machu Picchu. Ketiga pria itu menanggalkan celananya untuk berfoto-foto, kata polisi setempat.
Iklan
Tiga wisatawan muda dari Eropa diusir dari lokasi wisata kota tua bangsa Inka, Machu Picchu, di Peru. Polisi setempat mengatakan, turis yang berusia 21, 24 dan 26 tahun itu berasal dari Jerman,. Swiss dan Belanda.
"Ketiga turis itu menanggalkan celananya, memperlihatkan bokongnya lalu mengambil foto-foto", kata kepala polisi lokal Martin Flores kepada kantor berita AFP.
"Ini tidak diijinkan.. Jadi sesuai aturan internal di tempat itu, ketiga wisatawan diusir, tapi mereka tidak ditahan", tambahnya.
Bagi otoritas Peru, bertelanjang di Machu Picchu adalah tindakan yang tidak menghormati dan mengganggu ketertiban. Kota tua Machu Picchu yang berasal dari abad ke 15 adalah salah satu lokasi wisata utama Peru, terletak 74 kilometer dari kota Cusco, bekas ibukota bangsa Inka. Kompleks itu dibangun di sebuah puncak bukit.
Tahun 2014, kementerian Kebudayaan Peru mengeluarkan aturan larangan bertelanjang di Machu Picchu, setelah aksi-aksi turis berfoto telanjang membangkitkan keresahan warga lokal.
Lokasi Machu Picchu, yang sejak tanun 1983 menjadi bagian dari Warisan Budaya Dunia UNESCO ditemukan tahun 1911 oleh peneliti dan penjelajah AS Hiram Bingham.
10 Keajaiban Alam Yang Terancam
Ada banyak hal yang menyebabkan terancamnya keajaiban alam di seluruh dunia. Mulai dari perubahan iklim hingga ketamakan manusia. Berikut hanya segelintir dari banyak lokasi yang mungkin tidak bisa diselamatkan lagi.
Foto: picture-alliance/Okapia/F. Bruemmer
Jendela Dwejra, Malta
Bagi yang ingin mengunjunginya, kini sudah terlambat. Jendela Dwejra atau "azure window", lengkungan alami di pulau Gozo, Malta runtuh ke dalam laut akibat tak mampu menahan kencangnya tiupan angin kencang dan hujan lebat. Menurut Menteri Lingkungan Hidup Malta, Jose Herrera, tidak ada yang mampu menyelamatkan konstruksi Jendela Dwejra.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Mohr
Lange Anna, Heligoland
Tumpukan batu pasir berwarna setinggi 47 meter ini adalah simbol pulau Heligoland di Laut Utara. Lange Anna bentuknya sudah berubah. Kini lebih langsing karena badai dan embun beku. Pakar memperkirakan, tumpukan batu pasir ini akan runtuh atau patah di sisi yang paling pipih. Biaya perlindungannya akan memakan jutaan Euro.
Foto: DW/ G.Hofmann
Great Barrier Reef, Australia
Surga bagi para penyelam ini juga merupakan ekosisten berpenghuni terbesar di dunia. Ahli biologi kelautan memperkirakan setengah dari terumbu karang disana sekarat atau sudah mati. Penyebabnya adalah pemanasan global. Suhu air yang terlalu tinggi menyebabkan warna karang pucat. Terumbu karang mengapur dan mati. 2015 Unesco mendesak Australia untuk melindungi karang dengan lebih baik.
Foto: Getty Images/AFP/W. West
Danau Titicaca, Peru dan Bolivia
Setengah danau ini berada di Peru dan setengah lagi di Bolivia. Tahun 2012 Global Nature Fund menyatakannya sebagau "danau terancam tahun ini". Perumahan, pertambangan dan hotel membuang air limbahnya ke danau. Sampah bisa terlihat menumpuk di tepi danau. Danau Titicaca tidak lagi secantik foto di brosur wisata.
Foto: AP
Machu Picchu, Peru
Inilah tujuan wisata nomor satu di Peru. Hingga 4000 pengunjung per hari datang ke situs reruntuhan Inca yang dulu hanya dihuni 300 orang. Jejakan kaki para turis menyebabkan getaran yang menimbulkan retakan pada tembok-tembok disana. Sehingga air hujan masuk ke dalamnya. Machu Picchu tidak akan selamanya tampak seperti ini.
Foto: picture-alliance/Okapia/F. Bruemmer
Hutan Amazon, Amerika Selatan
Luasnya 5,5 juta kilometer persegi dan merupakan hutan tropis terbesar di dunia. Tapi lahannya terus berkurang karena penebangan pohon. Menurut WWF, tahun 2014 lahan hutan tropis seluas 2,5 lapangan sepak bola menghilang per menit karena digunakan untuk lahan penggembalaan dan perkebunan kedelai dan tebu.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Sayao
Salju di Kilimanjaro, Tanzania
Puncak yang ditutupi salju adalah keistimewaan gunung tertinggi di Afrika ini. Tapi gletser pada ketinggian 5895 meter semakin berkurang. Di abad ke-20, luasnya berkurang menjadi 85 persen. Aktivis lingkungan memperkirakan, tahun 2033 geltser di puncak Kilimanjaro akan hilang secara total.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Laut Mati
Tepian Laut Mati terancam karena diperkirakan ada lebih dari 3.000 lubang pembuangan terletak di antara perbatasan Israel dan Yordania. Para pakar yakin, peningkatan jumlah lubang karena disebabkan semakin maraknya pembangunan bendungan dan waduk di tepi danau. Air Laut Mati juga dipompa untuk keperluan kolam renang hotel karena tingkat salinitasnya hampir 33 persen.
Foto: Getty Images/AFP/M. Kahana
Bunga Sakura, Jepang
Perubahan iklim juga bisa merusak keindahan festival bunga Sakura di Jepang. Suhu di beberapa daerah terlalu hangat untuk pohon ceri lokal. Sehingga bunga mekar lebih awal, warnanya semakin pucat dan suatu saat pohonnya tidak akan berbunga lagi.
Foto: picture alliance/abaca
Gunung Es, Antartika
Antartika tidak lagi identik dengan bongkahan gunung-gunung es raksasa. Januari 2017, hasil rekaman gambar menunjukkan, luas laut yang tertutup es semakin menyusut. Perkembangan muram itu diyakini akan semakin memburuk menyusul pemanasan global