1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kartu Pemerintahan Libya Masih Dikocok

30 September 2011

Orang nomor dua Dewan Transisi Nasional Libya Jibril menolak memegang jabatan pemerintahan Libya. Sementara itu juru bicara mantan penguasa Libya Gaddafi, Mussa Ibrahim dilaporkan tertangkap dekat Sirte.

Libyan Transitional National Council Prime Minister Mahmoud Jibril delivers his statement during a press conference in Tripoli, Libya, Thursday, Sept. 8, 2011. The International Criminal Court is seeking Interpol's help in arresting ousted Libyan leader Moammar Gadhafi, the court's chief prosecutor said Thursday. Luis Moreno-Ocampo is asking the international police organization to issue a "red notice" for Gadhafi and says arresting him is a "matter of time". Gadhafi has not been seen in public for months. In an audio message broadcast Thursday by a pro-Gadhafi satellite TV channel based in Syria, he vowed never to leave Libya and called on supporters to keep fighting. (Foto:Francois Mori/AP/dapd)
Wakil ketua Dewan Transisi Nasional Libya Mahmoud JibrilFoto: dapd

Dalam perkembangan selanjutnya di Libya, Mahmoud Jibril tidak akan lagi memainkan peran pimpinan. Mahmoud Jibril yang merupakan wakil ketua Dewan Transisi Nasional Libya (NTC)  tidak akan ambil bagian dalam jabatan pemerintahan baru Libya. Demikian dikatakan Jibril, Jumat (30/09) di Tripoli. Jibril dikenal sebagai politisi liberal dan memandang semakin banyak menghadapi semakin menghadapi tentangan dari wakil-wakil Islamis dalam Dewan Transisi Nasional Libya. 

Mussa IbrahimFoto: AP

Sementara itu laporan tertangkapnya jurubicara mantan penguasa Libya al-Gaddafi, Mussa Ibrahim masih diragukan. Pasukan Dewan Transisi Nasional pemberontak Libya  menurut keterangannya sendiri berhasil menangkap Mussa Ibrahim yang menyamar dengan busana perempuan, Kamis (29/09) di dekat Sirte.

NTC Berhasil Kuasai Posisi Strategis

Pasukan Dewan Transisi Nasional  NTC berhasil mengambil alih bandara di Sirte, kota kelahiran Muammar al-Gaddafi. Pasukan NTC juga sudah merebut kendali pelabuhan Sirte. Kaum loyalis Gaddafi terus bertahan melawan pasukan NTC. Mereka juga memberi perlawanan sengit di Bani Walid. Kedua kota tersebut adalah dua wilayah terakhir yang masih di bawah pengawasan loyalis Gaddafi. Jet tempur NATO terus melancarkan serangan udara terhadap target-target militer di kedua kota tersebut, termasuk fasilitas penyimpanan amunisi. Sementara keberadaan Gaddafi masih belum diketahui.

CS/dpa/DW

Editor: Dyan Kostermans