1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasino Keuangan Global Korbankan Pegawai Rendahan

6 Oktober 2010

Societe Generale dengan vonis pengadilan di Paris merasa menjadi pemenang secara moral dan Jerome Kerviel tentu saja bersalah. Padahal pembersihan seharusnya dimulai dari atas.

Jerome Kerviel, ibaratnya menjadi kambing hitam dalam skandal spekulasi bursa yang merugikan bank Societe General milyaran Euro.Foto: AP

Vonis hukuman penjara dan denda terhadap mantan pialang bursa Jerome Kerviel akibat spekulasi yang menyebabkan kerugian milyaran Euro bagi perusahaan tempatnya bekerja bank Perancis Societe Generale menjadi sorotan dalam tajuk harian internasional.

Harian konservatif Italia, Corriere della Sera yang terbit di Milan dalam tajuknya berkomentar : Apakah Kerviel satu-satunya oknum yang bersalah? Dengan vonis ini Kerviel harus bekerja di tempat barunya sebagai konsultan infromatik selama 177.000 tahun untuk dapat membayar utangnya kepada bank besar Perancis itu. Kerviel memang divonis bersalah. Tapi bagaimana mungkin bahwa para manajer puncak di bank bersangkutan samasekali tidak menyadari skandal ini? Apakah benar-benar dimungkinkan, bahwa para manajer baru mengetahuinya setelah dua tahun, yakni baru pada tahun 2008 ketika menyadari spekulasi itu sudah runtuh hingga dasarnya.

Harian Perancis Liberation yang terbit di Paris berkomentar : Apakah Kerviel hanya dijadikan kambing hitam? Sebab dalam kisah dalam kitab suci Injil, kambing hitam tidak bersalah. Ibaratnya ia menanggung semua dosa Israel, padahal ia tidak melakukannya. Kerviel divonis hukuman tiga tahun penjara dan menanggung semua dosa bank tempatnya bekerja. Tapi ia bersalah. Dengan spekulasinya yang nekat dan secara sadar ditutup-tutupi, Kerviel dituding meraup keuntungan secara finansial dari kebohongannya itu. Sebuah roda gigi kecil dalam mesin penggerak besar krisis keuangan, kini praktis harus bertanggung jawab sendirian dan memikul beban aib dari kebejatan kasino kapitalisme.

Harian Perancis lainnya La Montagne berkomentar : Barang siapa ingin membersihkan tangga, ia harus memulainya dari atas. Apakah para hakim melupakan ujar-ujar bijak ini. Atau mereka hendak memberikan pengertian baru kepada kita, bahwa orang-orang di dalam dunia liar sistem keuangan hanyalah debu-debu tanpa arti. Dan ini sudah sukses. Sebab dengan itu, Kerviel secara yuridis sudah tepat dihukum. Dia divonis hukuman berat dan sistem keuangan dengan segala bentuk gangguannya divonis bebas. Tidak ada yang menyangkal, bahwa Kerviel yang pegawai rendahan, yang dijadikan kambing hitam, layak dihukum bagi huru hara yang diciptakannya. Tapi apakah para hakim benar-benar harus membebaskan perbankan yang menaungi aktifitas Kerviel tsb?

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar : Bagi Societe Generale berdasarkan alasan vonis semuanya sudah benar. Juga bank Perancis itu secara moral dapat merasa sebagai pemenang, karena ditunjukkan, bagaimana seorang pegawainya menyalahgunakan kepercayaan. Penafsiran yang naiv ini, bukan hanya direlatifkan oleh undang-undang baru perbankan, yang secara global kemudian menyusul muncul serta aturan baru sikap menghadapi risiko. Tapi juga kenyataan, bahwa negara Perancis yang di satu sisi memandang adanya desakan untuk menguasai bank-bank besar, dengan senang menerima vonis pengadilan dalam kasus Kerviel. Sebagai kambing hitam untuk penanggulangan krisis gaya Perancis dalam sebuah perusahaan besar, Kerviel memang sosok yang tepat.

Terakhir harian Jerman Tageszeitung yang terbit di Berlin berkomentar : Para hakim di Paris menjadikan pialang bursa Jerome Kerviel sebagai kambing hitam. Dengan itu vonisnya hanyalah gejala bagi konsekuensi yang sejauh ini ditarik dari krisis keuangan. Jika dalam perjudian dalam kasino global bidang keuangan terjadi kegagalan, maka harus dicari oknum yang bisa dituduh dan dihukum. Tapi sistemnya yang sakit, hingga kini tetap tidak tersentuh.

AS/AR/dpa/afpd