Kasus Adi Saputra Indikasi Perilaku Buruk Berkendara
8 Februari 2019
Ulah Adi Saputra mengamuk saat ditilang polisi jadi potret pengendara di Indonesia yang kerap tak hiraukan aturan berlalu lintas. Bukan hanya Adi, tak jarang kita menemui pengemudi tanpa helm, dan tidak memiliki SIM.
Iklan
Adi Saputra mengamuk tak terkendali saat ditilang polisi. Aksinya di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan pada hari Kamis (07/02) terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial. Polisi menilang pria berusia 20 tahun itu karena ia kedapatan berkendara melawan arus dan tidak memakai helm. Setelah diperiksa, Adi ternyata tidak memiliki SIM dan STNK.
Dari rilis kasus yang digelar Polres Tangerang Selatan hari Jumat (08/02) diketahui bahwa polisi menetapkan Adi sebagai tersangka dalam kasus dugaan penadahan. Kapolres Tangsel AKBP Ferdi Irawan mengatakan pelat nomor motor Adi Saputra diduga kuat palsu.
Rumitnya aturan berkendara di Jerman
Bila dibandingkan dengan Jerman, maka aturan untuk mendapatkan SIM jauh lebih berat. Calon pengemudi bukan hanya harus kursus untuk belajar mengoperasikan kendaraannya, namun juga harus mengikuti kelas teori. Jumlahnya 12 kali pertemuan dengan durasi 1,5 jam. Total kedua kelas tersebut harus memenuhi 25-45 jam pelajaran instruksi. Jika sudah melewati proses ini, maka calon penerima SIM harus mengikuti ujian yang meliputi aturan berkendara, rambu lalu lintas, kosa kata, dan teori lainnya.
Tak hanya harus menginvestasikan waktu, calon pengemudi juga harus membayar biaya pembuatan SIM hingga mencapai 1.500 Euro atau sekitar 24 juta Rupiah. Jika sudah begini, tak mungkin lagi ada yang nekat membakar surat resmi tanpa berpikir dua kali.
Bila untuk mendapatkan SIM mobil ada batas umur 18 tahun ke atas, maka untuk bisa bersepeda di Jerman pelajarannya sudah dimulai sejak di Sekolah Dasar. Anak-anak dengan ketat diajarkan pentingnya mematuhi peraturan di jalan raya serta tanggung jawab berkendara. Mulai dari keharusan memakai helm, serta batas kecepatan yang dibatasi sekitar 30 km/jam.
Jerman adalah sorganya para penggendara sepeda. Tapi sebelum menggowes sepeda, kenali dulu aturan dan trik mengedarai sepeda di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
SIM Sepeda
Anak-anak di Jerman belajar mengendara sepeda sejak usia dini. Polisi biasanya datang ke sekolah dasar untuk menggelar program surat izin mengendarai sepeda kepada siswa berusia 8 dan 9 tahun. Ini sebetulnya hanya program pengenalan rambu-rambu lalu lintas bagi pesepeda pemula, karena mengendarai sepeda gowes di Jerman tidak perlu SIM.
Foto: Fotolia
Kota Ramah Sepeda
Münster didapuk sebagai kota paling ramah sepeda oleh lebih dari 100.000 penggowes sepeda anggota klub bersepeda Jerman ADFC. Disusul kota Karlsruhe dan Freiburg di posisi dua dan tiga kota ramah sepeda. Ibukota Berlin tergolong kurang ramah bagi pesepeda, karena jalur sepeda kerap dipakai parkir mobil, banyak proyek bangunan dan saat musim dingin salju tidak dibersihkan dari jalur sepeda.
Foto: picture-alliance/dpa/Gentsch
Rencanakan Rute
Di Jerman jaringan rute sepeda amat banyak dan dikelola secara rapih. Ada jalur perkotaan, rute lewat hutan seperti di Bayern atau melintasi kawasan urban di Ruhr dan jalur lewat perkebunan anggur di sekitar Eifel. Jika lelah menggowes, kita bisa istirahat sambil menikmati penganan atau minuman khas lokal.
Foto: Foto: Ahrtal-Tourismus Bad Neuenahr-Ahrweiler e.V.
Taati Aturan
Pesepeda harus taat aturan. Rambu ini misalnya menunjukkan, bahwa jalur juga diperuntukkan bagi pejalan kaki yang memiliki prioritas. Jangan ngebut tapi juga jangan menggowes terlalu lambat. Jika ingin ngebut, silakan pilih rute gunung, hutan atau kawasan pertanian yang sepi.
Foto: Fotolia/Brilt
Gowes Hari Minggu
Hari Minggu biasanya jalur sepeda relatif padat. Saat matahari terbit, banyak penggowes sepeda sudah melakukan aktivitasnya. Juga para manula lebih memilih bersepeda dengan grupnya di hari Minggu. Pemandangan seperti ini akan membuat kita ketagihan naik sepeda di Minggu pagi.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Bockwoldt
Dilarang Mabuk
Aturan terpenting yang harus ditaati di Jerman, jangan menggowes sepeda setelah mengkonsumsi minuman keras dan mabuk. Selain membahayakan diri sendiri, hal itu bisa membahayakan pengendara lain atau juga pengemudi mobil yang jika sial bisa menabrak pesepeda mabuk. Di Jerman bersepeda sambil mabuk bisa didenda uang, atau juga dicabutnya SIM mobil Anda.
Foto: picture-alliance/dpa
Transport Sepeda
Di Jerman Anda diperbolehkan membawa sepeda saat menggunakan kendaraan umum seperti trem, kereta api atau bus kota selama tersedia wagon atau tempat untuk sepeda dan membayar tiket sepeda. Kini semakin banyak yang membawa sepeda lipat naik kendaraan umum. Alasannya: lebih ringkas dan praktis dan tidak berat serta lebih bersih dibanding sepeda biasa.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Tak bisa kendali, tilang menanti
Bila kasus seperti Adi Saputra terjadi di Jerman, yakni kedapatan berkendara melawan arus, tidak memakai helm, serta tidak memiliki SIM dan STNK, maka pengemudi harus siap dengan tagihan denda bukan kepalang. Di Jerman, lembaga yang bertaggung jawab atas izin mengeluarkan SIM, pelat nomor hingga data pelanggaran berkendara dihimpun di kantor lalu lintas atau Straßenverkehrsamt.
Sistem tilang di Jerman juga menerapkan poin. Pelanggaran ringan mendapat satu hingga empat poin, sementara pelanggaran berat bisa dikenai lebih dari lima poin yang tercatat dalam rekaman berkendara sampai 10 tahun. Jika pengendara motor ingin mengurangi nilai buruk itu, ia harus mengikuti kelas keselamatan berkendara kembali.
Tak hanya polisi yang mengawasi para pengguna jalan, kamera juga dikerahkan di setiap sudut jalan untuk mengawasi tingkah para pengendara. Mulai dari menangkap pengemudi yang berkendara melewati kecepatan, hingga melanggar lampu merah. Jika kamera merekam nomor pelat kendaraan, maka polisi sudah mengetahui data pribadi pemilik, dan surat tagihan pun akan dikirim langsung ke rumah pengemudi.
Pelanggaran lalu lintas bisa juga berujung ke penjara jika dianggap membahayakan nyawa pengguna jalan serta merusak falisilas jalan. Misalnya seperti mengonsumsi alkohol dan obat, meninggalkan lokasi kecelakaan dan melewati jalur secara ilegal, seperti mutar balik kendaraan tidak sesuai tempat, atau berkendara ugal-ugalan sambil melewati batas kecepatan.
Menjajal Jalan Tol Tanpa Limit di Jerman
Jerman tidak hanya terkenal dengan produk mobilnya. Inilah satu-satunya negara Eropa tanpa pembatasan kecepatan secara umum di jalan tolnya "Autobahn".
Foto: picture-alliance/dpa/F. Kästle
Tanpa limit
Di kebanyakan jalan tol, Jerman tidak memberlakukan pembatasan kecepatan secara umum. Jaringan jalan bebas hambatan yang dinamakan Autobahn umumnya dalam keadaan baik dan terpelihara. Karena itu, banyak mobil bisa dipacu sampai kecepatan 200 km/jam.
Foto: Imago/Horst Galuschka
Kemacetan meningkat
Menurut statistik perhimpunan kendaraan bermotor ADAC, tingkat kemacetan di Jerman tahun 2016 meningkat sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan diakibatkan karena makin banyaknya kendaraan dan makin banyaknya proyek pembangunan dan perbaikan jalan, terutama di sekitar kota-kota besar.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Awasi rambu lalu lintas dan radar
Sekalipun tidak ada batasan kecepatan secara umum, di beberapa bagian ada rambu lalu lintas yang mengatur kecepatan di sebagian jalan tol. Perhatikan rambu ini dan kemungkinan adanya radar polisi. Kalau Anda dipotret radar karena terlalu cepat, tagihan akan dikirim per pos ke rumah pemilik mobil.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Galuschka
Menggunakan ponsel dilarang
Menggunakan ponsel saat berkendaraan dilarang. Sanksi denda bisa mencapai 100 Euro dan mendapat catatan satu poin register khusus. Kalau Anda terlibat kecelakaan lalu lintas ketika sedang menelpon, SIM bisa ditarik. Menelpon dengan bantuan set khusus untuk mobil diizinkan.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Klose
Membuka jalur penyelamatan
Saat terjadi kemacetan, pengendara harus membuka jalur untuk ambulans dan polisi. Caranya, mobil di jalur paling kiri harus menepi ke sebelah kiri, yang jalur lain menepi ke kanan. Jika Anda tidak mengikuti aturan ini, bisa terkena denda sampai 200 Euro..
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Hati-hati dengan alkohol.
Di Jerman, ada aturan ketat untuk mengendarai mobil di bawah pengaruh alkohol. Jika kadar alkohol dalam darah Anda menurut alat ukur melewati 0,5 persen, Anda bisa terkena denda 500 Euro atau lebih dan SIM Anda bisa dicabut untuk satu bulan. Pengendara sepeda tidak boleh melewati batas 1,6 persen kadar alkohol dalam darah. Kalau Anda ingin mengkonsumsi alkohol, sebaiknya tidak mengendarai mobil.
Foto: picture-alliance/dpa
Segitiga pengaman wajib dipasang
Jika mobil anda mogok atau bermasalah sehingga Anda harus berhenti di tepi jalan, segitiga pengaman harus dipasang di jalan dan Anda sendiri wajib mengenakan jaket kuning. Kedua hal itu, bersama dengan kotak pertolongan pertama, harus selalu ada di dalam mobil.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gentsch
Ban musim dingin
Pada saat turun salju di musim dingain, Anda harus menggunakan ban mobil khusus musim dingain, agar tidak cepat tergelincir dan menyebabkan kecelakaan. Masa musim dingin biasanya dimulai bulan Oktober sampai Maret. Jika Anda ketahuan mengemudikan mobil tanpa ban musim dingin, Anda bisa terkena denda.