Kasus Corona Meningkat, Melbourne Terapkan Aturan Jam Malam
3 Agustus 2020
Aturan jam malam dimulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi setiap hari dan akan diberlakukan selama enam pekan. Warga pun bersiap-siap untuk menghadapi lockdown dan terancam kehilangan pekerjaan.
Iklan
Mulai hari ini (03/08), kota terpadat kedua di Australia, Melbourne, akan menerapkan aturan jam malam sebagai upaya menahan laju penyebaran virus corona yang muncul kembali. Warga pun bersiap-siap untuk menghadapi lockdown dan terancam kehilangan pekerjaan.
Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews, mengumumkan memberlakukan jam malam untuk ibu kota Melbourne sebagai bagian dari pembatasan pergerakan paling ketat di negara itu di mana kasus COVID-19 kembali meningkat pada Mingggu (02/08).
Langkah ini pun didukung oleh pemerintah federal. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan "sangat perlu" untuk menghentikan penyebaran pandemi.
Aturan jam malam dimulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi setiap hari dan akan diberlakukan selama enam pekan. Aturan ini melarang hampir lima juta warga Melbourne meninggalkan rumah mereka kecuali untuk bekerja atau untuk menerima atau memberi bantuan.
Kota pun tampak kosong pada hari Minggu (02/09) malam, setelah pemerintah menyatakan 'status bencana', yang memberi polisi wewenang tambahan untuk memastikan orang mematuhi arahan kesehatan masyarakat.
Supermarket akan tetap buka, begitu juga restoran yang saat ini hanya diperbolehkan melakukan pelayanan untuk pembelian makanan yang dibawa pulang dan jasa antar. Namun, sejumlah kegiatan bisnis lainnya yang sebelumnya tidak ditutup akan diminta untuk tutup.
"Ini sangat parah... tidak ada yang menginginkannya," kata Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg kepada televisi Nine News.
"Hanya ada satu jalan keluar dan itu untuk membendung gelombang kasus baru. Ini adalah keputusan besar bagi ribuan usaha kecil di seluruh negara bagian," ia menambahkan.
Frydenberg mengatakan beberapa bisnis tidak akan dapat beroperasi sementara dan beberapa akan beroperasi dalam kapasitas yang lebih sedikit. Victoria sendiri menyumbang seperempat dari sumber ekonomi Australia.
PM Victoria, Daniel Andrews, melaporkan 671 kasus baru dan tujuh kasus kematian COVID-19 pada hari Minggu (02/08). Australia bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara lain dalam menahan laju penyebaran virus corona. Hingga berita ini diturunkan, jumlah kasus COVID-19 di sana tercatat sedikitnya 17.938 kasus. Namun, meningkatnya kembali kasus harian di sana telah memaksa pemerintah untuk kembali menerapkan aturan pembatasan baru.
Kegiatan di luar ruangan dibatasi hanya boleh dilaksanakan hingga satu jam. Semua sekolah akan pindah ke metode pembelajaran jarak jauh mulai Rabu (05/08).
rap/pkp (Reuters)
Dampak Pandemi Virus Corona yang Membuat Kita Lebih Inovatif
Pandemi virus corona memberikan banyak dampak negatif, tak hanya kesehatan, ekonomi, dan kesulitan untuk bergerak secara bebas. Namun, pandemi ini juga membuat kita lebih kreatif dan inovatif.
Foto: JF Group GmbH
Makan malam di restoran kaca
Warga Belanda kini dapat menikmati hidangan di restoran dengan nyaman setelah berminggu-minggu restoran ditutup. Di pusat budaya Mediamatic, Amsterdam, para pelanggan sekarang dapat makan di lima rumah kaca kecil yang terlindung dari angin, cuaca, dan virus dari pelanggan lainnya. Konsep restoran ini disambut baik oleh masyarakat, dan semua meja sudah penuh dipesan hingga akhir Juni mendatang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Dejong
Liburan di pantai menjadi sebuah mimpi
Berjalan-jalan di tepi pantai dan memandang ombak tampak hanya menjadi sebuah mimpi bagi sebagian orang di Jerman. Hal ini pun berdampak pada turunnya penjualan furnitur kursi pantai. Seperti yang dilaporkan oleh seorang produsen di Buxtehude, Lower Saxony, pada saat masa pandemi ini, konsumen lebih memilih untuk membeli kursi untuk balkon dan taman.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Schuldt
Dipisahkan oleh kaca pelindung
Kehidupan di Italia kini perlahan kembali normal. Sebuah restoran “Gaga Café” di Milan dipasangi kaca pelindung berbahan akrili yang transparan atau yang dikenal dengan nama Plexiglas. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Pelanggan juga harus mengenakan masker jika tidak makan dan minum.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Furlan
Menikah di hadapan 30 mobil
Siapa bilang menikah di tengah pandemi virus corona harus dihelat tanpa undangan? Pasangan muda ini menikah di sebuah layanan nikah drive-in di Düsseldorf, Jerman. Para tamu undangan mendengarkan upacara melalui radio mobil mereka dan membunyikan klakson setelah pernikahan diresmikan. Pernikahan ala drive-in sinema ini merupakan yang pertama di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Strauch
Menunggu di atas cetakan sepatu
Aturan untuk melakukan social distancing sudah diberlakukan di banyak negara di dunia untuk mengurangi penyebaran virus corona. Tak hanya menjaga jarak di dalam gedung, masyarakat di Nice, Prancis, juga tetap harus menjaga jarak di stasiun kereta bawah tanah. Cetakan sepatu ini menunjukkan tempat di mana orang dapat berdiri menunggu datangnya kereta.
Foto: Reuters/E. Gaillard
Satu arah
Bahkan di jalanan pusat perbelanjaan Denmark, orang-orang harus bergerak dan berjalan kaki dengan teratur dan searah laiknya lalu lintas mobil dan sepeda. Papan petunjuk: Selalu berjalan di sisi kanan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kontak yang terlalu dekat.
Foto: Reuters/H. Bagger
Masker dari botol plastik
Beberapa orang di Hong Kong, menggunakan botol plastik yang dijadikan masker wajah untuk mencegah terpapar penyebaran virus. Memang, itu terlihat tidak nyaman sama sekali, tetapi setidaknya itu penemuan yang kreatif dan murah.
Foto: AFP/A. Wallace
Membuka pintu tanpa tangan
Menjaga kebersihan setelah memegang benda di tempat umum adalah salah satu cara untuk mengurangi penyebaran virus. Oleh karena itu, beberapa orang menggunakan siku atau lengan baju ketika memasuki ruangan medis atau toilet umum. Gagang pintu tanpa harus dipegang dengan tangan (tampak pada foto) ini seharusnya dapat mengurangi masalah penyebaran virus. (Ed: fs/rap)