1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAsia

Kasus COVID-19 Melonjak, Vietnam Kebut Vaksinasi

9 Juli 2021

Kementerian Kesehatan Vietnam menargetkan 70 persen orang berusia 18 tahun atau lebih sudah divaksinasi hingga akhir Maret tahun depan. Vietnam juga menerapkan pembatasan ketat selama dua pekan.

Jalan di kota Ho Chi Minh disemprot cairan disinfektan oleh petugas setempat
Jalan di kota Ho Chi Minh disemprot cairan disinfektan oleh petugas setempatFoto: Stringer/REUTERS

Kementerian Kesehatan Vietnam pada Jumat (09/07) mengumumkan untuk memvaksinasi 50% dari orang berusia 18 tahun atau lebih pada akhir tahun ini dan 70% dari kelompok ini pada akhir Maret 2022.

"Vaksinasi terhadap COVID-19 adalah langkah yang perlu dan penting untuk menahan penyebaran penyakit dan memastikan pembangunan ekonomi sosial," kata kementerian kesehatan dalam pernyataannya.

Kementerian mengatakan telah sepakat mendatangkan 105 juta dosis vaksin virus corona, di mana angka ini lebih rendah dari yang diumumkan sebelumnya yakni 150 juta dosis. Vietnam sendiri baru menerima sekitar 6 juta dosis vaksin virus corona, yang sebagain besar datang dari skema aliansi COVAX. Hampir 4 juta dosis telah dikelola dan sekitar 250.000 orang telah diusntik dua dosis vaksin.

Sebelumnya, Vietnam menargetkan dapat memvaksinasi 70% - 75% dari 98 juta populasinya pada akhur tahun ini.

Vietnam terapkan pembatasan ketat

Pada hari ini, Jumat (09/07), Vietnam juga mulai menerapkan pembatasan ketat di kota-kota besar untuk menahan laju penyebaran virus corona salah satunya di kota perekonomian Ho Chi Minh. Sempat berhasil menekan jumlah kasus COVID-19 sejak April lalu, Vietnam kini dilaporkan menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Pembatasan akan berlangsung selama dua pekan. Ho Chi Minh juga sebelumnya telah memberlakukan pembatasan perjalanan selama satu bulan tetapi angka infeksi di kota berpenduduk 9 juta jiwa itu terus meningkat.

Pada akhir April, Vietnam mencatat lebh dari 3.000 kasus di seluruh kota, tetapi kini angka kasus COVID-19 di Ho Chi Minh itu telah mencapai lebih dari 9.400 kasus.

Apa saja aturan pembatasan di Vietnam?

Orang-orang dilarang berkumpul dalam kelompok lebih besar, mereka hanya diizinkan untuk berkumpul di tempat umum secara berpasangan. Orang-orang hanya diizinkan keluar rumah untuk membeli makanan, obat, dan keperluan darurat.

Polisi juga telah mendirikan pos-pos pemeriksaan di perbatasan kota dan hanya mereka yang dengan hasil tes negatif COVID-19 bisa melewati perbatasan.

Maskapai penerbangan dapat mengangkut maksimum 1.700 penumpang ke ibu kota Hanoi per hari, sementara kereta antara dua tujuan utama kota besar Vietnam telah ditangguhkan.

Sebelumnya, Vietnam pernah dipuji sebagai contoh model penanganan pandemi virus corona dengan menerapkan aturan pembatasan ketat, pelacakan, pengetesan, dan karantina ketat. Semua orang yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19 ditempatkan di bawah fasilitas karantina yang dikendalikan negara.

Indonesia, Malaysia, dan Thailand terus catat penambahan kasus

Sementara itu, Indonesia jadi negara yang paling terpukul di kawasan Asia Tenggara, dengan mencatat sedikitnya 38.391 kasus baru pada Kamis (80/07). Rumah sakit di pulau terpadat Jawa dilaporkan mulai kehabisan kapasitas, pasokan oksigen menipis, dan empat dari lima kuburan COVID-19 yang ditunjuk di ibu kota Jakarta hampir penuh.

Rekor kasus kematian juga dilaporkan pada hari Kamis (08/07) di Malaysia dan di Thailand dengan masing-masing mencatat 135 kasus dan 75 kasus.

Pihak berwenang Thailand mengusulkan pembatasan perjalanan karena virus corona varian Delta yang menyebabkan meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia juga menyebar dengan cepat di dalam dan sekitar Bangkok. Otoritas Thailand saat ini tengah mengubah terminal baru di bandara ibu kota Thailand menjadi rumah sakit lapangan berkapasitas 5.000 tempat tidur.

Data kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di Asia

rap/hp (Reuters, AP, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait