1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAsia

Kasus COVID-19 di Jepang Terus Meningkat di Tengah Olimpiade

29 Juli 2021

Penasihat Penanggulangan COVID-19 Jepang minta pemerintah kirim pesan risiko yang lebih "kuat dan jelas" di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di sana. Pemerintah kini tengah memprioritaskan vaksinasi ke anak muda.

Tokyo dalam dua hari beruntun mencetak rekor kasus harian COVID-19 tertinggi sejak pandemi dimulai
Tokyo dalam dua hari beruntun mencetak rekor kasus harian COVID-19 tertinggi sejak pandemi dimulaiFoto: Kyodo/picture alliance

Ketua Komite Penasihat Penanggulangan COVID-19 Jepang, Shigeru Omi pada Kamis (29/07) memperingatkan, negara itu tengah menghadapi situasi paling serius sejak pecahnya pandemi COVID-19. Ia mendesak pemerintah untuk mengirim pesan yang "jelas dan kuat" untuk merespons potensi risiko yang meningkat, termasuk ke dalam sistem kesehatan.

Tuan rumah Olimpiade, kota Tokyo, mencatat 3.177 kasus baru COVID-19 pada Rabu (28/07), kembali menjadi rekor tertinggi dalam dua hari beruntun. Dilaporkan untuk kasus harian COVID-19 nasional menembus angka 9.500 kasus untuk pertama kalinya.

"Krisis terbesar adalah masyarakat tidak berbagi pengertian akan risiko," kata Shigeru Omi dalam panel parlemen. "Angka (kasus Tokyo) melampaui 3.000 dan ini mungkin memiliki beberapa efek pembawa pesan. Tanpa kehilangan kesempatan ini, saya ingin pemerintah mengirim pesan yang lebih kuat dan lebih jelas."

Prioritas Jepang vaksinasi anak muda

Omi mengatakan meski vaksinasi jadi salah satu cara untuk melawan virus corona, tetapi lebih banyak faktor yang mengancam akan terus bertambahnya jumlah kasus, termasuk varian Delta yang sangat menular serta tidak patuhnya masyarakat akan pembatasan dan penyelenggaraan Olimpiade.

Sementara itu, Menteri Urusan Vaksin Taro Kono mengatakan, pihaknya kini memprioritaskan vaksinasi untuk golongan anak muda. Kepada kantor berita Associated Press, Kono mengungkapkan, pemerintah menargetkan penyuntikan satu juta dosis per harinya.

"Bahkan jika kita melambat sedikit, saya tidak masalah. Terutama kita perlu menjangkau orang-orang yang lebih muda, sehingga mereka akan merasakan,  bahwa mereka perlu mendapatkan vaksinasi,'' kata Kono.

"Jika kita bisa memvaksinasi (mereka yang berumur) 20-an atau orang di (umur) 30 tahun sebanyak 80% atau lebih tinggi, itu akan menjadi angka yang baik untuk saya."

Dilaporkan hanya 26,5% dari total penduduk Jepang yang sudah divaksin dosis penuh sejak peluncuran program vaksinasi.

Kasus COVID-19 terkait Olimpiade bertambah

Lonjakan kasus pun menambah kekhawatiran akan jalannya Olimpiade Tokyo yang sedang berlangsung. Ajang olahraga internasional terbesar dunia ini dihelat dengan kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya, salah satunya larangan adanya penonton.

Atlet, staf, dan awak media harus mengikuti protokol kesehatan ketat termasuk tes rutin untuk mencegah penyebaran virus dari dalam "gelembung Olimpiade."

Penyelenggara pada hari Kamis (29/07) mengumumkan ada 24 kasus baru yang terkait dengan Olimpiade, di mana tiga di antaranya adalah atlet. Total terdapat 193 kasus COVID-19 terkait Olimpiade sejak tanggal 1 Juli lalu.

Sebelumnya, banyak orang Jepang yang khawatir dengan masuknya atlet luar negeri beserta tim olimpiadenya akan menambah jumlah kasus di Negeri Sakura itu. Pemerintah sendiri telah mengumumkan keadaan darurat Tokyo hingga 22 Agustus mendatang.

rap/as (Reuters, dpa, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait